PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 2)

IDENTIFIKASI

Hari / Tanggal     : Senin, Selasa dan Jumat / 29, 30 nov dan 03 Des 2021

Mata Pelajaran   : Pendidikan Agama Islam

Kelas                  : 7 (Tujuh ) A, B, C dan D

KD :

3.1.2. Sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW

APERSEPSI :

Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.

Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

O iya... Mari kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....

Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....

Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...

Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui pendekatan tertulis pada blog dan tayangan video maka diharapkan dapat Meyakini bahwa sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW adalah perintah agama tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

PEMBAHASAN :












VIDEO PEMBELAJARAN :


PETUNJUK PEMBELAJARAN :

Baca materinya dan simak videonya terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.

TUGAS :

Setelah membaca tulisan di atas apa yang dapat kamu simpulkan?

Setelah di kerjakan kirim ke WhatsApp dalam bentuk foto grid dan jangan lupa kirim juga SS Absen blog, berkomentarlah secara jujur nama dan kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah atau belum





PAI KELAS 9 Memahami hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam Pertemuan ke 2

 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 2)

IDENTIFIKASI

Hari / Tanggal               : Kamis / 25 November 2021

Mata Pelajaran             : Pendidikan Agama Islam

Kelas                            : 9 (Sembilan ) A dan B

KD :

4.7    Menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi  rukun Islam

Materi :

Himah zakat, infaq, dan sedekah dalam kehidupan sehari-hari

APERSEPSI :

Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.

Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

O iya... Mari kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....

Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....

Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...

Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui pendekatan tertulis pada blog dan tayangan video maka kalian akan Mendeskripsikan Menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi  rukun Islam dengan benar.

VIDEO PEMBELAJARAN :



PEMBAHASAN :

20 Manfaat Zakat yang Harus Diketahui Umat Muslim

Manfaat dari Segi Agama Tentang Membayar Zakat

1. Menyempurnakan Iman

Berzakat kepada mereka yang membutuhkan merupakan salah satu pilar agama Islam. Setiap muslim pasti berusaha melaksanakan amalan ini dengan tujuan melengkapi kewajiban yang diamanatkan agamanya.

2. Bukti Keimanan dan Ketaatan

Manusia membutuhkan dan mencintai uang sebagai sesuatu yang bisa dimiliki. Oleh karena itu, terkadang orang tidak rela melepaskan apa yang dia cintai tanpa imbalan apapun.

Dengan membayar zakat, atau bisa disebut sedekah, kamu sudah menunjukkan keimananmu kepada Allah SWT.

Sebab, dengan berzakat kamu tidak mengharapkan imbalan duniawi melainkan ketenangan hati dan pahala dari Allah SWT.

3. Membersihkan Hati dan Diri

Dengan membayar zakat, muslim telah masuk ke dalam kelompok orang dermawan dan memisahkan diri dari kelompok orang-orang kikir.

Alasannya, jika seseorang sudah terbiasa memberi dalam bentuk apapun, seperti pengetahuan, uang, atau kebaikan, dirinya akan merasa lebih “lengkap” ketika telah memberikan sesuatu yang berarti untuk orang lain.

4. Menenangkan Hati

Berzakat melatih umat Muslim untuk ikhlas. Jika dilakukan dengan ikhlas dan tanpa paksaan, zakat bermanfaat melatih kita menjadi pribadi yang ikhlas dan tulus melakukan kebajikan bagi orang lain. Inilah hikmah zakat yang akan membawa banyak keselamatan untukmu.

5. Mencapai Keimanan yang Sempurna

Rasulullah SAW bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari: 13)

Dalam kaitannya dengan zakat, tanpa disadari kamu juga menyempurnakan iman dengan tidak hanya mementingkan dirimu sendiri saja, melainkan juga orang-orang lain yang membutuhkan.

6. Tiket ke Surga

Muslim pasti percaya akan adanya surga dan berusaha untuk masuk ke surga di akhir hidupnya.

Dalam kaitannya dengan surga, manfaat zakat selanjutnya adalah pahala yang diperoleh dapat menjadi “tiket” yang melancarkan dan memastikan perjalananmu ke Surga.

Seperti yang disebutkan (Dalam HR. At-Tirmidzi): surga adalah untuk “mereka yang bertutur halus, menyebarkan salam Islam, memberi makan orang-orang dan bermalam dengan memanjatkan doa secara sukarela ketika orang-orang sedang terlelap.”

7. Pelindung di Hari Akhir

Pada saat hari kiamat, Islam mengajarkan bahwa seluruh manusia akan dikumpulkan di padang Mahsyar.

Nantinya, apa yang sudah kamu amalkan akan menjadi tempat berteduh dari panas yang tidak tertahankan.

Seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, tentang salah satu dari tujuh jenis orang yang akan berada di bawah teduh Allah SWT pada saat hari kebangkitan adalah: “orang-orang yang beramal dan menyembunyikannya sedemikian rupa sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kanannya.”

Jadi, jangan lupakan kewajibanmu untuk membayar zakat atau beramal dalam bentuk apapun, ya.

8. Mempelajari Agama Lebih Dalam

Manfaat zakat selanjutnya adalah dapat membuat seseorang mengetahui batasan-batasan dan hukum Allah SWT.

Sebab, untuk berzakat orang harus mengetahui banyak hal mulai dari jenis-jenisnya, Nisab (jumlah minimum untuk zakat), siapa yang berhak menerima zakat, dan hal-hal lainnya.

9. Membawa Kebajikan

zakat juga bermanfaat mendatangkan kebaikan-kebaikan dalam hidup. Rezeki dilancarkan, kualitas hidup meningkat, hati terasa tenang, dan kehidupan juga terasa lebih tentram karena kebaikan yang telah dilakukan.

10. Meninggal dengan Tenang

Zakat menjauhkan umat Muslim dari kematian yang kurang baik. Dengan melunaskan kewajibannya sebagai umat Muslim, pahala yang didapatkan pun bertambah.

Zakat juga bermanfaat untuk meringankan dosa-dosa yang telah diperbuat. Hal ini dapat mempermudah kepergian seseorang ketika waktunya sudah tiba.

11. Membentengi Diri dari Bencana

Hal ini berhubungan dengan manfaat di nomor 14. Zakat dapat mencegah adanya bencana yang diturunkan ke bumi. Sebab, dengan berzakat kita dapat memadamkan kemurkaan Allah SWT.

12. Menghapus Dosa

Berbuat kebaikan dapat menambah pahala dan mengurangi dosa kita, atau bahkan menghapusnya. Rasulullah SAW bersabda, “Amal memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (Dalam HR. At-Tirmidzi dan An-Nasaa’i).

Manfaat dari Segi Sosial Tentang Membayar Zakat

13. Terbiasa Membantu Sesama

Manfaat zakat selanjutnya adalah menjadikan umat Islam sebagai satu keluarga besar, yang saling membantu satu sama lain.

Empati saat berzakat menimbulkan perasaan bahwa kita memiliki saudara sesama yang harus diperlakukan dengan baik, sebagaimana kebaikan yang telah Allah SWT berikan kepada kita.

Allah SWT berfirman (Al-Qur’an 28: 77): “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain), sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.”

14. Menghilangkan Rasa Iri dan Prasangka

Beberapa orang memang memiliki nasib kurang beruntung dibandingkan yang lainnya, maka dari itu tidak ada salahnya jika kamu membantu mereka yang kurang beruntung.

Dengan begitu, kamu akan mengurangi rasa iri atau prasangka buruk yang ada pada mereka.

Mereka akan berpikir bahwa orang-orang yang memiliki kekayaan merupakan saudara yang mau membantu di masa yang sulit, dan bukan orang yang sombong atau tidak peduli sekitar.

15. Mencegah Kriminalitas

Manfaat zakat lainnya adalah ikut andil dalam mencegah kejahatan seperti perampokan atau pencurian.

Sekadar informasi nih, Toppers, sebagian kejahatan timbul karena tidak terpenuhinya kebutuhan dasar oleh orang-orang kurang mampu.

Jadi, dengan berzakat kamu bisa berkontribusi untuk mengurangi kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan dasar.

16. Merendahkan Hati

Zakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan, tetapi bukan secara terang-terangan. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai hambanya yang berhati tinggi.

Seperti apa yang difirmankan oleh Rasulullah SAW: “Amal yang diberikan secara rahasia dapat memadamkan kemurkaan Allah SWT.” (Dalam HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Hiban)

Manfaat dari Segi Finansial Tentang Membayar Zakat

17. Meningkatkan Rezeki

Zakat yang kamu berikan juga bermanfaat untuk meningkatkan dan menyucikan kekayaan, lho. Sebab, orang kikir hidupnya akan dirundung kesulitan yang justru akan merugikan diri sendiri.

Jika seseorang mengamalkan kekayaannya, dia akan terlindung dari penyakit dan Allah SWT akan meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti yang disebutkan dalam Hadits: “Kekayaan tidak akan berkurang karena amal.”

18. Membersihkan Harta

Salah satu manfaat dari melakukan zakat yaitu membersihkan harta, maksudnya adalah membersihkan harta yang dimiliki dengan cara memberikannya kepada yang berhak.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketepatan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS At-Taubah ayat 60).

19. Meningkatkan Keberkahan Harta

Zakat merupakan kunci agar harta kita menjadi berkah. Harta yang berkah akan membuat pemiliknya selalu tenang. Harta berkah tidak selalu harus banyak, selalu ada ketika dibutuhkan, dan membuat pemiliknya selalu tenang.

“Rasul SAW bersabda: Harta tidak akan berkurang karena sedekah (zakat) dan tidaklah Allah menambah bagi hamba yang pemaaf kecuali kemuliaan dan tidak lah orang yang berlaku tawadhu’ karena Allah melainkan Dia akan meninggikannya (HR. Muslim)

20. Memperluas Peredaran Harta

Jika seorang muslim ingin hartanya bertambah, buatlah harta itu menjadi berkah terlebih dahulu dengan mendapatkannya melalui cara yang halal, lalu membelanjakannya di jalan Allah dengan berzakat.

Allah SWT berfirman, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Qs. Al-Baqarah : 261).

PETUNJUK PEMBELAJARAN :

Baca materinya dan simak videonya terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.

TUGAS :

·        Sebutkan hikmah zakat dari Segi Sosial?

·        Terbagi atas berapakah hikmah/manfaat zakat sebutkan?

Kerjakan tugas di atas di buku tulis PAI kemudian foto lalu ditandatangani oleh orang tua kirim ke WhatsApp dalam bentuk foto grid bersama foto diri saat sedang mengerjakan tugas dan SS Absen blog,  jangan lupa beri nama dan kelas mu, selanjutnya kalian komentar secara jujur nama dan kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah atau belum di blog ini..

PAI Kelas 7 : Selamat Datang Nabi Muhammad SAW Kekasihku Pertemuan Ke 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 1)

IDENTIFIKASI

Hari / Tanggal     : Senin, Selasa dan Jumat / 22, 23 dan 26 Nov 2021

Mata Pelajaran   : Pendidikan Agama Islam

Kelas                  : 7 (Tujuh ) A, B, C dan D

KD :

3.1.1. Memahami sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Makkah

APERSEPSI :

Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.

Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

O iya... Mari kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....

Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....

Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...

Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui pendekatan tertulis pada blog dan tayangan video maka diharapkan dapat Meyakini bahwa Memahami sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Makkah adalah perintah agama tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

VIDEO PEMBELAJARAN :


PEMBAHASAN :

Belajar dari Keberhasilan Dakwah dan Perjuangan Rasulullah SAW

Nabi Muhammad shalallhu ‘alaihi wasallam menghadirkan kebenaran Islam dengan akhlak mulianya sehingga Islam diterima oleh siapa pun. Nabi dan para pengikutnya juga tidak berperang dan memerangi. Perang yang dilakukan oleh Nabi dan umatnya dilakukan karena terlebih dahulu diperangi sehingga mempertahankan diri dan menjaga jiwa (hifzun nafs) dari serangan kaum musyrikin merupakan kewajiban agama. Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan dalam bukunya Secercah Tinta (2012) mengungkapkan tiga penopang keberhasilan dakwah Nabi Muhammad yang dinukil dari sebuah ayat Al-Qur’an:

 لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ 

Artinya, “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS At-Taubah: 128) Dari ayat di atas, Allah SWT memperkenalkan dan menerangkan kedudukan Nabi Muhammad. Telah datang Rasul, utusan yang berasal dari manusia, bukan dari makhluk lain. Utusan Allah dari golongan manusia menunjukkan bahwa Muhammad bukanlah manusia sembarangan. Beliau adalah manusia pilihan yang luar biasa.

Lalu apa luar biasa atau keistimewaan yang dimiliki oleh Rasulullah SAW? Pertanyaan ini terjawab dalam beberapa kalimat selanjutnya. Pertama, azizun ‘alaih ma’anittum (berat terasa olehnya penderitaanmu). Karena sepanjang hayatnya, terutama yang dipikirkan oleh Nabi Muhammad adalah umatnya. Ia sama sekali tidak menginginkan umatnya menderita di hari kemudian. Bahkan, beberapa riwayat menyebutkan ketika Malaikat Izrail mendatangi Nabi Muhammad untuk mencabut nyawanya. Tentu saja perintah Allah tersebut terasa berat bagi Izrail untuk mencabut manusia yang paling dicintai Allah SWT. Di dalam obrolan sebelum mencabut nyawa Sang Nabi, Izrail memberikan kabar gembira tentang kesempurnaan dan kenikmatan surga bagi Rasulullah SAW. Bukan malah bergembira, Nabi Muhammad justru teramat sedih dan menderita sehingga membuat Izrail bertanya-tanya. Nabi Muhammad berkata, “Lalu, bagaimana dengan umatku?” Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa Nabi tidak akan pernah membiarkan umatnya menderita meski merekalah yang membuat sengsara dirinya sendiri. Kondisi ini membuat berat terasa oleh Nabi Muhammad atas penderitaan umatnya. Kedua, harishun ‘alaikum (sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu). Ini merupakan ungkapan cinta, kasih sayang sekaligus harapan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Ketiga, bil mu’minina raufur rahim (amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin). Beliau memiliki rasa kasih sayang teramat mendalam pada kaum beriman.

Penulis buku Riyadhul Mu’min KH Zakky Mubarak (2021) mengungkapkan kunci keberhasilan perjuangan Nabi Muhammad sehingga perjuangannya mengantarkan umat manusia menuju peradaban yang tinggi.   Pertama, bersikap lemah lembut. Nabi Muhammad memiliki sifat yang lemah lembut terhadap sesama manusia, dan bersikap dengan akhlak yang luhur sehingga segala kegiatannya senantiasa memperhatikan tingkatan sosial dan pengetahuan lawan bicaranya, beliau senantiasa menyesuaikan diri. Terhadap keluarga dan masyarakat di sekitarnya selalu bersikap baik.

Nabi katakan:

 خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي رواه الترميذي

“Orang yang terbaik di antaramu adalah yang paling baik sikapnya terhadap keluarga, aku adalah orang yang paling baik di antaramu terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi, No: 3820). Mengenai keluhuran akhlak Nabi, Sayidah Aisyah pernah ditanya para sahabat, beliau menjawab: “Akhlaknya adalah al-Qur’an”. Kedua, pemaaf terhadap sesamanya. Nabi Muhammad adalah orang yang paling banyak memaafkan terhadap orang lain, meskipun mereka membenci Nabi. Sikap yang mulia ini bisa kita ketahui, ketika beliau pergi ke Thaif untuk berdakwah beliau dilempari dengan batu. Nabi tidak membenci mereka malah beliau berdoa untuk mereka: “Wahai Allah tunjukilah kaumku karena sesungguhnya mereka belum mengetahui”. Contoh lain, kita jumpai ketika beliau kembali ke Makkah, dan datang sebagai pemenang yang dulunya beliau diusir dari sana, dimusuhi dan dihina, akan tetapi beliau datang dengan memberikan pengampunan besar-besaran termasuk kepada musuh-musuhnya yang berencana membantai Nabi.

Ketiga, sangat kasih terhadap umatnya. Kasih sayang Nabi terhadap umatnya demikian besar, sehingga setiap saat beliau membantu mereka, berdoa untuk kesejahteraan dan memohonkan ampunan kepada Allah bagi mereka. Keempat, bermusyawarah dalam segala urusan. Meskipun Nabi menerima wahyu dan bersifat ma’shum atau terpelihara dari perbuatan dosa, beliau tetap bermusyawarah dengan para sahabatnya dalam segala urusan. Tiada penyesalan bagi mereka yang bermusyawarah dan tidak ada musyawarah yang menimbulkan kerugian.  Kelima, bertawakkal setelah berikhtiar. Nabi dan para sahabatnya senantiasa bertawakkal kepada Allah setelah berusaha dan berikhtiar semaksimal mungkin. Bertawakkal sebelum berikhtiar adalah sikap fatalistis yang dilarang Islam. Manusia Muslim diperintahkan agar berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Demikian kerasnya perintah agar manusia Muslim berusaha, Umar bin Khattab pernah mengusir seseorang yang kerjanya hanya berdoa di masjid. Beliau berkata kepada orang itu: ”Tidak ada hujan uang dari langit”.

PETUNJUK PEMBELAJARAN :

Baca materinya dan simak videonya terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.

TUGAS :

 Buatlah di buku TULIS PAI Kalian lalu cocokkanlah

Setelah di kerjakan kirim ke WhatsApp dalam bentuk foto grid dan jangan lupa kirim juga SS Absen blog, berkomentarlah secara jujur nama dan kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah atau belum

 

PAI KELAS 9 Memahami hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam Pertemuan ke 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 1)

IDENTIFIKASI

Hari / Tanggal               : Kamis / 18 November 2021

Mata Pelajaran             : Pendidikan Agama Islam

Kelas                            : 9 (Sembilan ) A dan B

KD :

3.7. Memahami hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam

Materi :

Pengertian zakat, infaq, dan sedekah

APERSEPSI :

Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.

Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

O iya... Mari kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....

Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....

Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...

Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui pendekatan tertulis pada blog dan tayangan video maka kalian akan Mendeskripsikan pengertian zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

VIDEO PEMBELAJARAN :

PEMBAHASAN :

Pengertian Zakat, Infak, dan Sedekah Secara Bahasa dan Istilah

Zakat, infak, dan sedekah memiliki pengertian yang berbeda secara bahasa dan istilah

Zakat

Zakat berasal dari kata zakah, yang memiliki arti bersih, suci, subur, dan berkembang. Secara istilah, zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim, untuk diberikan kepada mustahiq atau golongan yang berhak menerima zakat. Zakat merupakan kewajiban yang masuk ke dalam rukun keempat dari rukun Islam. Seseorang yang memiliki harta, dan hitungan hartanya telah mencapai nisab serta haul, maka hukumnya wajib membayar zakat

Infak

Secara bahasa, Infak berasal dari kata anfaqa-yunfuqu yang memiliki arti membelanjakan atau membiayai hal-hal yang berkaitan dengan usaha mewujudkan perintah-perintah Allah. Dalam bahasa Indonesia juga mendefinisikan infak sebagai pemberian atau sumbangan harta yang digunakan untuk kebaikan. Secara istilah, infak memiliki arti yakni mengeluarkan sebagian harta atau penghasilan yang kita miliki untuk menjalankan kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam. Posisi infak berbeda dengan zakat wajib. Infak tidak mengenal nisab atau jumlah harta yang dimiliki oleh seorang muslim. Tidak ada kewajiban dalam infak untuk disalurkan kepada mustahiq, infak dapat diberikan kepada anak, keluarga, sanak saudara, tetangga, dan lain sebagainya. Karena tidak memiliki hukum wajib mencapai nisab, maka infak dapat dilakukan oleh siapapun dan bagaimanapun kondisinya. Infak merupakan materi yang dikeluarkan dengan tujuan untuk menjalankan ajaran agama Islam.

Shadaqoh

Asal mula kata shadaqoh berasal dari shadaqa, yang artinya ‘benar’. Secara istilah, sedekah adalah pemberian yang dilakukan seorang muslim kepada seorang muslim secara ikhlas dan sukarela, tak terbatas waktu dan jumlah tertentu. Sedekah memiliki semesta yang lebih luas daripada zakat dan infak. Sedekah dapat berupa bentuk materi dan juga non materi. Seperti senyum adalah sedekah, merupakan sedekah non materi. Sehingga siapapun bisa melaksanakan ibadah sedekah, walaupun tidak memiliki materi sepeser pun.

Secara pendekatan bahasa dan istilah, zakat, infak, dan sedekah memiliki perbedaan yag sangat jelas. Zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan dengan syarat tertentu. Infak adalah harta yang dikeluarkan tanpa ada syarat tertentu dengan tujuan untuk menjalankan agama Islam. Sedangkan sedekah adalah pemberian yang dilakukan oleh seorang muslim yang semestanya lebih luas, bentuknya bisa berupa materi ataupun non materi.

Perintah Zakat, Infak, dan Sedekah Dalam Al-Qur’an

Ibadah zakat, infak dan sedekah ada di beberapa ayat Al-Qur’an. Sebagai berikut:

Perintah Wajib Berzakat Zakat

Perintah zakat di Al-Quran ada cukup banyak. Pembahasannya disebutkan sebanyak 44 kali oleh Allah. Berikut ini beberapa perintah zakat, merupakan ibadah wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat.

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah [9] ayat 103).

“Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujaadilah [58] ayat 13).

“Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” (QS. An-Nisaa’ [4] ayat 162).

Anjuran Allah untuk Berinfak

Dalam Al-Quran, infak bersifat perintah yang sangat dianjurkan. Tidak memiliki syarat wajib seperti zakat, namun apabila melaksanakannya, Allah memberikan balasan surga dan pahalanya tidak terputus. Ada 54 ayat yang membahas tentang infak, beberapa di antaranya sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah [2] ayat 254).

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Qs. Ali ‘Imran [3] ayat 133-134).

“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. An-Nisaa’ [4] ayat 7-8).

Berlomba-lomba Dalam Sedekah

Sedekah menjadi amalan yang sangat dianjurkan Allah. Apabila kita melaksanakannya, menjadi pahala yang besar diberikan oleh Allah SWT. Di dalam Al-Quran, terdapat 13 ayat yang membahas tentang sedekah, berikut ini beberapa di antaranya:

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah [2] ayat  271).

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-Baqarah [2] ayat 263).

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS.  An-Nisaa' ayat 114).

Hadits Zakat, Infak, dan Sedekah

Sebelumnya, kita telah melihat dalil-dalil Al-Quran yang berbeda ayat tentang zakat, infak, dan sedekah. Berikut ini adalah dalil-dalil hadits zakat, infak, dan sedekah.

Hadits Perintah Wajib Menunaikan Zakat

Dalam beberapa hadits, Rasulullah menyebut kewajiban membayar zakat bersamaan dengan 4 kewajiban lain. Salah satu di antaranya telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

“Dari Abi Abdurrahman, Abdullah ibn Umar ibn Khattab ra, ia berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Islam didirikan dengan lima perkara, kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji ke Baitullah, dan berpuasa di Bulan Ramadan,” (HR Bukhari).

 

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jagalah harta-harta kalian dengan zakat, obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan shadaqah, dan bersiap-siaplah terhadap musibah dengan doa.” (HR Imam Ath-Thabarani).

Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan perkataan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat (Idul Fitri), berarti ini merupakan zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat (idul fitri) berati hal itu merupakan sedekah biasa. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Daru Quthni)

Hadits yang tertulis di atas, merupakan penegasan bahwa mengamalkan zakat fitrah dan zakat maal merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim. Perintah zakat berdiri bersamaan dengan perintah wajib lainnya seperti shalat dan puasa.

Hadits Infak Sebagai Kunci Rezeki

Infak merupakan aktivitas mengeluarkan harta untuk dibelanjakan menjalani ajaran agama Islam. Dalam hadits-hadits berikut, dijelaskan bahwa harta tidak akan berkurang apabila seorang muslim berinfak di jalan Allah. Selain itu, infak juga sebagai kunci rezeki. Allah akan mengganti infak yang kita tunaikan dalam bentuk berbagai rezeki lain yang tidak pernah kita duga arah datangnya.

Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Tidaklah para hamba berada di pagi hari kecuali di dalamnya terdapat dua malaikat yang turun. Salah satunya berdo’a, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang berinfak ganti (dari apa yang ia infakkan)’. Sedang yang lain berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang menahan (hartanya) kebinasaan (hartanya).”

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.  “Berinfaklah wahai Bilal ! Jangan takut dipersedikit (hartamu) oleh Dzat Yang memiliki Arsy.” (HR. Oleh Imam Al-Baihaqi).

Hadits Sedekah Sebagai Penghapus Dosa, Penyelamat dari Api Neraka

Sedekah memiliki semesta yang lebih luas daripada zakat dan infak. Sedekah yang dikeluarkan seorang muslim bukan hanya berbentuk harta, namun juga perbuatan dan amalan baik dapat dihitung sebagai sedekah. Berikut ini adalah dalil hadits tentang sedekah.

Tidak perlu khawatir harta kita habis ketika kita memutuskan untuk bersedekah.

“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)

“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)

Sedekah tidak hanya dalam bentuk harta, tapi amalan baik kepada sesama manusia dan alam semesta juga dapat dihitung sebagai sedekah.

 

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.“ (HR at-Tirmidzi No. 1956)

Rasulullah bersabda, "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)

“Orang (yang) memberikan dan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan Sholat, ia akan dipanggil dari pintu Sholat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim No. 1027).

PERSAMAAN YANG DAPAT DITEMUKAN

Dari dalil-dalil yang sudah diuraikan di atas, kita dapat menemukan persamaan sekaligus perbedaan zakat, infak, dan sedekah. Persamaan yang dapat ditemukan, dari ketiga ibadah ini, sama-sama mengeluarkan sebagian harta serta membelanjakannya di jalan Allah. Ditujukan untuk berbuat kebaikan, membantu orang-orang yang kesulitan, saling membantu dan mendukung agar kualitas hidup dapat meningkat, agar damai kehidupan yang dijalankan oleh masyarakat muslim. Ketiga ibadah ini sama-sama memiliki timbal balik pahala serta balasan surga dari Allah SWT.

PERBEDAAN ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH

Walaupun memiliki kesamaan, terdapat perbedaan zakat, infak, dan sedekah yang perlu kita perhatikan. Agar tidak tertukar mana kewajiban utama yang perlu dipenuhi. Bisa jadi yang kita keluarkan ternyata adalah infak, tapi kita malah berpikir itu zakat.

Perbedaan zakat, infak, dan sedekah dapat dilihat dari fungsi teknis serta hukum yang berlaku di dalamnya. Pertama kita bahas zakat terlebih dahulu, kemudian fungsi dan teknis infak serta sedekah.

Fungsi dan Teknis Ibadah Zakat

Terdapat dua jenis zakat, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Di dalam zakat maal, terdapat pembagian jenis-jenisnya lagi. Seperti zakat profesi, zakat pertanian dan peternakan, zakat harta, zakat harta temuan, zakat emas dan perak, dan sebagainya.

Zakat fitrah dilakukan pada saat bulan Ramadhan. Tujuan zakat fitrah adalah untuk membersihkan proses ibadah puasa yang kita jalankan. Selain itu, zakat fitrah juga dapat menyucikan jiwa, mempersipakan diri kembali ke fitri. Zakat fitrah juga dapat memberikan kemakmuran bagi mustahiq, dan berbahagia bersama di saat hari raya Idul Fitri. Zakat fitrah diwajibkan kepada siapa saja yang memiliki kemampuan makan dalam sehari, walaupun itu hanya sehari semalam. Besarannya pun disamaratakan untuk setiap muslim yaitu sekitar 2,5 kg beras atau makanan pokok.

PETUNJUK PEMBELAJARAN :

Baca materinya dan simak videonya terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.

TUGAS :

·        Sebutkan pengertian zakat, infak dan shadaqah?

·        Sebutkan persamaan dan perbedaan zakat, infak dan shadaqah?

Kemudian foto lalu ditandatangani oleh orang tua kirim ke WhatsApp dalam bentuk foto grid bersama foto diri saat sedang mengerjakan tugas, jangan lupa beri nama dan kelas mu, selanjutnya kalian komentar secara jujur nama dan kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah atau belum di blog ini..