PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
IDENTITAS
Mata Pelajaran |
Pendidikan Agama Islam |
Kelas / Fase |
8 (Delapan) / Fase D |
Elemen Mapel |
Al-Quran dan Hadits |
Pertemuan Ke |
1 (Satu) |
Guru Pengampu |
Achmad Rifki, S.Ag |
Waktu Pembelajaran |
Senin, Rabu dan Jum’at / 17, 19, 21 Februari 2025(Sesuai Jadwal) |
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Elemen Mapel |
Capaian Pembelajaran |
Aqidah |
Pada akhir fase ini, peserta didik
mampu: ·
Menjelaskan
Pengertian Beriman kepada Nabi dan Rasul Allah SWT dan dalilnya ·
Menjelaskan
pengertian Nabi dan Rasul ·
Menjelaskan
sifat-sifat Nabi dan Rasul Allah SWT ·
Menjelaskan
perbedaan Nabi dan Rasul |
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pemahaman dan penyampaian materi
melalui blog ini sebagai bahan literasi pendukung, peserta didik dapat membaca
dan mengetahui makna yang terkandung dalam Tema Indahnya Beragama Secara Moderat
serta Peduli terhadap Sesama dengan baik
serta mempresentasikan maknanya di depan kelas menggunakan PPT atau video/mind
map atau karya lain sesuai dengan diferensiasi gaya belajar siswa.
Assalamu'alaikum Wa Rohmatullahi .Wa
Barokatuh.
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ
العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ
وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin,
wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa
wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin,wa mantabi’ahum
biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Sebelum kita memasuki materi hari ini, mari
kita ingat lagi tentang materi Sebelumnya yakni Indahnya
Beragama Secara Moderat
MATERI
Menjadi Generasi Digital yang Berkarakter
Pengertian Iman kepada Rasul Allah
Beserta Hikmah & Maknanya
Iman kepada
rasul merupakan salah satu pilar yang terdapat dalam rukun iman dalam Islam.
Selain diimani, para rasul juga mesti dijadikan teladan oleh umat muslim.
Hal ini sejalan
dengan tujuan Allah Swt. mengutus rasul-rasul-Nya, yakni untuk dijadikan
teladan dan contoh bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan. Allah berfirman
dalam Surah Al-Ahzab ayat 21, “Sesungguhnya
telah ada pada diri rasul itu suri teladan yang baik bagimu,” (al-Ahzāb
[33]: 21).
Mengimani rasul
tidak bisa dilepaskan dari keyakinan terhadap kitab-kitab Allah Swt. Hal ini
karena sejatinya rasul merupakan utusan Allah Swt. yang bertugas menyampaikan
wahyu dalam bentuk perkataan maupun kitab yang dimukjizatkan kepadanya.
Lalu, apa pengertian
iman kepada rasul Allah? Apa saja hikmah dan makna yang bisa diambil oleh umat
muslim?
Pengertian Iman kepada Rasul Allah
Iman kepada
rasul artinya meyakini bahwa rasul merupakan utusan Allah Swt., yang ditugaskan
membimbing umatnya ke jalan kebenaran agar selamat di dunia dan akhirat.
Beriman kepada
rasul-rasul Allah merupakan sebuah kewajiban bagi seorang muslim. Umat Islam
juga wajib mengimani ajaran yang dibawa para rasul melalui kitab suci. Perintah
beriman kepada rasul Allah terdapat dalam Surah An-Nisa ayat 136.
“Wahai orang-orang
yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya [Muhammad] dan kepada
Kitab [Al-Qur’ān] yang diturunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitabNya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu
telah tersesat sangat jauh,” (Q.S. An-Nisā [4]: 136).
Kandungan ayat
tersebut menjelaskan bahwa salah satu poin keimanan dalam Islam adalah meyakini
rasul-rasul Allah. Secara definisi, rasul adalah manusia pilihan Allah Swt.
yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan firman-Nya kepada umat manusia
supaya dijadikan sebagai pedoman hidup.
Sementara itu,
yang dimaksud dengan nabi adalah manusia pilihan yang diberikan wahyu oleh
Allah Swt. untuk dirinya sendiri dan tidak berkewajiban menyampaikan kepada
umatnya. Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abi Zar ra., saat ditanya tentang
jumlah para nabi, Rasulullah menjawab: “Jumlah para nabi itu adalah 124.000,
sedangkan jumlah rasul adalah 312.”
Tidak semua
nabi dapat dikategorikan sebagai rasul. Keduanya berbeda dari segi tugas.
Adapun jumlah nabi yang mendapat gelar ulul azmi ada lima, yakni Nabi Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad.
Makna Iman kepada Rasul Allah
Dengan beriman
kepada Rasul Allah, artinya, seorang muslim meyakini bahwa kenabian bukanlah
tujuan atau prestasi yang bisa dicapai oleh orang biasa. Kenabian bukan bukan
pula merupakan pangkat yang bisa ditempuh dengan berjuang.
Kenabian
merupakan kedudukan tinggi dan pangkat istimewa yang dianugerahkan oleh Allah.
Sosok nabi dan rasul ditunjuk oleh Allah sesuai yang dikehendaki-Nya.
Pada dasarnya,
iman kepada nabi dan rasul tidak bisa dilepaskan dari rukun iman lainnya. Di
antaranya iman kepada Allah, malaikat, kitab, hari kiamat, serta qada dan
qadar.
Hal ini
lantaran rukun iman saling berkaitan. Misalnya, kitab Allah diturunkan kepada
rasul. Isinya ialah ajaran Islam, mulai dari pengetahuan soal malaikat, hari
kiamat, juga qada dan qadar.
Cara Iman kepada Rasul
Iman kepada
nabi dan rasul tidak hanya ada di dalam hati. Seorang muslim yang mengimani
rasul Allah semestinya juga mewujudkan keyakinan tersebut melalui tindakan.
Contoh iman
kepada rasul dalam bentuk perilaku sehari-hari ialah tidak menjaga lisannya.
Hal ini lantaran rasul mengajarkan umatnya untuk menjaga lisan.
Berikut beberapa cara iman kepada rasul
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Cara iman kepada
rasul salah satunya ialah selalu belajar dengan tekun sepanjang hayat,
meneladani sifat rasul Allah, yakni fathonah 'cerdas'.
2. Contoh iman kepada
rasul juga bisa berupa penerapan tingkah laku baik kepada sesama, sebagaimana
yang dicontohkan oleh Rasulullah.
3. Contoh iman kepada
rasul juga mencakup perilaku tidak berkata dusta karena rasul memiliki sifat
terpercaya alias amanah.
4. Cara iman kepada
rasul yang lainnya ialah berusaha meneladani perilaku sehari-hari.
5. Kita bisa menerapkan
cara iman kepada rasul dengan membaca dan mengikuti hadis sahih.
Buah Iman kepada Rasul Allah
Kewajiban untuk
beriman kepada rasul Allah mengandung hikmah penting bagi umat manusia. Salah
satu buah iman kepada rasul adalah mendapatkan rahmat dari Allah Swt.,
sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 berikut:
“Sungguh, telah ada
pada [diri] rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [yaitu] bagi orang
yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah,” (QS Al-Ahzab
[33]:21).
Beberapa manfaat dan hikmah beriman
kepada rasul yakni:
·
Menjadi sebuah
motivasi untuk melakukan perilaku sosial yang baik dalam masyarakat.
·
Tidak akan
kehilangan arah dalam contoh manusia yang baik.
·
Menghadirkan
mahabbah 'rasa cinta' kepada para rasul dan mulai mencontoh perilaku-perilaku
terpujinya.
·
Mengetahui
hakikat hidup seorang manusia, yaitu untuk taat beribadah kepada Allah Swt.
EVALUASI
1.
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
hari ini.
2.
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen,
dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan
perbaikan.
3.
Menginformasikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan
berdoa.
KESIMPULAN
Bagaimana anak anak, pada materi kali ini
apakah kalian sudah memahami makna dan mampu memahami tentang Menjadi
Generasi Digital yang Berkarakter.
Baiklah... Berikut kesimpulan materinya :
Menjadi Generasi Digital yang Berkarakter maka harus
mampu berakhlaq dan
beraqidah baik dan benar sesuai ajaran islam. Karena keselamatan hidup di masa yang akan
datang. Aturannya adalah arah jalan yang lurus.
Tetap semangat dalam belajar tanpa batas karena islam
mengajarakan kepada kita semua BELAJARLAH MULAI DARI BUAIAN HINGGA LIANG LAHAT.
BUKU REFERENSI :
Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
terbitan Kemdikbud Kurikulum Merdeka.
Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Tiga serangkai Kurikulum merdeka
Kitab Al-Quran Terbitan Kementrian Agama
dan referensi lain yang