3.3 : Memahami QS. Ali Imran/3:77, Q.S.
al-Ahzab/33:70 serta hadis terkait tentang perilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari.
3.5 : Memahami QS. Al-Baqarah/2:83 dan
hadis terkait tentang tata krama, sopan-santun, dan rasa malu.
Materi : MENGASAH PRIBADI YANG UNGGUL
DENGAN JUJUR, SANTUN DAN MALU
APERSEPSI :
Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang
soleh dan solehah.
Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu
diberikan keberkahan ya....
Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....
O iya... Mari kita mulai pelajaran kali
ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat
yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....
Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula
kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap
bersemangat dalam menuntut ilmu....
Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh
dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan
sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah
mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah,
jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...
Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa
menjadi ladang pahala untuk kita semua....
Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melihat sejauh mana pemahaman siswa dalam
menyerap pengetahuan yang telah di bahas
PEMBAHASAN :
Pos test Pertemuan 1, 2 dan 3 Mengasah
Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun dan Malu
PETUNJUK PEMBELAJARAN :
Baca materinya dan simak videonya
terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.
TUGAS :
Kerjakan Post Test melalui google form
tepat waktu dan tidak dapat diulang 2x ink nya nanti diberikan
Hari / Tanggal : Senin, Selasa, Jumat / 25, 26 dan 29 Okt
2021
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : 7 (Tujuh ) A, B, C dan D
KD :
3.7. Memahami
ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
4.7. Menyajikan
cara bersuci dari hadas besar.
Materi : SEMUA BERSIH HIDUP JADI NYAMAN
APERSEPSI :
Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang
soleh dan solehah.
Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu
diberikan keberkahan ya....
Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....
O iya... Mari kita mulai pelajaran kali
ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat
yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....
Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula
kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap
bersemangat dalam menuntut ilmu....
Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh
dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan
sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah
mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah,
jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...
Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa
menjadi ladang pahala untuk kita semua....
Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melihat sejauh mana pemahaman siswa dalam
menyerap pengetahuan yang telah di bahas
PEMBAHASAN :
Pos test Pertemuan 1, 2 dan 3 BAB 3 SEMUA
BERSIH HIDUP JADI NYAMAN
PETUNJUK PEMBELAJARAN :
Baca materinya dan simak videonya
terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.
TUGAS :
Kerjakan Post Test
melalui google form tepat waktu dan tidak dapat diulang 2x ink nya nanti
diberikan
3.3 : Memahami QS. Ali Imran/3:77,
Q.S. al-Ahzab/33:70 serta hadis terkait tentang perilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari.
3.5 : Memahami QS. Al-Baqarah/2:83
dan hadis terkait tentang tata krama, sopan-santun, dan rasa malu.
Materi : Mengasah Pribadi yang
Unggul dengan Jujur, Santun dan Malu
APERSEPSI :
Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku
yang soleh dan solehah.
Bagaimna kabarnya hari ini semoga
selalu diberikan keberkahan ya....
Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....
O iya... Mari kita mulai pelajaran
kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa
nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....
Rasa syukur kita kepada Allah dapat
pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap
bersemangat dalam menuntut ilmu....
Bagaimana anak-anak didik ku yang
soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki
upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat
dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna
menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan
mu ya...
Semoga apa yg kita lakukan hari ini
bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....
Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui pendekatan tertulis pada
blog dan tayangan video maka kalian akan Mendeskripsikan pengertian Mengasah
Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun dan Malu
VIDEO PEMBELAJARAN :
PEMBAHASAN :
Perilaku jujur merupakan salah satu
sifat yang wajib dimiliki oleh setiap orang dan perlu diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar. Nilai
kejujuran wajib ditanamkan sejak dini pada anak-anak, karena hal ini akan
membawa pengaruh hingga usianya dewasa.
Arti Kejujuran Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) kejujuran berasal dari kata “jujur” yang berimbuhan ke-
dan -an, dan mempunyai arti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang dan tulus
atau ikhlas. Dalam bahasa Arab, kata jujur semakna dengan aś-śidqu atau śiddiq
yang artinya benar, nyata, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta,
atau dalam bahasa Arab al-kalibu. Secara istilah, jujur atau aś-śidqu bermakna:
1. kesesuaian antara ucapan dan perbuatan;
2. kesesuaian antara informasi dan
kenyataan;
3. ketegasan dan kemantapan hati; dan
4. sesuatu yang baik yang tidak
dicampuri kedustaan.
Sementara menurut Imam Ghazali,
jujur dalam niat atau berkehendak, yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam
segala tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah SWT.
1. Jujur dalam perkataan atau lisan,
yaitu sesuainya berita yang diterima
dengan yang disampaikan. Setiap orang harus dapat memelihara perkataannya. Ia
tidak berkata kecuali dengan jujur. Barangsiapa yang menjaga lidahnya dengan
cara selalu menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta yang sebenarnya, ia
termasuk jujur jenis ini. Menepati janji termasuk jujur jenis ini.
2. Jujur dalam perbuatan/amaliah,
yaitu beramal dengan sungguh
sehingga perbuatan akhirnya tidak menunjukkan sesuatu yang ada dalam batinnya
dan menjadi tabiat bagi dirinya. Kejujuran merupakan fondasi atas tegaknya
suatu nilai-nilai kebenaran karena jujur identik dengan kebenaran.
Kejujuran merupakan satu perbuatan
yang mulia dan agama Islam menganjurkan agar kita senantiasa berperilaku jujur
dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang
perilaku jujur, berikut di antaranya:
Innallażīna yasytarụna bi'ahdillāhi
wa aimānihim ṡamanang qalīlan ulā`ika lā khalāqa lahum fil-ākhirati wa lā
yukallimuhumullāhu wa lā yanẓuru ilaihim yaumal-qiyāmati wa lā yuzakkīhim wa
lahum 'ażābun alīm
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan
sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat
bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka
dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan
mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. (QS. Ali Imran/3:77)
Makna Sopan Santun
Sopan santun adalah sikap ramah yang
diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk menghormati
serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta penuh
keharmionisan. Sikap sopan santun adalah satu kewajiban yang harus dikerjakan
oleh tiap-tiap kelompok mulai dari anak-anak sampai orangtua tanpa ada kecuali.
Menurut modul pembelajaran kelas IX dari Kemendikbud, kesantunan seseorang akan
terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah
lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan.
Allah SWT mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut ini:
“Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al ‘Ashri:
Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu
sifat santun dan malu.” (H.R. Ibnu Majah) Sopan santun menjadi sangat penting
dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain
jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain pun merasa nyaman dengan
kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, maka orang lain tak
akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti
mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan santun
dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja, karena sopan santun merupakan
perwujudan cara kita dalam bersikap yang terbaik.
Makna Memiliki Rasa Malu
Dalam Kehidupan Pengertian Malu Malu
adalah sikap menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat
malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil
latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat, ilmu
serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong
seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Hal ini
seperti disampaikan Abu Hurairah berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW: “Iman
adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya
iman.” (H.R. Muslim) Memiliki rasa malu bukan berarti tidak percaya diri,
minder atau merasa rendah diri. Misalnya, seseorang malu berjilbab karena takut
diejek teman-temannya, atau malu karena mendapat giliran maju presentasi di
depan kelas. Terhadap hal-hal yang baik dan positif tidak boleh ada perasaan
malu, karena rasa malu seperti itu tidaklah tepat. Rasa malu haruslah dilandasi
karena Allah SWT, bukan karena selain-Nya Pada saat kita malu berbuat sesuatu
tanyalah kepada hati kita: “Apakah malu ini karena Allah SWT atau bukan?” Jika
bukan karena Allah SWT, bisa jadi hal itu adalah sifat malas, minder, atau
rendah diri. Sifat malas, minder atau rendah diri merupakan perilaku tercela
yang harus dihindari. Malu sendiri berasal dari keimanan dan pengakuan akan
keagungan Allah SWT. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan menghayati
betul bahwa Allah SWT itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah SWT Maha
Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Tidak ada yang bisa kita
sembunyikan dari Allah Swt. Semua aktivitas badan, pikiran dan hati kita semua
diketahui oleh Allah SWT. Manfaat Malu Berikut ini beberapa manfaat yang bisa
didapatkan bila seseorang memiliki perasaan malu:
1. Mencegah dari perbuatan tercela.
Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari
perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah SWT.
2. Mendorong berbuat kebaikan. Rasa
malu kepada Allah SWT akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu
bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah di akhirat kelak.
3. Mengantarkan seseorang menuju
jalan yang diridai Allah SWT. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan
senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
PETUNJUK PEMBELAJARAN :
Baca materinya dan simak videonya terlebih
dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.
TUGAS :
1 Tulislah surat ali Imran ayat 77
dan al ahzab ayat 70
2 Sebutkan makna sopan santun dan
malu secara singkat
Kemudian foto lalu ditandatangani
oleh orang tua kirim ke WhatsApp dalam bentuk foto grid bersama foto diri saat
sedang mengerjakan tugas, jangan lupa beri nama dan kelas mu, selanjutnya kalian
komentar secara jujur nama dan kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu
atau tidak, sudah muroja'ah atau belum di blog ini..
Hari / Tanggal : Senin, Selasa dan Jumat / 19, 20, 22
Okt 2021
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Kelas :
7 (Tujuh ) A, B, C dan D
KD :
3.7. Memahami ketentuan
bersuci dari hadas besar dan kecil berdasarkan ketentuan syari’at Islam
4.7. Menyajikan
cara bersuci dari hadas besar dan kecil
APERSEPSI :
Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku
yang soleh dan solehah.
Bagaimna kabarnya hari ini semoga
selalu diberikan keberkahan ya....
Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....
O iya... Mari kita mulai pelajaran
kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa
nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....
Rasa syukur kita kepada Allah dapat
pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap
bersemangat dalam menuntut ilmu....
Bagaimana anak-anak didik ku yang
soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki
upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat
dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna
menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan
mu ya...
Semoga apa yg kita lakukan hari ini
bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....
Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui pendekatan tertulis pada blog dan tayangan video maka diharapkan
dapat Meyakini bahwa jujur, amanah, dan istiqamah adalah perintah agama
tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
VIDEO PEMBELAJARAN :
PEMBAHASAN :
SEMUA BERSIH HIDUP JADI NYAMAN
Hadats Kecil
Tata cara bersuci dari hadas kecil
adalah berwudhu dan bertayamum, langkahnya sebagai berikut:
Wudhu
·Menghadirkan
niat wudhu untuk membersihkan hadas kecil
·Mengucapkan
“Bismillah” atau “Bismillahirromaanirrohiim”.
·Membasuh dua
telapak tangan dengan air 3x
·Mengambil air
dengan tangan kanan, lalu berkumur 3x dan membersihkan hidung, dengan memasukan
air ke dalam hidung dan mengeluarkanya sebanyak 3x.
·Membasuh wajah
sebanyak 3x. Jika memiliki jenggot, basuh jenggot dengan bersih dan menyeluruh.
·Membasuh tangan
kanan dan kiri hingga siku sebanyak 3x, bersamaan dengan menyela-nyela jari
tangan.
·Membasuh kaki
kanan dan kiri, mulai dari telapak kaki hingga mata kaki, dengan disertai
menyela-nyela jari kaki
Tayamum
Mengusap wajah dan kedua tangan
dengan sho'id (tanah, pasir, debu)
Hadats Besar
Tidak seperti bersuci dari hadas
kecil yang cukup dilakukan melalui wudu, bersuci dari hadas besar harus
dilakukan dengan mandi janabah. Mandi janabah atau mandi junub termasuk bagian
dari ibadah dan diganjar pahala bagi yang melakukannya.
Selain itu, tanpa bersuci dari hadas
besar, seorang muslim juga tak bisa melaksanakan ibadah salat, berdiam diri di
masjid, memegang mushaf Alquran, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan
sabda Nabi Muhammad SAW: “Allah SWT tidak akan menerima sedekah dari hasil
ghulul [korupsi], tidak pula menerima shalat tanpa bersuci,” (H.R. Abu Daud).
Dalam uraian "Pola Hidup
Bersih Sesuai dengan Ketentuan Syariat Islam" yang diterbitkan
Kementerian Agama RI, disebutkan beberapa kondisi yang menjadikan seseorang
berhadas besar, sebagai berikut:
·Melakukan
hubungan seksual;
·Keluar sperma
(mani);
·Menstruasi
(haid);
·Melahirkan;
·Nifas (keluar
darah setelah melahirkan);
·dan Meninggal
dunia.
Artinya, usai terjadi hal-hal di
atas, seorang muslim mesti menyucikan dirinya sendiri agar terbebas dari hadas
besar tersebut. Kecuali, untuk poin terakhir, ketika ia meninggal duniamaka
orang lain yang akan memandikannya sebelum dikafani dan disalatkan.
Ketentuan Bersuci dari Hadas Besar
Sebagaimana ibadah-ibadah yang lain, bersuci dari hadas besar diatur oleh
syariat Islam sebagai berikut:
1. Bersuci dari Hadas Besar Bagi
Laki-Laki
Dalam kitab Safinatun Najah, Syekh
Salim bin Sumair Al Hadlrami menjelaskan rukun mandi janabah untuk bersuci dari
hadas besar dibagi menjadi dua: niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Niat
mandi janabah adalah sebagai berikut:
"Aku niat mandi untuk
menghilangkan hadats besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."
Kemudian, mandi janabah dilakukan
dengan meratakan air ke seluruh badan dapat dilakukan dengan langkah-langkah
berikut ini:
·Ambil air di
kamar mandi, lalu basuh tangan 3 kali;
·Bersihkan najis
atau kotoran yang menempel pada tubuh;
·Berwudu; Guyur
kepala hingga 3 kali pakai air, bersamaan dengan mengucap niat;
·Siram seluruh
anggota badan bagian kanan hingga 3 kali;
·Lalu siram
semua anggota badan bagian kiri sebanyak 3 kali;
·Gosok seluruh
tubuh 3 kali, baik bagian depan atau belakang;
·Pastikan air
membasuh seluruh bagian kulit;
·Menyela rambut,
bulu tebal serta jenggot agar kulit terbasuh air;
·Jika menyentuh
kemaluan saat mandi, berwudu kembali di akhir mandi.
2. Bersuci dari Hadas Besar Bagi
Perempuan
Bagi perempuan, bersuci dari hadas
besar biasa dilakukan karena mereka memiliki siklus bulanan, yaitu haid atau
menstruasi. Tentu saja, setelah menstruasi, mandi janabah wajib dilakukan.
Sebenarnya, tata cara mandi janabah bagi perempuan tidak jauh berbeda dengan
tata cara mandi besar bagi laki-laki. Bedanya adalah bagi perempuan diperbolehkan
menggelung rambutnya.
Rujukannya adalah hadis dari Ummu
Salamah, beliau bertanya: "Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang
gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika
mandi janabah?” Nabi SAW menjawab: “Jangan [kamu buka]. Cukuplah kamu
menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyur kepala dan badanmu
dengan air, sehingga kamu suci,” (HR. Muslim).
Tata cara mandi janabah untuk
perempuan adalah sebagai berikut:
·Ambil air di
kamar mandi, lalu basuh tangan 3 kali;
·Bersihkan najis
atau kotoran yang menempel pada tubuh;
·Berwudu;
·Guyur kepala 3
kali, bersama dengan mengucap niat (rambut boleh digelung);
·Siramkan air ke
seluruh badan, dimulai dari bagian kanan, lalu kiri;
·Gosok seluruh
tubuh sebanyak 3 kali, baik depan maupun belakang;
·Pastikan air
membasuh semua bagian kulit;
·Menyela rambut dan
bulu tebal agar kulit terbasuh air;
·Jika menyentuh
kemaluan saat mandi, berwudu kembali di akhir mandi janabah.
Sebagai catatan, saat mandi janabah,
laki-laki maupun perempuan diperbolehkan memakai sabun dan sampo atau tidak
memakainya.
PETUNJUK PEMBELAJARAN :
Baca materinya dan simak videonya terlebih
dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.
TUGAS :
Jawablah pertanyaan berikut ini:
1. Tuliskan
niat mandi wajib (tulisan Arab dan latinnya)?
2. Tuliskan
Arti niat mandi wajib?
3. Tuliskan
tatacara berwudhu yang benar sesuai urutannya?
Setelah
di jawab kemudian foto lalu ditandatangani oleh orang tua kirim ke WhatsApp
dalam bentuk foto grid bersama foto diri saat sedang mengerjakan tugasm foto
tugas yang di tulis dibuku TULIS MAPEL dan SS daring (google meet), jangan lupa
beri nama dan kelas mu, selanjutnya kalian komentar secara jujur nama dan
kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah
atau belum di blog ini..
Menunjukkan tata cara bersuci dari
hadas kecil dan hadas besar berdasarkan syariat Islam Bersuci
Materi : Semua Bersih Hidup Jadi
Nyaman
APERSEPSI :
Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku
yang soleh dan solehah.
Bagaimna kabarnya hari ini semoga
selalu diberikan keberkahan ya....
Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....
O iya... Mari kita mulai pelajaran
kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa
nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....
Rasa syukur kita kepada Allah dapat
pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap
bersemangat dalam menuntut ilmu....
Bagaimana anak-anak didik ku yang
soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki
upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat
dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna
menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan
mu ya...
Semoga apa yg kita lakukan hari ini
bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....
Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui pendekatan tertulis pada
blog dan tayangan video maka kalian akan memahami betapa pentingnya Hidup Bersih
VIDEO PEMBELAJARAN :
PEMBAHASAN :
SEMUA BERSIH HIDUP JADI NYAMAN
Dalam Islam, kebersihan
merupakan sebagian dari iman. Ketentuan tentang kebersihan ini telah diatur
oleh Allah SWT dalam Alquran dan Hadist.
Bersuci dalam Islam dikenal
dengan istilah thaharah. Ini adalah suatu kegiatan bersuci dari hadas dan najis
yang menyebabkan seseorang diperbolehkan mengerjakan ibadah.
Allah memerintahkan
hamba-Nya untuk senantiasa menyucikan diri. Perintah ini tertuang dalam Surat
Al-Maidah ayat 6.
“Wahai orang-orang yang
beriman, apabila kalian hendak mengerjakan sholat, Maka basuhlah oleh kalian
muka dan tangan kalian sampai dengan siku, dan sapulah kepala kalian dan
basuhlah kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki.”
Bagaimana cara thaharah
menurut syariat Islam? Apa saja macam-macam alat thaharah? Agar lebih
memahaminya simaklah penjelasan berikut.
Cara Thaharah Menurut
Syariat Islam
Tata cara thaharah dibedakan
menjadi beberapa jenis sesuai dengan kadar hadas dan najisnya. Adapun cara
thaharah untuk membersihkan hadas kecil dan besar menurut syariat Islam adalah
sebagai berikut:
1.Mandi Wajib
Mandi wajib adalah salah
satu bentuk thaharah yang dilakukan untuk menghilangkan hadas besar seperti
haid, nifas, dan keluarnya sperma.Mandi
wajib dilakukan dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh dari ujung kepala
hingga kaki.
Mandi wajib harus dibarengi
dengan membaca niat, yaitu sebagai berikut:
Artinya: "Aku niat
mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah
ta'ala."
2. Berwudhu
Thaharah dengan berwudhu
dilakukan untuk menghilangkan hadas kecil ketika hendak melaksanakan sholat.
Dalam Islam, wudhu termasuk ke dalam syarat sah pelaksanaan sholat.
Seorang yang akan berwudhu
hendaknya membaca niat sebagai berikut:
Artinya: "Aku niat
berwudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah."
Tayamum
Thaharah tayamum merupakan
cara bersuci untuk menggantikan mandi dan wudhu apabila tidak menemukan. Syarat
tayamum adalah menggunakan tanah yang suci dan tidak tercampur benda lain.
Tayamum diawali dengan niat berikut:
Artinya: "Saya niat
tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah."
Macam-macam Alat Thaharah
Alat thaharah adalah sesuatu
yang biasa digunakan untuk bersuci. Berdasarkan jenisnya, alat thaharah dibagi
menjadi tiga, yaitu air, batu dan debu.
1. Air
Mengutip dari buku Fiqih
Thaharah, air yang bisa digunakan untuk thaharah adalah air suci yang
menyucikan. Air ini disebut juga dengan air mutlak.
Air mutlak adalah air murni
yang belum tercampuri oleh suatu najis. Berdasarkan ayat dan hadist, ada
beberapa jenis air mutlak yang bisa digunakan untuk bersuci, di antaranya air
hujan, air laut, air sungai, air sumur, air es, dan air embun.
Rasulullah SAW bersabda:
الماء لاينجسه شيئ الّا ما غلب على طعمه اولونه اوريحه
“Air itu tidaklah
menyebabkan najisnya sesuatu, kecuali jika berubah rasanya, warnanya, atau
baunya.” (HR. Ibn Majjah dan Baihaqi)
2. Debu
Jika seorang Muslim hendak
bersuci, namun ia tidak bisa menemukan air, maka diperbolehkan baginya untuk
thaharah menggunakan debu yang suci. Bersuci dengan debu ini dalam Islam
disebut juga dengan istilah tayamum
3. Benda yang Dapat Menyerap
Kotoran
Selain air dan debu, alat
thaharah selanjutnya adalah benda yang dapat menyerap kotoran. Benda yang
dimaksud dalam hal ini di antaranya batu, tisu, kayu, dan sejenisnya. Dalam
Islam, benda ini dikhususkan untuk menghilangkan najis, seperti beristinja’.
PETUNJUK PEMBELAJARAN :
Baca materinya dan simak videonya terlebih
dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.
TUGAS :
Jawablah pertanyaan berikut ini:
1.Jelaskan pengertian Thaharah
2.Jelaskan Tatacara Tayamum
3.Jelaslan Tatacara mandi wajib
Setelah di jawab kemudian foto lalu
ditandatangani oleh orang tua kirim ke WhatsApp dalam bentuk foto grid bersama
foto diri saat sedang mengerjakan tugas dan daring(google meet), jangan lupa
beri nama dan kelas mu, selanjutnya kalian komentar secara jujur nama dan
kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah
atau belum di blog ini..