AQIQAH DAN QURBAN MENUMBUHKAN KEPERDULIAN UMAT


PERTEMUAN KE 2


(Materi disampaikan di kelas 9 A-H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari senin hingga jum'at tanggal 30 September - 04 Oktober 2019)

Pengertian Empati, Manfaat, dan Contohnya

1. Empati
Empati sering dianggap remeh oleh beberapa orang, padahal lewat empati inilah hakekatnya dapat tumbuh manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Namun apakah sebenarnya arti dari empati itu sendiri dan seberapa pentingkah perilaku empati?

2. Pengertian Empati
Pengertian empati adalah kemampuan untuk membayangkan apa yang mungkin dirasakan atau dipikirkan oleh orang lain dan juga kemampuan untuk merasakan kemampuan orang lain. Empati kerapkali dianalogikan sebagai "berada di dalam sepatu orang lain" atau "melihat dari mata orang lain".

Asal kata Empati berawal dari kata bahasa Jerman Einfuhlung yang secara harfiah artinya adalah "memasuki perasaan orang lain".

Yang menjadi pembeda rasa empati antara satu orang dengan lainnya adalah tingkat kedalaman perasaan dan cara menunjukkan perasaan empati kepada suatu hal. Empati merupakan tindak lanjut dari sikap simpati, yaitu suatu perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya itu.

Empati dan simpati ini juga sama-sama menggambarkan situasi sedih serta berkabung yang ditujukan kepada orang lain saat sedang mengalami musibah atau tragedi.

Namun, meski memiliki kesamaan dalam hal istilah ataupun termasuk dari contoh interaksi sosial, tetap ada perbedaan yang utama. Misalnya simpati yang lebih menggambarkan perasaan belas kasihan yang ditujukan kepada keadaan orang lain, sementara empati memungkinkan orang lain untuk menempatkan diri pada posisi orang-orang yang menderita dan berbagi secara langsung dalam kesedihan mereka.

3. Manfaat Empati
Peran empati menjadi sangat penting untuk menjembatani hubungan baik dengan orang lain. Namun, tak banyak orang yang mengetahui apa saja manfaat empati yang bisa dapat diperoleh saat ia menumbuhkan rasa empati dalam dirinya. Manfaat empati ini tidak hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri, namun orang-orang disekitar juga bisa ikut merasakan manfaat empati. Berikut ini merupakan beberapa manfaat empati:

A. Membuat hidup lebih bahagia
Pertama, manfaat dari empati adalah membuat hidup lebih bahagia. Ketika tumbuh rasa empati terhadap orang lain, kita akan mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain. Jika rasa itu sudah tumbuh, maka terdapat rasa belas kasih dan kasih sayang terhadap sesama. Rasa belas kasih dan kasih sayang ini akan menjauhkan diri dari rasa iri, benci, maupun permusuhan kepada orang lain hingga membuat kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan bahagia.

B. Membuat hidup lebih sehat
Kemudian manfaat empati yang kedua adalah membuat hidup menjadi lebih sehat. Sebuah study yang diterbitkan dalam Psychological Science menujukkan bahwa emosi positif dan hubungan sosial yang positif mampu meningkatkan kesehatan. Pengamatan yang dilakukan pada peserta penelitian menunjukkan bahwa dengan menumbuhkan emosi positif yang diwujudkan dalam bentuk cinta kasih kepada sesama serta dengan mewujudkan hubungan sosial yang positif para peserta memiliki denyut jantung yang lebih stabil serta terhindar dari berbagai jenis penyakit. Pada dasarnya orang dengan rasa empati kepada orang lain dapat merasakan manfaat empati yakni memiliki hidup yang lebih lama dan lebih sehat.

C. Menjadi lebih pintar
Manfaat empati berikutnya adalah membuat Anda lebih pintar. Empati akan membuat Anda lebih mudah untuk berhubungan baik dengan orang lain. Untuk mampu berhubungan baik dengan orang lain, Anda harus mampu menyesuaikan diri dengan orang-orang yang berbeda latar belakang pendidikan, sosial maupun ekonominya dengan Anda. Empati akan memudahkan Anda untuk itu, membuat Anda lebih pintar menyesuaikan diri dan juga tentunya membuat kecerdasan emosional Anda semakin meningkat.

D, Menumbuhkan rasa cinta kasih dari dalam diri
Manfaat selanjutnya yaitu menumbuhkan rasa cinta kasih dari dalam diri. Empati akan membuat kita mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain. Membuat kita mampu menempatkan diri dalam situasi dan kondisi orang lain sehingga mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain ini akan memunculkan rasa cinta kasih dari dalam diri kepada orang lain.

E. Mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam hidup
Berikutnya manfaat dari memiliki empati adalah mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam hidup. Empati akan membuat kita menjadi lebih peduli dan mau membantu orang lain. Dengan kata lain empati merupakan kebaikan yang diberikan kepada orang lain.


Setiap kebaikan yang diberikan akan mendapat balasan, baik dari Allaah SWT maupun dari sesama manusia. Ketika kita mampu berempati dan berbuat baik kepada orang lain, maka orang lain juga akan berbuat baik kepada kita sehingga kehidupan kita akan dipenuhi dengan kemudahan-kemudahan yang tidak disangka sebelumnya.
Mungkin memang tidak mudah untuk menimbulkan rasa empati terhadap orang lain, namun melalui kemampuan sosial yang baik dan sedikit imajinasi, akan tumbuh kemampuan dalam menumbuhkan perasaan empati tersebut. Empati merupakan tindakan paling baik untuk memahami orang lain dari sudut pandang orang tersebut sehingga timbul kepedulian.

Adanya penelitian yang menemukan bahwa orang dengan rasa empati dapat merasakan hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan mencapai tingkat yang lebih sejahtera dalam hidup.

4. Contoh Empati
Dalam syarat interaksi sosial dan kehidupan sehari hari, banyak sekali contoh-contoh perilaku empati dalam komunikasi antar terhadap sesama yang bisa kita lihat. Contoh sikap empati ini mudah ditemukan dalam lingkungan keluarga, interaksi antar sahabat dan lingkungan masyarakat secara umum, berikut ini beberapa contoh perilaku empati yang dapat kita temui sehari-hari:

1. Ketika terdapat teman yang bersedih atas sesuatu, maka perilaku empati muncul sesederhana dengan kehadiran dan usaha kita untuk menghiburnya.
2. Membantu dan ikut menyelesaikan masalah teman jika membutuhkan (bukan dalam konteks buruk).
3. Ketika terdapat berita duka dari salah satu teman kita yang saudaranya meninggal dunia, maka dengan menyampaikan rasa bela sungkawa kita sekaligus melayat ke rumah duka juga merupakan contoh tindakan empati.
4. Apabila teman sedang sakit, maka dengan datang menjenguknya dan membawakan apa yang ia butuhkan juga merupakan perilaku empati.
5. Ketika ada tetangga kita yang sedang sakit dan terbaring lemah, maka kita akan membantu merawatnya karena ikut merasakan penderitaannya dan merasa iba.
6. Ketika kita melihat dan mendengar ada saudara-saudara kita yang berada di luar daerah tempat kita tinggal mengalami musibah seperti bencana alam. Maka masyarakat datang berbondong-bondong untuk memberikan bantuan baik yang bersifat materi maupun non materi seperti tenaga dan juga doa. Masyarakat juga ikut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh saudara-saudara mereka yang tertimpa musibah, seperti kehilangan harta benda, kehilangan sanak saudara dan lain sebagainya.
7. Ketika kita melihat anak anak terlantar di jalanan, maka kita berempati dengan mendirikan rumah singgah untuk anak jalanan.
8. Memberi pelatihan keterampilan kepada pengemis karena kita merasa iba dan ikut berempati atas nasibnya yang susah dalam ekonomi.
9. Mengumpulkan sumbangan sukarela dari teman-teman sekelas atau sekantor untuk diberikan kepada keluarga teman yang sedang sakit.
10. Seseorang yang lemah hingga sakit, sangat membutuhkan keberadaan orang lain. Kita akan terasa sangat berharga keberadaan dan fungsinya di saat orang lain sangat membutuhkan.
11. Kita semua hidup di lingkungan dan alam yang sama. Kita semua tanpa disadari pasti memiliki sifat untuk mencintai lingkungan dan alam. Tanpa sadar juga kita akan selalu membersihkannya supaya tidak terkena banjir, cuaca panas, dan lainnya.
12. Memberikan dan mengajarkanilmu. Ilmu termasuk hal yang sangat bermanfaat bagi seseorang, dengan mengajarkan ilmu kita telah senang untuk melihat orang lain menjadi pandai, pintar dan mandiri.
13. Menghormati orang tua. Kita ada di dunia ini karena peran orang tua sangat besar. Menghormati orang yang lebih tua sama saja menghormati ayah dan ibu kita sendiri.
AQIQAH DAN QURBAN MENUMBUHKAN KEPERDULIAN UMAT

PERTEMUAN KE I




(Materi disampaikan di kelas 9 A-H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari senin hingga jum'at tanggal 23-27 September 2019)

TATA CARA MENYEMBELIH HEWAN QURBAN

Bila sudah tiba bulan dzulhijjah, maka seluruh umat muslim akan merayakan hari raya Idul Adha atau yang dikenal juga dengan hari raya qurban. Karena setiap hari raya ini, pasti akan ada acara penyembelihan hewan qurban. Dan bagi yang sudah mampu untuk berqurban karena finansial sudah menyukupi, maka diwajibkan untuk memberikan satu hewan untuk diqurbankan. Dan bagi yang ingin berqurban, mungkin akan lebih baik jika menyembelih sendiri hewan yang akan diqurbankan. Dan hewan yang akan diqurbankan juga harus memenuhi syarat hewan kurban.

Menyembelih dalam syariat Islam adalah langkah melenyapkan ruh binatang dengan cara memotong leher kerongkongan dan tenggorokan serta dua urat nadi dengan alat yang tajam, kecuali gigi dan tulang atau cara lain yang dibenarkan oleh syariat Islam. Binatang yang tidak disembelih hukumnya haram karena status binatang itu sama dengan bangkai.
Rukun menyembelih diantaranya :

1.     Penyembelih beragama Islam.
2.     Binatang yang disembelih binatang yang halal baik halal zatnya maupun halal cara memperolehnya bukan hasil mencuri atau menipu.
3.     Alat penyembelih harus tajam agar dapat mempercepat proses kematian binatang itu dan tidak terlalu menderita sewaktu disembelih.
4.     Tujuan penyembelihan untuk tujuan yang diridlai Allah SWT bukan untuk tujuan tumbal atau untuk sajian nenek moyang berhala atau upacara kemusrikan lainnya

TATA CARA MENYEMBELIH HEWAN
1.     Menggunakan pisau yang tajam, semakin tajam pisaunya, maka akan semakin baik. Hal ini telah didasarkan oleh hadist Syaddad Bin Aus radhiallahu ‘anhu, jika Nabi SAW berkata. ” Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan melakukan ihsan dalam segala macam hal. Apabila kalian membunuh, maka bunuhlah secara ihsan, dan jika kalian menyembelih, maka sembelihlah secara ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisau dan menyenangkan sembelihnya.” (HR. Muslim)
2.     Baiknya tidak mengasah pisau yang akan digunakan untuk menyembelih dihadapan hewan yg akan disembelih. Hal ini dapat membuat hewan yang akan disembelih itu takut sebelum disembelih, hal ini didasarkan pada hadist Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma yang mengatakan “Rasulullah SAW memerintahkan agar mengasah pisau tanpa memperlihatkan kepada hewan.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah)
3.     Menghadapkan hewan ke kiblat.
4.     Membaringkan hewan qurban diatas lambung sisi kiri.
5.     Menginjakan kaki pada bagian leher hewan.
6.     Membaca Basmalah hendak akan menyembelih.
7.     Membaca takbir
8.     Menyebutkan nama orang yang akan menjadi tujuan hewan qurban tersebut.
9.     Menyembelih dengan cepat supaya meringankan apa yang sedang dialami hewan.
10. Memastikan pada bagian kerongkongan, tenggorokan, atau dua urat leher itu telah terpotong dengan pasti.
11.  Dilarang mematahkan leher sebelum hewan tersebut benar-benar mati.

Hal-hal yang makruh (sebuah status hukum terhadap suatu aktivitas dalam dunia Islam. Aktivitas yang berstatus hukum makruh dilarang namun tidak terdapat konsekuensi bila melakukannya. Atau dengan kata lain perbuatan makruh dapat diartikan sebagai perbuatan yang sebaiknya tidak dilakukan) dalam penyembelihan :
- Menyembelih sampai putus lehernya.
- Menyembelih dengan alat tumpul
- Menguliti atau memotong-motong hewan itu sebelum nyawanya hilang.
Jenis dan persyaratan hewan qurban di antaranya: hewan yang paling baik,gemuk ,sehat,dan tidak cacat seperti pincang atau matanya buta. Selain persyaratan tersebut kita harus memperhatikan usia dan keberlakuannya
Dalil Tentang Perintah Ibadah Kurban
Dalam Islam, kurban disebut dengan udhiyah. Disebutkan dalam kitab Alfiqhul Islami Wa Adillatuhu bahwa udhiyah atau kurban adalah menyembelih hewan ternak dengan niat mendekatkan diri kepada Allah pada hari Idul Adha dan hari-hari tasyriq.
Udhiyah disyariatkan pada tahun kedua hijriyah, bersamaan dengan syariat zakat dan salat Idul Fitri dan Idul Adha. Ulama sepakat bahwa udhiyah adalah ibadah yang disyariatkan berdasarkan Alquran, hadis dan ijma.
Di antara dalil Alquran yang dijadikan dasar pensyariatan kurban oleh para ulama adalah surah Alkautsar ayat 2 berikut;
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).”

Dr. Hisamuddin menyebutkan dalam kitabnya Almufashshal fi Ahkamil Udhiyah, menurut Imam Qatadah, Atha’ dan Ikrimah bahwa yang dimaksud ayat di atas adalah melaksanakan salat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban. Dan juga dalam surah Alhajj ayat 36;
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
Dan telah kami jadikan untuk kalian unta-unta itu sebagian dari syiar Allah.”

Sedangkan di antara hadis yang dijadikan dalil adalah hadis riwayat Imam Bukhari dari Anas bin Malik, dia berkata;
ضحى رسول الله صلى الله عليه وسلم بكبشين املحين اقرنين فرايته واضعا قدميه على صفاحها يسمي ويكبر فذبحها بيده
Nabi Saw. berkurban dengan dua kambing gemuk dan bertanduk. Saya melihat Nabi Saw. meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut, kemudian Nabi Saw. membaca basmalah, takbir dan menyembelih dengan tangannya sendiri.”

Juga hadis riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi Saw. bersabda;
مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلا يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا
Barangsiapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat salat kami.”

Selain kedua hadis di atas, terdapat pula hadis-hadis lain yang menjadi dasar pensyariatan kurban, baik hadis tersebut berupa perkataan Nabi Saw., perbuatan maupun ketetapannya. Oleh karena itu, para ulama sepakat (ijma) tentang pensyariatan kurban. Dalam kitab ‘Aridhatul Ahwazi disebutkan;
وقد اجمع المسلمون على مشروعية الاضحية
Kaum Muslim telah sepakat tentang pensyariatan kurban.”


Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur

Pertemuan ke 3

(Materi disampaikan di kelas 9 A-H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari senin hingga jum'at tanggal 16-20 September 2019)

C. Malu

Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadis berikut ini.




Artinya: Dari Abu Hurairah dari Nabi saw., beliau bersabda: “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman.” (HR. Muslim)

Hadis di atas menegaskan bahwa malu merupakan salah satu cabang iman. Seseorang malu untuk mencuri bila ia beriman, malu berdusta bila ia beriman. Seorang wanita malu membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu berkurang dan mulai luntur maka pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu mulai menipis. Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya:

  1. Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allaah SWT.
  2. Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allaah SWT. akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allaah SWT. di akhirat kelak.
  3. Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allaah SWT. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allaah SWT. dan menjauhi larangan-Nya.

Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur,
Santun dan Malu

Pertemuan ke 2

(Materi disampaikan di kelas 9 A-H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari senin hingga jum'at tanggal 09-13 September 2019)

B. Santun
Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan.

Allaah SWT. mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut:



Artinya: “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW. bersabda kepada Al-Asyaj Al-‘Ashri: Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allaah; yaitu sifat santun dan malu.” (HR. Ibnu Majah)

Allaah SWT memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada sesama manusia, sebagaimana rman Allaah SWT. QS.2. Al-Baqarah: ayat 83.

 وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ

Artinya “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, 
“Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orangtua, kerabat, anak-anak yatim, dan orangorang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.” (TQS.2. Al-Baqarah :83)

Melalui ayat tersebut Allaah SWT memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yang baik kepada manusia. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya:

1. Mudah diterima oleh orang lain.
Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain, sehingga mudah diterima oleh orang lain.

2. Menunjang kesuksesan.
Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak, sehingga akan menambah kesuksesannya.

3. Dicintai Allaah SWT dan Rasul-Nya.
Allaah SWT. mencintai hamba-Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah saw. juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang luar biasa.
Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, 
Santun dan Malu

Pertemuan ke 1

(Materi disampaikan di kelas 9 A-H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari senin hingga jum'at tanggal 01-06 September 2019)



Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Menurut QS.3. Ali-Imran: 77 bahwa orang-orang yang ingkar janji dan melanggar sumpah akan mendapat azab yang pedih dari Allaah SWT. Dalam QS.33. Al-Ahzab:70 Allaah SWT. memerintahkan orang-orang beriman untuk bertakwa dan berkata benar.

Santun adalah berkata lemah lembut dan bertingkah laku halus dan baik. Ucapannya lemah lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. QS.2. Al-Baqarah:83 memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada manusia.

Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, serta merasa sangat tidak enak hati jika melakukan perbuatan tercela. Malu merupakan benteng pertahanan seseorang dalam menghindari perbuatan maksiat dan merupakan faktor pendorong untuk melakukan kebaikan. Sumber sifat malu adalah keimanan dan pengakuan akan keagungan Allaah SWT.

A. Jujur
Jujur dilihat dari segi bahasa adalah mengakui, berkata, atau pun memberi suatu informasi yang sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi/ kenyataan. Dari segi bahasa, jujur dapat disebut juga sebagai antonim atau pun lawan kata bohong yang artinya adalah berkata tau pun memberi informasi yang tidak sesuai dengan kebenaran. Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan.

Jika setiap orang memiliki sifat jujur semacam ini maka kehidupan akan berjalan harmonis dan mendapat keberkahan dari Allaah SWT. Jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka.

Kalian adalah calon pemimpin bangsa di masa depan. Bangsa kita membutuhkan seorang pemimpin yang berakhlak mulia, adil, dan jujur. Seorang pemimpin harus menjadi teladan bagi rakyatnya. Oleh karena itu kalian harus berlatih dan membiasakan bersikap jujur mulai sekarang. Perhatikan QS.3. Ali-Imran: 77 berikut ini:


Ayat di atas menegaskan bahwa orang-orang yang ingkar janji dan melanggar sumpah akan mendapat azab yang pedih dari-Nya. Allah tidak akan menyapa dan memperhatikan mereka pada hari kiamat. Setiap janji harus dilaksanakan karena janji adalah hutang.

Allaah SWT. memerintahkan orang-orang yang beriman untuk bertaqwa dan berkata benar. Perhatikan QS.33. Al-Ahzab: 70 berikut ini:


Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar”. (QS.33. Al-Ahzab:70)

Ternyata sikap jujur memiliki beberapa manfaat, berikut ini manfaat bersikap jujur.

  1. Jujur akan melahirkan ketenangan. Orang jujur akan tenang dan percaya diri karena tidak ada ketakutan sedikit pun. Sebaliknya, seorang pembohong akan gelisah dan takut kebohongannya terbongkar.
  2. Orang jujur akan dicintai oleh manusia. Sudah menjadi tabiat dasar bahwa setiap manusia menyukai kejujuran. Tanpa memandang suku, agama, dan ras, orang yang jujur pasti disukai semua manusia.
  3. Jujur akan mendatangkan keberkahan dari Allaah SWT. Setiap rejeki yang didapatkan dengan jujur, akan mendapat berkah dari Allaah SWT.