KEHADIRAN ISLAM MENDAMAIKAN BUMI NUSANTARA
PERTEMUAN KE 3
(Materi
disampaikan di kelas 9 A-H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari senin hingga
jum'at tanggal 04-08 November 2019)
KERAJAAN ISLAM
DI INDONESIA
Berbicara
tentang sejarah, maka pikiran kita akan diajak mengingat kembali masa lalu
khususnya sejarah Indonesia. Salah satu jejak sejarah Nusantara adalah mengenai
Kerajaan Islam di Indonesia
Seperti yang
kita tahu pada awalnya kepercayaan di Indonesia dibagi menjadi tiga, yakni
Animisme, dinamisme serta totemnisme. Namun setelah Islam masuk di Indonesia,
kepercayaan tersebut mulai memudar. Kini Islam menjadi kepercayaan yang paling
banyak dianut oleh masyarakat Indonesia. Masuknya Islam di Indonesia tidak
terlepas dari peran para ulama dan pedagang muslim hingga terbentuklah berbagai
Kerajaan Islam di Indonesia.
Jejak-jejak
adanya persebaran Islam di tanah air pun sudah banyak kita jumpai, salah
satunya yakni berbagai Jejak Kerajaan Islam di Indonesia. Terdapat 12 Kerajaan
yang bercorak Islam pada zaman dahulu. Rincian berbagai fakta mengenai Kerajaan
Islam di Indonesia beserta peninggalannya
dirangkum sebagai berikut :
a. Kerajaan
Samudera Pasai
Pada abad ke 13
M berdidirlah Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik
Al Saleh. Letak kerajaan Samudera Pasai sendiri berada di Aceh Utara tepatnya
di kabupaten Lhokseumawe. Pada tahun 1326 ketika Kerajaan Samudera Pasai
dipimpin oleh Sultan Malik Al Tahir, diberlakukanlah koin emas sebagai mata
uang kerajaan Samudera Pasai.
b. Kerajaan
Aceh Darusaalam
Kerajaan ini
berdiri pada tahun 1514 yang dipimpin oleh Sultan Ibrahim. Beliau merupakan
raja pertama Kerajaan Aceh Darusalam yang memimpin selama 10 tahun. Kerajaan
ini terletak di daerah yang sekarang disebut dengan nama Aceh Besar. Kerajaan
Aceh berjaya pada tahun 1607-1636 dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.
c. Kerajaan
Demak
Kerajaan Demak
merupakan Kerajaan Islam pertama pulau Jawa yang berdiri pada tahun 1478 yang
dipimpin oleh Raden Patah. Tahun 1507 Raden Patah digantikan oleh putranya
yakni Pati Unus yang mendapat julukan sebagai Pangeran Sabrang Lor. Julukan
tersebut diberikan karena keberaniannya melawan Portugis di Malaka.
d. Kerajaan
Islam Pajang
Didirikan oleh
sosok yang namanya cukup familiar yakni Jaka Tingkir atau Sultan Adi Wijaya
pada tahun 1568. Setelah kematiannya pada tahun 1582, ditunjuklah putranya yang
bernama Pangeran Benowo untuk menggantikannya. Hingga kehancuran pun terjadi
saat Pengeran Benowo menyerahkan tahta kepada saudara angkatnya yang bernama
Sutowijoyo.
e. Kerajaan
Islam Mataram
Didirikan oleh
Sutowijoyo pada tahun 1586. Kerajaan ini terletak di Kotagede, sebelah tenggara
Kota Yogyakarta. Setelah wafatnya Sutowijoyo pada tahun 1601, dipilihlah Mas
Jolang atau Panembahan Seda ing Krapyak. Kerajaan Islam Mataram mengalami masa
kejayaan pada masa pemeritahan Mas Rangsang atau Sultan Agung.
f. Kerajaan
Islam Cirebon
Kerajaan Islam
Cirebon berdiri pada tahun 1522 oleh Raden Fatahillah. Pada masa kepemimpinanya
kerajaan mengalami masa kejayaan. Setelah wafatnya Raden Fatahilllah pada tahun
1570, dipilihlan Pangeran Pasarean putranya untuk memimpin. Pada masa
kepemimpinannya Kerajaan Islam dibagi menjadi dua yakni Kasepuhan dan Kanoman.
g. Kerajaan
Islam Banten
Didirikan oleh
Hasanuddin pada tahun 1552 di Banten. Pada masa kepemimpinannya Kerajaan Banten
mengalami masa kejayaan. Setelah Hasanuddin wafat kemudian digantikan oleh
putranya yang bernama Pangeran Yusuf. Kemunduran Kerajaan Banten terjadi pada
masa kepemimpinan Sultan Abdul Muffakir.
h. Kerajaan
Islam Banjar
Kerajaan Islam
Banjar didirikan oleh Raden Samudra pada tahun 1520. Letak Kerajaan ini ialah
di provinsi Kalimantan. Di Kerajaan Islam Banjar terdapat tokoh ulama yang
sangat termashur yang bernama Syeh Muhammad Arsyad al-Banjari. Setelah wafatnya
Raden samudra, tahta Kerajaan pun digantikan oleh Sultan Rahmatullah
(1545-1570).
i. Kerajaan
Sukadana atau TanjungPura
Kerajaan
Tanjungpura dipimpin pertama kali oleh Sultan Muhammad Zainuddin dari tahun
1665 hingga 1724. Sedangkan Gusti Kesuma Matan atau Giri Mustika atau Sultan
Muhammad Syaifuddin/Raden Saradipa/Saradewa merupakan raja terakhir yang
memimpin Kerajaan Islam Sukadana atau Tanjungpura..
j. Kerajaan Islam
Ternate
Kerajaan Islam
Ternate didirikan oleh Sultan Marhum. Keberadaan Kerajaan ini adalah di Maluku
Utara. Di Maluku sendiri terdapat 4 Kerajaan yaitu Ternate, Tidore, Obi, dan
Bacan. Dari keempat Kerajaan tersebut Ternate dan Tidore merupakan Kerajaan
yang berkembang cepet karena sumber rempah-rempah yang sangat besar.
Banyak para
saudagar yang datang untuk melakukan perdagangan di Kerajaan Ternate, dan
selain bertransaksi perdagangan mereka juga menyebarkan agama islam. Setelah
Sultan Mahrum wafat digantikan oleh Sultan Harun. Sultan Harun kemudian
digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Baabullah.
Pada masa
pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya. Sultan
Baabulah kemudian meninggal pada tahun 1583. Tampu kekuasaan kemudian
digantikan putanya yang bernama Sahid Barkat. Kerajaan Ternate mengalami
kemunduran karena tidak mampu melawan Spanyol dan VOC.
k. Kerajaan
Islam Tidore
Berdiri pada
tahun 1801 yang dipimpin oleh raja Muhammad Naqil. Kerajaan Islam Tidore
terletak di sebelah selatan Kerajaan Ternate Agama islam menjadi agama resmi
Kerajaan Tidore dan disahkan oleh raja Tidore ke-11 yaitu Sultan Djamalludin
berkat dakwah dari Syekh Mansur dari Arab.
Kerajaan Tidore
menjadi pusat perdagangan karena banyaknya bangsa Eropa yang melakukan
transaksi perdagangan. Bangsa tersebut seperti Spanyol, Portugis dan Belanda. Kerajaan
Islam Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuku
(1780-1805 M).
l. Kerajaaan
Islam Makassar
Terdapat
beberapa Kerajaan yang berada di
Sulawesi Selatan yaitu Kerajaan Gowa, Bone, Waju, Luwu, Tallo, dan Soppeng.
Diantara kerajan tersebut yang berkembang sangat pesat hanya Kerajaan Gowa dan
Tallo saja. Hal tersebut dikarenakan letak Gowa dan Tallo yang berada ditengah jalur pelayaran yang
strategis. Oleh karena itu raja kedua Kerajaan maju itu memutuskan untuk
bergabung dan mendirikan Kerajaan Islam Makassar dengan raja pertamanya adalah
Sultan Alauddin.
Kerajaan Islam
Makassar ini gemar menyebarkan dakwah Islam. Masa puncak kejayaan Kerajaan
Islam Makassar ini ialah pada saat pemerintahan Sultan Hasanuddin. Sultan
Hasanuddin adalah cucu dari Sultan Alauddin.
PENINGGALAM
SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
Kerajaan-Kerajaan
Islam di Indonesia banyak meninggalkan beberapa peninggalan bersejarah. Berikut
peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia :
a. Kerajaan
Samudera Pasai
Jejak sejarah
dari Kerajaan Samudera Pasai terdiri dari berbagai macam benda. Peninggalan
tersebut adalah Cakra Donya , Naskah Surat Sultan Zainal Abidin , Makam Sultan
Malik al Saleh, Makam Zain al-Abidin Malik az-Zahir, stempel Kerajaan Samudra
Pasai, Makam Ratu Al-Aqla.
b. Kerajaan
Aceh Darussalam
Salah satu
peninggalan paling terkenal yang ditinggalkan oleh Kerajaan Aceh Darussalam
adalah Masjid Raya Baiturrahman. Peninggalan lainnya berupa Benteng Indrapatra,
Gunongan, Makam Sultan Iskandar Muda, Mariam Kerajaan Aceh Darussalam, dan uang
emas Kerajaan Aceh Darussalam.
c. Kerajaan
Demak
Kerajaan Demak
meninggalkan berbagai benda peninggalan prasejarah. Peninggalan bersejarah
tersebut ialah yaitu Masjid Agung Demak, Pintu Bledek, Soko Tatal dan Soko
Guru, Bedug, Kentongan, Situs Kolam Wudhu, Makrusah, Dampar Kencana, Piring
Campa.
d. Kerajaan
Islam Pajang
tidak jauh
berbeda dengan Kerajaan Islam yang lainnya, Kerajaaan Pajang juga menyisakan
peninggalan sebagai jejak sejarah. Peninggalan tersebut berupa Masjid Laweyan,
Makam para bangsawan, Bandar Kabanaran, Pasar Lweyan, dan Kesenian batik
e. Kerajaan
Islam Mataram
Jika sebagian
besar peninggalan sejarah berupa bangunan atau pun kitab. Kali ini ada yang
sedikit berbeda dengan peninggalan Kerajaan Mataram yaitu Kue Kipo. Selain itu
terdapat peninggalan lain yang berupa Sastra Gendhing karya dari sultan Agung,
Tahun Saka, Kerajinan perak, Kalang Obong, Kue Kipo, Batu Datar, Pakaian kyai
Gundhil, Gapura Makan Kotagede.
f. Kerajaan
Islam Cirebon
Peninggalan
Bersejarah dari Kerajaan Islam Cirebon kebanyakan berupa bangunan keraton.
Diantaranya yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan.
Selain itu terdapat Masjid Sang Cipta Rasa serta Masjid Jami Pakuncen. Terdapat
beberapa Makam serta Benda Pusaka.
g. Kerajaan
Islam Banten
Terdapat
berbagai jenis peninggalan Kerajaan Islam Banten. Peninggalan bersejarah dari
Kerajaan Islam Banten berupa adalah Masjid Agung Banten, Istana Keraton Kaibon
Banten, Istana Keraton Surosowan Banten, Benteng Speelwijk, Danau Tasikardi,
Vihara Avalokitesvara, Meriam Ki Amuk, Mahkota Binokasih, Keris Penunggul Naga,
Keris Naga Sasra.
h. Kerajaan
Islam Banjar
Berbeda dengan
peninggalan bersejarah Kerajaan lainnya. Kerajaan Islam Banjar lebih sedikit
meninggalkan benda bersejarah. Peninggalan tersebut adalah Candi Agung Amuntai
dan Masjid Sultan Suriansyah.
i. Kerajaan
Sukadana atau Tanjungpura
Sama halnya
dengan Kerajaan Islam Banjar, Kerajaan Sukadana pun hanya meninggalkan satu
peninggalan sejarah. Kerajaan Islam Sukadana atau Tanjungpura meninggalkan
Negeri Batu. Negeri Batu sendiri merupakan makam tua di kota yang pernah
ditempati Kerajaan Sukadana.
j. Kerajaan
Islam Ternate
Peninggalan
bersejarah Kerajaan Islam Ternate terdiri dari berbagai macam bangunan dan
senjata. Peninggalan berupa bangunan adalah Istana Sultan Ternate, Masjid Jami
Sultan Ternate, Makam Tua, tempat berdoa, singgasana. Selain itu yaitu tombak,
pedang, senapan, tameng serta tulisan Raja dalam bahasa Arab.
k. Kerajaan
Islam Tidore
Kerajaan islam
Tidore banyak meninggalkan peninggalan berupa makanan tradisional. Makanan
tersebut adalah Lapis Tidore, Kue Bilolo, Kue Kale-kale, Kue Abu, Popeda.
Selain makanan, terdapat juga peninggalan berupa Benteng Torre dan Tahula serta
Istana Kie,
l. Kerajaan
Islam Makassar
Peninggalan
bersejarah Kerajaan Islam Makassar banyak berupa bangunan serta kompleks
pemakaman. Peninggalan tersebut adalah Benteng Ford Ratterdam, Batu
Pallantikang, Masjid Katangka, Kompleks Makam Katangka, Makam Syekh Yusuf.
Itulah tadi
pemaparan mengenai Kerajaan Islam di Indonesia. Dengan mereview kembali ingatan
kita mengenai sejarah, terutama sejarah Islam diharapkan mampu menambah
keimanan dan kecintaan kita terhadap ilmu agama. Jika para pendahulu sudah
berusaha keras menanamkan nilai-nilai Islam, maka kita tinggal melanjutkan
perjuangan mereka.
Selain itu
dengan mengetahui peninggalan sejarah para pendahulu, alangkah lebih baik jika
kita menjaga dan melestarikan peninggalan tersebut baik yang berupa benda
maupun kebudayaan. Jadikan peninggalan tersebut aset bangsa yang harus dijaga
agar generasi selanjutnya masih berkesempatan untuk menikmatinya.