PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
IDENTITAS
Mata Pelajaran |
Pendidikan Agama Islam |
Kelas / Fase |
8 (Delapan) / Fase D |
Elemen Mapel |
Al-Quran dan Hadits |
Pertemuan Ke |
1 (Satu) |
Guru Pengampu |
Achmad Rifki, S.Ag |
Waktu Pembelajaran |
Senin, Rabu dan Jum’at / 13, 15, 17 Januari 2025(Sesuai Jadwal) |
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Elemen Mapel |
Capaian Pembelajaran |
Aqidah |
Pada akhir fase ini, peserta didik
mampu: Membaca QS. Al-Baqarah: 143 Menulis QS. Al-Baqarah: 143. Menghafal QS. Al-Baqarah: 143 |
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pemahaman dan penyampaian materi
melalui blog ini sebagai bahan literasi pendukung, peserta didik dapat membaca
dan mengetahui makna yang terkandung dalam Tema Indahnya Beragama Secara
Moderat serta Peduli terhadap Sesama dengan baik serta mempresentasikan maknanya di
depan kelas menggunakan PPT atau video/mind map atau karya lain sesuai dengan
diferensiasi gaya belajar siswa.
Assalamu'alaikum Wa Rohmatullahi .Wa
Barokatuh.
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ
العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ
وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin,
wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa
wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin,wa mantabi’ahum
biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Sebelum kita memasuki materi hari ini,
mari kita ingat lagi tentang materi Sebelumnya yakni Indahnya
Beragama Secara Moderat
MATERI
Membaca
Moderasi Beragama dalam Ayat-ayat Al Quran
Tahun 2022 Kementerian Agama mencanangkan
sebagai Tahun Toleransi. Bicara toleransi maka erat hubungannya dengan Moderasi
Beragama yang telah digaungkan Kementerian Agama sejak tahun 2020 diseluruh
elemen masyarakat.
Moderasi beragama merupakan upaya
mengembalikan pemahaman dan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya,
yakni untuk menjaga harkat, martabat dan peradaban manusia, bukan sebaliknya.
Agama tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang justru merusak peradaban, sebab
sejak diturunkan, agama pada hakikatnya ditujukan untuk membangun peradaban itu
sendiri.
Dalam Al Qur’an terdapat ayat-ayat yang
menjelaskan tentang toleransi beragama di beberapa surat, yakni ;
Surat Al Baqarah Ayat 256
لَآ
اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ
يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ
الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Terjemahan Kemenag 2019
256. Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama
(Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa
yang ingkar kepada tagut79) dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang
teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
79) Kata tagut
disebutkan untuk setiap yang melampaui batas dalam keburukan. Oleh karena itu,
setan, dajal, penyihir, penetap hukum yang bertentangan dengan hukum Allah
Swt., dan penguasa yang tirani dinamakan tagut.
Artinya;
Sesungguhnya Allah
hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang
memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan
membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai
kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim.
Tafsir Ringkas Kemenag RI
“Sesungguhnya
Allah hanya melarang kamu, orang-orang beriman, menjadikan mereka, orang-orang
kafir yang tidak bersedia hidup berdampingan dengan kamu secara damai, yaitu
mereka yang memerangi kamu karena agama, tidak ada kebebasan dan toleransi
beragama; mengusir kamu dari tempat tinggal kamu, karena pembersihan ras, suku,
dan agama, serta penguasaan teritorial, dan membantu pihak lain untuk mengusir
kamu karena kerja sama yang sistemik dan terencana; sebagai sahabat dekat kamu
lahir batin. Barang siapa yang menjadikan mereka sebagai kawan, karena kepentingan
ekonomi, politik, dan keamanan; maka mereka itulah orang zalim terhadap
perjuangan Islam dan kaum muslim.
Surat Yunus, ayat 99 ;
وَلَوْ شَاۤءَ
رَبُّكَ لَاٰمَنَ مَنْ فِى الْاَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيْعًاۗ اَفَاَنْتَ تُكْرِهُ
النَّاسَ حَتّٰى يَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَ
Artinya;
“Dan jika Tuhanmu
menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah
kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman?”
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Setelah
dijelaskan tentang manfaat iman lalu dijelaskan bahwa beriman atau tidak
beriman adalah pilihan bagi setiap orang, karena jika Tuhanmu menghendaki,
tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu wahai Nabi
Muhammad hendak memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman sedangkan
mereka menutup hati untuk menerima kebenaran?
Surat Ali Imran, ayat 64
قُلْ
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ
اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ
بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا
فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Artinya;
Katakanlah
(Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat
(pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain
Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita
tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling
maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Tatkala mereka
tidak berani ber-mubahalah, sehingga tampaklah kebohongan dan kelemahan mereka,
maka ayat ini mengajak mereka kepada tauhid dengan cara yang lebih lunak dan
santun. Katakanlah, hai Nabi Muhammad, “Wahai Ahli Kitab! Jika kalian tetap
menolak kebenaran hujjah tentang Isa bin Maryam padahal kalian mengetahuinya,
maka marilah kita menuju kepada satu kalimat, pegangan yang sama yang memberi
keputusan secara adil antara kami dan kamu, yaitu kitab Taurat dan kitab-kitab
lainnya, termasuk Injil dan Al-Qur’an, bahwa di dalam kitab-kitab tersebut kita
tidak diperbolehkan menyembah selain Allah dan kita tidak diperbolehkan
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan jika cara ini juga tidak membawa
hasil untuk mengajak mereka, maka yang terpenting bahwa kita tidak menjadikan
satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah untuk diikuti dan dituruti perintahnya
padahal perintah itu keliru. Jika mereka tetap berpaling dari kebenaran setelah
terpenuhi bukti-bukti, maka katakanlah kepada mereka, “Saksikanlah, bahwa kami
adalah orang muslim, yaitu orang-orang yang benar-benar berserah diri kepada
Allah dan semata-mata beribadah kepada-Nya.”
Surat Al Mumtahanah 8
لَا
يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ
يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Artinya
Allah tidak melarang
kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu
dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Allah tidak
melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil, karena kebaikan dan keadilan itu
bersifat universal, kepada orang-orang kafir yang tidak memerangi kamu karena
agama dengan menekankan kebebasan dan toleransi beragama; dan tidak mengusir
kamu dari kampung halaman kamu, karena kamu beriman kepada Allah. Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil baik terhadap dirinya sendiri
maupun terhadap orang lain.
Surat Al Mumtahanah ayat 9
9اِنَّمَا
يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ قَاتَلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ
وَاَخْرَجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوْا عَلٰٓى اِخْرَاجِكُمْ اَنْ تَوَلَّوْهُمْۚ
وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya
Sesungguhnya Allah
hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang
memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan
membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai
kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim.
Tafsir Ringkas Kemenag RI
“Sesungguhnya
Allah hanya melarang kamu, orang-orang beriman, menjadikan mereka, orang-orang kafir
yang tidak bersedia hidup berdampingan dengan kamu secara damai, yaitu mereka
yang memerangi kamu karena agama, tidak ada kebebasan dan toleransi beragama;
mengusir kamu dari tempat tinggal kamu, karena pembersihan ras, suku, dan
agama, serta penguasaan teritorial, dan membantu pihak lain untuk mengusir kamu
karena kerja sama yang sistemik dan terencana; sebagai sahabat dekat kamu lahir
batin. Barang siapa yang menjadikan mereka sebagai kawan, karena kepentingan
ekonomi, politik, dan keamanan; maka mereka itulah orang zalim terhadap
perjuangan Islam dan kaum muslim.
Inti dari
kelima ayat-ayat dalam surat ini adalah bahwa kita tidak memaksakan keyakinan
agama pada orang lain dan tetap menjalankan iman Islam secara santun dan
toleran.
EVALUASI
1.
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
hari ini.
2.
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen,
dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan
perbaikan.
3.
Menginformasikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan
berdoa.
KESIMPULAN
Bagaimana anak anak, pada materi kali ini
apakah kalian sudah memahami makna dan mampu memahami tentang Indahnya
Beragama Secara Moderat.
Baiklah... Berikut kesimpulan materinya :
Indahnya Beragama Secara Moderat maka harus mampu berakhlaq dan beraqidah
baik dan benar sesuai ajaran islam. Karena keselamatan hidup di masa yang akan
datang. Aturannya adalah arah jalan yang lurus.
Tetap semangat dalam belajar tanpa batas karena islam
mengajarakan kepada kita semua BELAJARLAH MULAI DARI BUAIAN HINGGA LIANG LAHAT.
BUKU REFERENSI :
Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
terbitan Kemdikbud Kurikulum Merdeka.
Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Tiga serangkai Kurikulum merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar