SHOLAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID

BACA TERLEBIH DAHULU LALU FAHAMI, KEMUDIAN DI TULIS DI BUKU CATATAN KEMUDIAN DI FOTO HASIL PEKERJAAN DENGAN TELAH DI TANDA TANGANI ORANG TUA, KEMUDIAN KIRIM KE WHATSAPP

(Pertemuan Ke 2)

  


(Tugas DARING kelas 8A sampai 8G SMP Al-Azhar 3 Bandar lampung pada hari Senin hingga Selasa tanggal 26 - 27 Oktober 2020)

 

1. Macam-macam sholat sunnah Berjamaah

a. Sholat ‘idain

Pengertian

Sholat idain adalah sholat sunahdua hari raya, yaitu Hari Raya Idul fitri dan Idul adha. Pelaksanaan sholat idain dilaksanakan secara berjamaah dan lebih utama dilaksanakan di lapangan terbuka apabila tidak hujan. Sholat ini diturunkannya pada tahun pertama Hijriah. Hukum sholat idain adalah sunah muakkad, yaitu sunah yang lebi utama dilaksanakan.

 

Dalil

كاَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَاْلاَضْحَى اِلَى الْمُصَلَّى، فَاَوَّلُ شَيْئٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَةُ، ثُمَّ يَنْصَرِفُ، فَيَكُوْنُ مُقَابِلَ النَّاسِ، وَالنَّاسُ جُلُوْسٌ عَلَى صُفُوْفِهِمْ، فَيَعِظُهُمْ وَيَأْمُرُهُمْ فَاِنْ كاَنَ يُرِيْدُ اَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ، اَ,ْ يَأْمُرَ بِشَيْئٍ اَمَرَبِهِ، ثُمَّ يَنْصَرِفُ

Pada Hari Raya Fitrah dan Adhha Rasulullah SAW ke luar menuju tem¬pat shalat. Maka, hal yang pertama-tama beliau lakukan ialah shalat, kemudian berlalu. Terus menghadap kepada orang banyak, sedang orang-orang itu duduk bershaf-shaf. Lalu beliau menasihati mereka dan memberi perintah. Jika beliau berkehendak mengirim suatu utusan maka beliau lakukan, atau hendak menyuruh sesuatu maka beliau perintahkan, sesudah itu beliau pun berlalu. Yaqtha'u ba'tsa: memisahkan beberapa orang untuk dikirim ke medan perjuangan.

Tata cara pelaksanaanya

Sholat idain dilaksanakan pada hari raya, yaitu pada tanggal 1 syawal dan 10 Zulhijah. Adapun waktu pelaksanaanya sejak matahari mulai meninggi(kira-kira satu tombak) sampai tergelincir secara sempurna (waktu zuhur).

Sholat idain harus dilaksanakan secara secara berjamaah sekurang-kurangnya 40 orang. Apabila tidak dilaksanakan secara berjamaah, maka hukum sholatnya tidak sah. Sholat idain dilaksanakan dengan dua rakaat dan dua khotbah setelah pelaksanaan sholat.

Sholat idain dilaksanakan dua rakaat. Rakaat pertama terdapat 7 takbir dan rakaat kedua terdapat 5 takbir, semuanya dilakukan sebelum membaca surat Al Fatihah. Setelah pelaksanaan sholat idain dilanjutkan dengan khotbah. Khotbah disampaikan oleh seorang khatib dengan dua khotbah. Setelah selesai maka sholat idain secara keseluruhan telah selesai

Setelah melaksanakan sholat idain, pada sholat sunah Idul fitri disunahkan untuk bersalaman dan saling memaafkan. Setelah sholat sunah Idul adha disunahkan untuk meyegerakan memotong hewan kurban. Tujuannya agar daging hewan kurban dapat segera dibagikan kepada yang berhak menerima.

b. Sholat sunah gerhana

Pengertian

Sholat gerhana adalah sholat yang dilakukan ketika peristiwa gerhana, gerhana bulan maupun gerhana matahari. Sholat gerhana bulan disebut sholat khusuf dan shalat gerhana matahari disebut sholat kusuf.Allah lalu memerintahkan hambanya untuk shalat ketika terjadi gerhana.Tujuannya agar hambanya tidak menyembah matahari atau bulan,karena matahari dan  bulan merupakan Allah SWT.Oleh karena itu,manusia hendaklah sujud kepada yang menciptakan gerhana tersebut.

Dalil

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

 Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat: 37)

Maksud dari perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Yang Menciptakan matahari dan bulan adalah perintah untuk mengerjakan shalat gerhana matahari dan gerhana bulan.Selain itu juga Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا، فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu. (HR. Bukhari no. 1043, Muslim no. 915)

Shalat gerhana disyariatkan kepada siapa saja, baik dalam keadaan muqim di negerinya atau dalam keadaan safar, baik untuk laki-laki atau untuk perempuan. Atau diperintahkan kepada orang-orang yang wajib melakukan shalat Jumat. Namun meski demikian, kedudukan shalat ini tidak sampai kepada derajat wajib, sebab dalam hadits lain disebutkan bahwa tidak ada kewajiban selain shalat 5 waktu semata.

 Tata cara pelaksanaannya

Jumlah rakaat pada sholat gerhana sekurang-kurangnya dua rakaat. Tiap-tiap rakaat terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali membaca surat Al-Fatihah, kemudian sujud seperti biasa. Jadi dalam sholat gerhana semuanya ada 4 kali rukuk ,4 kali membaca surat Al-fatihah,dan 4 kali sujud dalam 2 rakaat. Setelah sholat disunahkan untuk berkotbah sebagai mana khotbah sholat jum’at, hanya isi dari khotbah disesuaikan dengan suasana gerhana.

 c. Sholat sunah istisqa

Pengertian

Shalat istisqa adalah shalat sunah yang dilaksanakan untuk meminta diturunkan hujan oleh Allah.Penguasa hujan dan segala-galanya adalah Allah,oleh karena itu mintalah hanya kepada Allah. Shalat istisqa disunahkan bagi orang yang bermukim atau musafir untuk melaksanakannya ketika mengharap hujan(karena kemarau panjang atau terputusnya sumber air).  

Dalil Sholat Istisqo

Hadits Rasulullah SAW:

َعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( خَرَجَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مُتَوَاضِعًا, مُتَبَذِّلًا, مُتَخَشِّعًا, مُتَرَسِّلًا, مُتَضَرِّعًا, فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ, كَمَا يُصَلِّي فِي اَلْعِيدِ, لَمْ يَخْطُبْ خُطْبَتَكُمْ هَذِهِ )  رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَأَبُو عَوَانَةَ, وَابْنُ حِبَّانَ

Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam keluar dengan rendah diri, berpakaian sederhana, khusyu’, tenang, berdoa kepada Allah, lalu beliau shalat dua rakaat seperti pada shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah seperti pada shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah seperti khutbahmu ini. Riwayat Imam Lima dan dinilai shahih oleh Tirmidzi, Abu Awanah, dan Ibnu Hibban.

Tata cara pelaksanaanya

Shalat istisqa dilaksanakan 2 rakaat pada pagi hari setelah matahari meninggi.Sebelum pelaksaan disunahkan kepada seluruh jamaah agar memperbanyak istigfar untuk memohon ampun kepada Allah SWT.Pelaksanaan shalat istisqa sama dengan pelaksanaan shalat sunah idain hanya niatnya saja yang berbeda.

Khotbah dalam shalat istisqa agak berbeda dengan khotbah lainnya.Seorang Khatib disunahkan untuk menggunakan selendang.Khotbah berisi anjuran untuk berigtifar dan merendahkan diri kepada Allah serta berkayakinan bahwa Allah akan mengabulkan do’a,yakni akan menurunkan hujan.

Berdoa dalam pertengahan khotbah kedua,hendaknya khotib berpaling kearah kiblat artinya membelakangi makmum dan bersama-sama semuanya berdoa terus.Ketika berpaling kearah kiblat,khotib hendaknya mengubah selendangnya yang ke kanan ke kiri dan yang ke atas ke bawah.Doa dibaca dengan suara yang lemah menurut tekanan irama berdoa dan menunjukan sifat khusyuk dan tawaddu.

2. Macam-macam Shalat Sunnah Munfarid

Sholat Rawatib

Sholat Rawatib adalah sholat sunah yang dikerjakan sebelum dan sesudah sholat fardu. Seluruh Sholat Rawatib jumlahnya 22 rakaat. Sholat Rawatib dibagi menjadi dua, yaitu sholat sunnah rawatib muakkad dan sholat sunnah ghair muakkad. Sholat Rawatib yang dilaksanakan sebelum sholat fardu disebut qabliyah dan sholat sunnah rawatib yang dilaksanakan setelah disebut ba’diyah. Sholat sunnah rawatib termasuk penyempurna sholat-sholat fardu.

A. Sholat Sunnah Rawatib Muakkad

Sholat sunnah rawatib muakkad adalah sholat sunnah yang dipentingkan atau ditekankan. Sholat sunnah rawatib muakkad terdiri dari:

a. 2 rakaat qabliyah dzuhur

b. 2 rakaat qabliyah dzuhur

c. 2 rakaat ba’diyah dzuhur

d. 2 rakaat ba’diyah maghrib

e. 2 rakaat ba’diyah isya


B. Sholat Sunnah Rawatib ghairu muakkad

Sholat sunnah ghair muakkad adalah sholat sunah yang kurang dipentingkan atau kurang ditekankan. Sholat sunnah ghair muakkad terdiri dari:

a. 2 rakaat qabliyah zuhur

b. 2 rakaat ba’diyah zuhur

c. 4 rakaat qabliyah asar

d. 2 rakaat qabliyah maghrib

e. 2 rakaat qabliyah isya


Tata cara pelaksanaannya

Pelaksanaannya sama dengan sholat pada umumnya, hanya waktunya saja yang berbeda.

SHOLAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID

BACA TERLEBIH DAHULU LALU FAHAMI, KEMUDIAN DI TULIS DI BUKU CATATAN KEMUDIAN DI FOTO HASIL PEKERJAAN DENGAN TELAH DI TANDA TANGANI ORANG TUA, KEMUDIAN KIRIM KE WHATSAPP

 (Pertemuan Ke 1)

  


(Tugas DARING kelas 8A sampai 8G SMP Al-Azhar 3 Bandar lampung pada hari Senin hingga Selasa tanggal 19 - 20 Oktober 2020)

 

Tujuan Pembelajaran

• Menjelaskan  pengertian tentang shalat sunnah

• Menunjukkan dalil-dalil naqli tentang shalat sunnah berrjamaah dan munfarid

Salat sunah dikelompokkan menjadi dua, yaitu: salat sunah jama’ah dan salat sunat munfarid. Shalat sunah berjama’ah adalah salat yang dikerjakan secara bersama salah satu menjadi imam dan yang lain menjadi makmum dengan syarat yang telah ditentukan.Salat sunah munfarid adalah salat yang dilakukan sendirian. 

Di antara jenis shalat sunah terdapat shalat sunah yang dapat dilaksanakan secara berjamaah, munfarid, dan ada yang dilaksanakan berjamaah maupun munfarid.

Di antara jenis shalat sunah terdapat shalat sunah yang dapat dilaksanakan secara berjamaah, munfarid, dan ada yang dilaksanakan berjamaah maupun munfarid.

Shalat Sunah Berjamaah

• Shalat Idain (Shalat Idul Fitri dan Idul Adha)

• Shalat Istisqa’

• Shalat Kusuf (Gerhana Matahari) dan Khusuf (gerhana Bulan)


Shalat Sunah dengan berjamaah atau munfarid

• Shalat Tarawih

• Shalat Witir

• Shalat Dhuha

• Shalat Tahajud


Shalat Sunah Munfarid

• Shalat Rawatib

• Shalat Tahiyatul Masjid

• Shalat Istikharah

• Shalat Tasbih

• Shalat Hajat


A. SHALAT SUNNAH BERJAMAAH

1. Pengertian Shalat Sunnah Berjamaah

Kata jamaah berasal dari kata Arab, yaitu “Jamaa’atun”, artinya bersama atau berkumpul. Salat sunah berjamaah yaitu shalat sunah yang dilakuka secara bersama-sama atau satu orang menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum.

2. Dalil Shalat Sunnah Berjamaah

QS. 4. An-Nisa': 102 

وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ ۗ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَيْلَةً وَاحِدَةً ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَنْ تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ ۖ وَخُذُواحِذْرَكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

Artinya:

Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu


B. SHALAT SUNNAH MUNFARID 

1. Pengertian Shalat Sunnah Munfarid

Shalat Sunnah Munfarid biasanya dilaksanakan dirumah, tetapi ada juga yang dilaksanakan di masjid. Shalat Sunnah Munfarid dilaksanakan tanpa ada makmum dan imam, karena shalat ini dilaksanakan secara sendiri.


2. Ketentuan Shalat Sunnah Berjama’ah dan Munfarid

Berdiri, mengangkat tangan saat takbiratul ihram, dan bersedekap (niat dilakukan saat takbiratil ihram), serta membaca Surah al-Fatihah dan surah-surah pendek Al-Qur’an. Rukuk dengan membaca doa rukuk. Iktidal, yaitu dalam posisi berdiri kembali sambil mengangkat tangan dan membaca doa. Dua gerakan sujud dalam satu rakaat dengan membaca doa sujud. Duduk di antara dua sujud dengan membaca doa. Duduk tasyahud dengan membaca doa tasyahud. Salam dengan memalingkan muka ke arah kanan dan kiri.

KISI-KISI PTS ONLINE PAI

 BACALAH BUKU BAB 1 SAMPAI BAB 3

PTS AKAN DI LAKSANAKAN BESOK PADA

HARI SENIN PUKUL 08:15 S.D 19:45


DIHARAPKAN SISWA/I TIDAK MENGULUR WAKTU UNTUK SIGN IN, KARENA LEWAT 1 DETIK SAJA DARI WAKTU YANG TELAH DI TENTUKAN MAKA PORTAL UJIAN ONLINE AKAN TERTUTUP SECARA OTOMATIS

Baca dengan seksama beserta hukum tajwidnya kemudian terapkan dalam kehidupan sehari-hari


BACA DENGAN SEKSAMA LALU REKAM AUDIO KEMUDIAN KIRIM KE WHATSAPP BERIKUT FOTO SAAT MENGERJAKANNYA DENGAN MENGENAKAN SERAGAM SEKOLAH

Mengutamakan Kejujuran dan Menegakkan Keadilan

 (Pertemuan Ke 2)


(Tugas DARING kelas 8A sampai 8G SMP Al-Azhar 3 Bandar lampung pada hari Senin hingga Selasa tanggal 05 - 06 Oktober 2020)


Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Menyebutkan dalil naqli tentang jujur dan adil dengan benar
  • Menerima perilaku jujur dan adil sebagai ajaran pokok agama dengan penuh kesadaran
  • Menunjukkan perilaku jujur dan adil dalam melaksanakan perintah Allah SWT dengan tepat

  

1.) Dalil naqli tentang jujur :


Artinya:

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (QS. At-Taubah: 119)


2.) Dalil naqli tentang adil :


Artinya:

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Maidah : 8)