POS TES RENDAH HATI, HEMAT DAN SEDERHANA MEMBUAT HIDUP LEBIH MULIA

PERHATIKAN VIDEO DI BAWAH INI, KEMUDIAN KERJAKAN POST TEST DI GOOGLE FORM DENGAN LINK YANG SAYA BERIKAN

(Tugas DARING kelas 8 A sampai 8 G SMP Al-Azhar 3 Bandar lampung pada hari Senin hingga Kamis tanggal 31 Agustus - 03 September 2020)

Bahaya mengkonsumsi minuman keras, judi, dan pertengkaran

DI TULIS DI BUKU CATATAN KEMUDIAN DI FOTO HASIL PEKERJAAN DENGAN TELAH DI TANDA TANGANI ORANG TUA, KEMUDIAN KIRIM KE WHATSAPP

 

(Pertemuan Ke 1)

 (Tugas DARING kelas 8 A sampai 8 G SMP Al-Azhar 3 Bandar lampung pada hari Senin hingga Kamis tanggal 24 - 27 Agustus 2020)

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Mengerti dampak negatif mengkonsumsi minuman keras, judi, dan pertengkaran
  • Membaca Q.S. Al-Maidah (5): 90–91 dan 32  dengan tartil
  • Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Maidah (5): 90–91 dan 32  serta Hadits terkait

Tahukah kalian bahwa Allah Swt menghendaki kebaikan hidup orang mukmin. Setiap perintah dan larangan Allah dimaksudkan untuk mengatur kehidupan orang beriman supaya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Di antara contoh perintah tersebut adalah perintah untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal. Contoh larangan Allah Swt adalah larangan mengonsumsi makanan dan minuman yang haram. Allah Swt menghalalkan segala jenis makanan dan minuman yang mendatangkan manfaat.

Sebaliknya, Allah Swt mengharamkan segala jenis makanan dan minuman yang mendatangkan madharat. Pada kedua ayat ini Allah Swt menegaskan larangan-Nya terhadap minum khamr (minuman keras), berjudi, mempersembahkan kurban untuk patung-patung, dan mengundi nasib (meramal).

Secara tegas Allah melarang orang beriman mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram. Di antaranya adalah Allah mengharamkan minuman keras (khamr). Keharaman khamr ini juga ditegaskan dalam hadis Nabi berikut:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ، وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ»

(رواه مسلم)

Artinya :

“Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram.” (H.R. Muslim)

Wahai anak yang salih, ketahuilah bahwa segala bentuk minuman yang memabukkan termasuk khamr. Meminum khamr adalah perbuatan keji dan perbuatan setan. Setan bermaksud menanamkan permusuhan dan kebencian di antara sesama manusia. Di samping itu, meminum khamr akan menghalangi-halangi mengingat Allah Swt. Hal ini dikarenakan orang yang meminum khamr akan hilang kesadarannya. Allah menjanjikan keberuntungan bagi orang-orang yang menjauhi minuman keras.

Wahai generasi muda penerus bangsa, jangan kalian biarkan diri kalian terjerumus dalam minuman keras. Jauhilah minuman haram tersebut, ingatlah masa depan kalian masih sangat panjang. Jadilah pemuda yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt. Jauhilah segala bentuk perjudian karena hal ini akan membuat kalian melupakan tugas utama belajar kalian. Sebagaimana orang-orang dewasa yang telah terjerumus perjudian melupakan tugas utama mereka terhadap keluarganya. Orang yang sibuk di meja judi biasanya menyengsarakan dan menelantarkan anak-anak dan keluarga mereka.

Dalam Al-Quran Allah Swt menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang bisa berakibat kepada pembunuhan sangat dilarang.

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا  وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

Artinya:

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (QS: Al-Maidah 32)


Meskipun dalam ayat ini disebut bahwa larangan membunuh itu ditujukan kepada Bani Israil, tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku untuk seluruh manusia di dunia. Tindakan menghilangkan nyawa orang lain sangat berat dosanya di mata Allah Swt. Bahkan di dalam ayat ini ditegaskan bahwa membunuh seseorang adalah seperti membunuh semua manusia. Sebaliknya, pahala memelihara kehidupan seseorang seperti pahala memelihara kehidupan semua manusia.

Wahai anak yang saleh, ketahuilah bahwa orang yang mati karena dibunuh seseorang, kelak di akhirat tangan kanannya memegang kepalanya sendiri dengan urat leher mengeluarkan darah. Sedangkan tangan kirinya menyeret orang yang membunuhnya untuk dihadapkan kepada Allah Swt.

Orang yang dibunuh ini kemudian berkata, “Wahai Tuhanku, orang inilah yang telah membunuhku”, lalu Allah Swt berfirman kepada pembunuh itu, “Celakalah engkau!” lalu pembunuh itu diseret ke neraka. Sungguh kita berlindung kepada Allah Swt agar dijauhkan dari perbuatan keji ini. Pertengkaran dan pembunuhan sangat dilarang. Larangan ini bersifat menyeluruh. Tidak boleh orang muslim bertengkar dengan sesama muslim. Orang muslim juga tidak boleh bertengkar dengan selain muslim.

Allah menghendaki kehidupan ini berjalan dengan damai dan segala permasalahan juga diselesaikan dengan cara-cara yang baik, seperti dengan musyawarah atau dialog. Hadis Rasulullah saw. :

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ جَنَاحٍ عَنْ أَبِي الْجَهْمِ الْجُوْزَجَانِيِّ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ

Artinya :

Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar], telah menceritakan kepada kami [Walid bin Muslim], telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Janah] dari [Abu Jahm Al Juzajani] dari [Al Bara bin Azib], sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kehancuran dunia (nilainya) lebih ringan di sisi Allah subhanahu wata'ala dari pada seseorang membunuh seorang mukmin tanpa hak." (H.R. Ibnu Majah)

Jadi, sekarang kalian menjadi semakin tahu dan jelas mengenai hukum dan ketentuan bertikai, bertengkar, berkelahi, tawuran, dan sejenisnya. Semua ini dilarang keras dan pertanggungjawabannya sangat berat baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia orang yang bertikai, berkelahi, dan tawuran tentu akan berurusan dengan pihak yang berwajib. Sedangkan di akhirat ancaman hukumannya juga sangat berat.

Tahukah kalian bahwa mereka yang sedang bertikai, berkelahi, dan tawuran itu sebenarnya hanya dipicu oleh permasalahan yang sepele seperti saling mengejek atau karena masalah cemburu. Sungguh sayang jika masalah yang sepele itu berujung pada pertikaian yang nantinya ada yang cidera, dirawat di rumah sakit, bahkan sampai ada yang meninggal dunia. Sungguh sayang seribu sayang. Untuk itu jauhilah perbuatan keji ini mulai dari diri kita masing-masing dan mulai dari sekarang.

Baca dengan seksama beserta hukum tajwidnya kemudian hafalkan tafsirnya

HASIL PEKERJAAN DI REKAM AUDIO KEMUDIAN KIRIM KE WHATSAPP

RENDAH HATI, HEMAT DAN SEDERHANA MEMBUAT HIDUP LEBIH MULIA

 

(Pertemuan Ke 3)

 (Tugas DARING kelas 8 A sampai 8 G SMP Al-Azhar 3 Bandar lampung pada hari Senin hingga Kamis tanggal 18 - 21 Agustus 2020)


وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا

Arti:

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.

Tafsir Quran Surat Al-Furqan Ayat 63

Dan hamba-hamba Ar-Raḥmān (Allah yang Maha Penyayang) yang beriman ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan penuh ketenangan. Apabila orang-orang jahil menyapa mereka dengan keburukan, mereka tidak membalasnya dengan kata-kata yang semisalnya, bahkan mereka hanya mengucapkan kata-kata baik yang dikenal oleh orang-orang jahil tersebut.

إِنَّٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦكَفُورًا

Arti:

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Tafsir Quran Surat Al-Isra Ayat 27

Sesungguhnya orang-orang yang menggunakan harta mereka dalam kemaksiatan, dan orang-orang yang menghambur-hamburkannya secara boros adalah saudara-saudara setan, mereka mentaati segala apa yang diperintahkan para setan tersebut berupa sikap boros dan menghambur-hamburkan harta, padahal setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya, ia tidak beramal kecuali dengan amalan maksiat, dan tidak pula memerintahkan kecuali dengan perintah yang mengundang kemurkaan Tuhannya.


RENDAH HATI, HEMAT DAN SEDERHANA MEMBUAT HIDUP LEBIH MULIA

DI TULIS DI BUKU CATATAN KEMUDIAN DI FOTO HASIL PEKERJAAN DENGAN TELAH DI TANDA TANGANI ORANG TUA, KEMUDIAN KIRIM KE WHATSAPP

 (Pertemuan Ke 2)

 (Tugas DARING kelas 8 A sampai 8 G SMP Al-Azhar 3 Bandar lampung pada hari Senin hingga Kamis tanggal 10 - 13 Agustus 2020)

 

Isi Kandungan surat Al-Furqan ayat 63 dan Surat Al-Isra ayat 27

QS Al-Furqan ayat 63

 

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

 

Artinya :

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.

 

Kandungan QS Al-Furqan ayat 63 :

 

1)   hamba Allah adalah orang yang berjalan di muka bumi ini dengan rendah hati

2)   hamba Allah adalah orang yang apabila disapa, membalas sapaan itu dengan ucapan yang mengandung keselamatan

3)   hamba Allah adalah orang yang selalu dzikrullah

 

QS Al-Isra' ayat 27

 

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

 

Artinya :

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.


Kandungan dari QS Al-Isra' ayat 27 

1.   sesungguhnya pemboros" (orang yang suka memubadzirkan barang) adalah saudara" syaitan

2.   syaitan adalah makhluq yang sangat ingkar kepada Allah

RENDAH HATI, HEMAT DAN SEDERHANA MEMBUAT HIDUP LEBIH MULIA

DI TULIS DI BUKU CATATAN KEMUDIAN DI FOTO HASIL PEKERJAAN DENGAN TELAH DI TANDA TANGANI ORANG TUA, KEMUDIAN KIRIM KE WHATSAPP

 

(Pertemuan Ke 1)

 

 

 

(Tugas DARING kelas 8 A sampai 8 G SMP Al-Azhar 3 Bandar lampung pada hari Senin hingga Kamis tanggal 03 - 06 Agustus 2020)

 

Rendah hati atau tawadu' adalah sikap diri yang tdak merasa lebih dari orang lain. Pada surat al-Furqan (25) ayat 63, Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sedangkan pada surat Q.S. al-Isra’ (17) ayat 27, Allah mengajarkan kita untuk hidup hemat dan sederhana.

 

Pembahasan

 

1. Hadits tentang rendah hati (Tawadu')

 

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنْ تَوَاضَعَ لِلهِ رَفَعَهُ اللهُ وَمَنْ تَكَّبَرَ وَضَعَهُ اللهُ

 

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang tawadhu’ karena Allah, maka Allah akan mengangkat (derajat) nya (di dunia dan akhirat), dan siapa yang sombong maka Allah akan merendahkannya.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ibnu Mandah dan imam Abu Nu’aim dari sahabat Aus bin Khauli r.a.

 

2. Hadits tentang hemat

 

كُلُوا وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا فِي غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلاَ مَخِيلَةٍ

 

Artinya: “Makanlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah, dengan tidak berlebihan dan tidak angkuh.” (Hadis Shahih, Riwayat al-Nasa'i: 2512, Ibnu Majah: 3595, dan Ahmad: 6408).

 

Hadist untuk hemat dalam penggunaan air adalah

 

أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِسَعْدٍ وَهُوَ يَتَوَضَّأُ فَقَالَ : “ مَا هَذَا السَّرَفُ؟ “ فَقَال : أَفِي الْوُضُوءِ إِسْرَافٌ؟ فَقَال : «نَعَمْ وَإِنْ كُنْتَ عَلَى نَهْرٍ جَارٍ»

 

Artinya  : Rasulullah Saw. berjalan melewati Sa’d yang sedang berwudu dan menegurnya,”Kenapa kamu boros memakai air?”. Sa’ad balik bertanya,”Apakah untuk wudu pun tidak boleh boros?”. Beliau Saw. menjawab,”Ya, tidak boleh boros meskipun kamu berwudu di sungai yang mengalir. (H.R. Ibnu Majah  dan Ahmad)

 

3. Hadits tentang hidup sederhana

 

عَنْ الْمِقْدَامِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ

 

Dari Miqdam ra, Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada seseorang yang makan, yang lebih baik dari orang yang makan dari hasil usahanya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud makan dari hasil usahanya sendiri.” (HR. Bukhari)