DI TULIS DI BUKU CATATAN KEMUDIAN DI FOTO HASIL PEKERJAAN DENGAN TELAH DI TANDA TANGANI ORANG TUA, KEMUDIAN KIRIM KE EMAIL SAYA...

MENYUBURKAN KEBERSAMAAN DENGAN TOLERANSI DAN MENGHARGAI PERBEDAAN


(Pertemuan Ke 1)


(Tugas Liburan Sekolah kelas 9 A sampai 9 H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari selasa hingga jum'at tanggal 30 Maret - 03 April 2020)

Jelaskan pengertian menyuburkan kebersamaan dengan toleransi dan menghargai perbedaan​
GAMBARLAH ALUR MASUKNYA ISLAM DI BAWAH INI, KEMUDIAN KIRIM KE EMAIL SAYA...


SEJARAH SINGKAT PROSES MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA


(Tugas Liburan Sekolah kelas 9 A sampai 9 H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari selasa hingga jum'at tanggal 23-27 Maret 2020)

DI CATAT DI BUKU CATATAN KEMUDIAN DI FOTO HASIL CATATAN DENGAN TELAH DI TANDA TANGANI ORANG TUA, KEMUDIAN KIRIM KE EMAIL SAYA...


SEJARAH SINGKAT PROSES MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA




(Tugas Liburan Sekolah kelas 9 A sampai 9 H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari selasa hingga jum'at tanggal 17-20 Maret 2020)

Sampai hari ini negara Indonesia adalah yang mempunyai penduduk Islam terbesar di Dunia. Bahkan mengungguli tempat kelahiran Rasulullah SAW, negara Arab Saudi.

Pertumbuhan umat Islam yang ada di Indonesia tidak ada begitu saja tetapi dengan cerita yang tidak kecil. Agama islam memiliki cerita datang tersendiri ke Republik Indonesia pada era lampau.


Saat ini kurang lebih 85 % orang Indonesia menganut agama Islam. Jumlah ini tergolong menakjubkan mengingat masyarakat Indonesia yang cukup besar.


Sejarah masuknya Islam ke Indonesia
Agama Islam datang ke Republik Indonesia berasal saat negeri ini merupakan inti perdagangan di benua Asia bahkan bahkan seluruh dunia. Terutama di daerah kesultanan Sriwijaya, pulau Sumatra.


Disini lokasi mampir para pedagang yang berlayar dari beragam tempat asal terliput juga dari asal timur tengah yang pada saat itu warganya telah terlebih dahulu beragama agama Islam.


Rata-rata para pedagang itu menentukan berdiam sesaat di negara Indonesia untuk menunggu angin yang cocok yang akan mengantarkan para pedagang tersebut bersama kapal mereka balik ke negaranya semula.


Selama di Indonesia, pedagangan tersebut mulai menjalin yang pergaulan sangat bagus dengan penduduk lokal yang saat itu sebagian besar masih beragama Hindu. Pedagang-pedagang itu menceritakan tentang agama Islam.


masyarakat asli pun merasakan ketertarikan pada Islam ini. Sebagian besar dari warga asli berpindah memeluk agama islam. Perwakilan antara pedagang arab dan warga asli berkontribusi dalam menebarkan pengaruh Islam di negara Indonesia.

Atas fakta temuan dan sejarah, proses masuknya Islam ke negara Indonesia memiliki 3 antara lain.

Teori masuknya islam ke Indonesia

1. Teori Gujarat
Menurut teori Gujarat Islam masuk ke ke Republik Indonesia ketika abad ke tiga belas. Islam disebutkan masuk dari para pedagang wilayah Gujarat wilayahIndia. Pendapat ini pertegas dengan adanya fakta bahwa saat pada itu Republik Indonesia menjalin jalinan perdangan yang baik dengan orang-orangdari gujarat.

Sriwijaya juga ketika pada itu menjadi sentra perdagangan dunia melalui jalur Indonesia – Gujarat – Timur tengah – Eropa. Selain itu adanya batu nisan sultan Samudra Pasai, Malik al Saleh yang mempunya ciri khas orang dari wilayah Gujarat.

2. Teori Mekkah
Teori Mekkah merupakan teori datangnya agama Islam yang baru-baru ini ada. Teori ini ialah sanggahan dari teori Gujarat. Pada teori ini disebutkan Islam masuk ke Indonesia saat pada itu abad ke-7 (6 abad lebih lama jika dibandingkan dengan pemahaman gujarat).

Orang yang membawa Islam ke Indonesia adalah orang Arab Saudi. Hal itu dibenarkan dengan adanya perkampungan yang sudah ditempati oleh orang-orang agama Islam di daerah pantai barat Sumatra saat pada itu abad tersebut.

3. Teori Persia
Teori Persia mempunyai pemahaman yang sama tentang waktu masuknya Islam ke Indonesia, adalah abad ke-13. Namun, perbedaannya pendapat Persia beranggapan agama Islam datang dari Persia. Peristiwa ini disebabkan karena adanya persamaan-persamaan budaya Islam di Indonesia dengan di Persia.
DAMAIKAN NEGERIKU DENGAN TOLERANSI
PERTEMUAN KE 1
  


(Materi disampaikan di kelas 9 A-H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari senin hingga jum'at tanggal 09-13 Maret 2020)

Di dalam al-Qur'an disebutkan bahwa Allah Swt. menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya saling mengenal. Antara satu bangsa dengan bangsa lain memiliki budaya dan karakteristik berbeda-beda. Demikian pula dengan tanah air tercinta Indonesia. Indonesia merupakan

Negara majemuk dengan beragam perbedaaan. Perbedaan suku, agama, warna kulit, dan bahasa di Indonesia merupakan anugerah berharga dari Allah SWT.

Berpandangan positif terhadap pemeluk agama lain perlu dikedepankan supaya bangsa kita tetap rukun, damai dan bersatu. Pandangan positif ini akan muncul jika kita melihat persamaannya, bukan perbedaannya. Dengan demikian maka akan tumbuh rasa saling menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan orang lain.

A. Pengertian Toleransi

Toleransi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasamuh. Secara bahasa toleransi berarti tenggang rasa. Secara istilah, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antarsesama manusia. Allah Swt. menciptakan manusia berbeda satu sama lain. perbedaan merupakan sumber kekuatan apabila bersatu dan bekerja sama. Oleh karena itu Islam mengajarkan untuk menghargai dan menghormati perbedaan.

Toleransi antarsesama muslim berarti menghargai dan menghormati perbedaan pendapat yang ada dalam ajaran agama Islam. Misalnya, perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat tarawih. Sebagian umat Islam melaksanakan shalat tarawih delapan rakaat ditambah tiga rakaat shalat witir, sebagian yang lain melaksanakan dua puluh rakaat ditambah tiga rakaat shalat witir. Kedua pendapat ini harus dihargai dan dihormati karena masing-masing memiliki dasar masing-masing.
Perbedaan-perbedaan dalam tubuh agama Islam masih bisa ditoleransi apabila terjadi dalam masalah furu’iyah (cabang), seperti jumlah rakaat tarawih, doa qunut, dan lain-lain. Namun, kita tidak boleh

toleransi dalam masalah ushul (pokok) dalam Islam, misalnya kitab suci Al-Quran, kiblat, dan Nabi.

Ada orang mengaku Islam tetapi kiblat shalatnya bukan di Ka’bah, kitab sucinya bukan Al-Quran, nabinya bukan Muhammad saw. Maka kita harus menolak keras pendapat seperti ini, namun tidak boleh berbuat anarkis atau menghakimi sendiri dengan tindakan kekerasan.

Adapun yang dimaksud toleransi kepada nonmuslim yaitu menghargai dan menghormati pemeluk agama lain untuk beribadah sesuai agama dan keyakinannya masing-masing.

B. Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari toleransi dapat diwujudkan dengan sikap-sikap sebagai berikut:

·        Bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agamanya.
·        Menghargai dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat lain.
·        Tidak menghina dan menjelek-jelekkan ajaran agama lain.
·        Memberikan kesempatan kepada teman nonmuslim untuk berdoa sesuai agamanya masing-masing.
·        Memberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah bagi nonmuslim.
·        Memberikan rasa aman kepada umat lain yang sedang beribadah.
·        Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
·        Mengadakan silaturahmi dengan tetangga yang berbeda agama.
·        Menolong tetangga beda agama yang sedang kesusahan.

Kepada umat agama lain, Islam juga mengajarkan untuk toleransi. Dalam Islam tidak ada ajaran supaya membenci atau memusuhi umat agama lain. Namun perlu diingat bahwa toleransi kepada golongan nonmuslim hanya terbatas pada masalah-masalah duniawi, sedangkan yang berkaitan dengan masalah aqidah dan ibadah harus sesuai dengan agamanya masing-masing.

C. Toleransi dan Kedamaian Negeri

Toleransi antarumat beragama di Indonesia sudah berjalan baik dan perlu terus dijaga. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia telah menempatkan diri sebagai contoh bagi bangsa-bangsa lain tentang pelaksanaan toleransi beragama. Undang-Undang Dasar 1945 menjamin hak setiap warga negara untuk melaksanakan ibadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing.

Di samping hak beragama, kita juga punya kewajiban untuk menghargai dan menghormati umat agama lain. Dengan menjunjung tinggi sikap menghargai perbedaan maka kehidupan masyarakat akan damai dan sejahtera Sikap toleransi harus diterapkan dalam hubungannya dengan sesama muslim maupun nonmuslim sehingga dapat menciptakan kedamaian dan keharmonisan hidup.