Post Test Kls 9 A dan B bulan Okt 2021

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Post Test Pertemuan Ke 1 dan 2)

IDENTIFIKASI

Hari / Tanggal    : Kamis  / 28 Okt 2021

Mata Pelajaran  : Pendidikan Agama Islam

Kelas                 : 9 (Sembilan) A dan B

KD :

3.3 : Memahami QS. Ali Imran/3:77, Q.S. al-Ahzab/33:70 serta hadis terkait tentang perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.

3.5 : Memahami QS. Al-Baqarah/2:83 dan hadis terkait tentang tata krama, sopan-santun, dan rasa malu.

Materi : MENGASAH PRIBADI YANG UNGGUL DENGAN JUJUR, SANTUN DAN MALU

APERSEPSI :

Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.

Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

O iya... Mari kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....

Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....

Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...

Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melihat sejauh mana pemahaman siswa dalam menyerap pengetahuan yang telah di bahas

PEMBAHASAN :

Pos test Pertemuan 1, 2 dan 3 Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun dan Malu

PETUNJUK PEMBELAJARAN :

Baca materinya dan simak videonya terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.

TUGAS :

Kerjakan Post Test melalui google form tepat waktu dan tidak dapat diulang 2x ink nya nanti diberikan

Post Test BAB 3 Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman

 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Post Test Pertemuan Ke 1 dan 2)

IDENTIFIKASI

Hari / Tanggal    : Senin, Selasa, Jumat / 25, 26 dan 29 Okt 2021

Mata Pelajaran  : Pendidikan Agama Islam

Kelas                 : 7 (Tujuh ) A, B, C dan D

KD :

3.7.   Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam

4.7.   Menyajikan cara bersuci dari hadas besar.

Materi : SEMUA BERSIH HIDUP JADI NYAMAN

APERSEPSI :

Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.

Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

O iya... Mari kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....

Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....

Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...

Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melihat sejauh mana pemahaman siswa dalam menyerap pengetahuan yang telah di bahas

PEMBAHASAN :

Pos test Pertemuan 1, 2 dan 3 BAB 3 SEMUA BERSIH HIDUP JADI NYAMAN

PETUNJUK PEMBELAJARAN :

Baca materinya dan simak videonya terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.

TUGAS :

Kerjakan Post Test melalui google form tepat waktu dan tidak dapat diulang 2x ink nya nanti diberikan

PAI Pertemuan Ke 1 dan 2 / 21 Okt 2021

 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 1 dan 2)

IDENTIFIKASI

Hari / Tanggal               : Kamis / 21 Oktober 2021

Mata Pelajaran             : Pendidikan Agama Islam

Kelas                            : 9 (Sembilan ) A dan B

KD :

3.3 : Memahami QS. Ali Imran/3:77, Q.S. al-Ahzab/33:70 serta hadis terkait tentang perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.

3.5 : Memahami QS. Al-Baqarah/2:83 dan hadis terkait tentang tata krama, sopan-santun, dan rasa malu.

Materi : Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun dan Malu

APERSEPSI :

Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.

Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

O iya... Mari kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....

Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....

Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...

Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui pendekatan tertulis pada blog dan tayangan video maka kalian akan Mendeskripsikan pengertian Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun dan Malu

VIDEO PEMBELAJARAN :

 


PEMBAHASAN :

Perilaku jujur merupakan salah satu sifat yang wajib dimiliki oleh setiap orang dan perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar. Nilai kejujuran wajib ditanamkan sejak dini pada anak-anak, karena hal ini akan membawa pengaruh hingga usianya dewasa.

Arti Kejujuran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kejujuran berasal dari kata “jujur” yang berimbuhan ke- dan -an, dan mempunyai arti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang dan tulus atau ikhlas. Dalam bahasa Arab, kata jujur semakna dengan aś-śidqu atau śiddiq yang artinya benar, nyata, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa Arab al-kalibu. Secara istilah, jujur atau aś-śidqu bermakna:

1. kesesuaian antara ucapan dan perbuatan;

2. kesesuaian antara informasi dan kenyataan;

3. ketegasan dan kemantapan hati; dan

4. sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kedustaan.

Sementara menurut Imam Ghazali, jujur dalam niat atau berkehendak, yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah SWT.

1. Jujur dalam perkataan atau lisan,

yaitu sesuainya berita yang diterima dengan yang disampaikan. Setiap orang harus dapat memelihara perkataannya. Ia tidak berkata kecuali dengan jujur. Barangsiapa yang menjaga lidahnya dengan cara selalu menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta yang sebenarnya, ia termasuk jujur jenis ini. Menepati janji termasuk jujur jenis ini.

2. Jujur dalam perbuatan/amaliah,

yaitu beramal dengan sungguh sehingga perbuatan akhirnya tidak menunjukkan sesuatu yang ada dalam batinnya dan menjadi tabiat bagi dirinya. Kejujuran merupakan fondasi atas tegaknya suatu nilai-nilai kebenaran karena jujur identik dengan kebenaran.

Kejujuran merupakan satu perbuatan yang mulia dan agama Islam menganjurkan agar kita senantiasa berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang perilaku jujur, berikut di antaranya:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوۡلُوۡا قَوۡلًا سَدِيۡدًا

Yaaa ayyuhal laziina aamanut taqul laaha wa quuluu qawlan sadiidaa

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. (QS. Al-Ahzab: 70)

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ ٱللَّهِ وَأَيْمَٰنِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُو۟لَٰٓئِكَ لَا خَلَٰقَ لَهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ ٱللَّهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Innallażīna yasytarụna bi'ahdillāhi wa aimānihim ṡamanang qalīlan ulā`ika lā khalāqa lahum fil-ākhirati wa lā yukallimuhumullāhu wa lā yanẓuru ilaihim yaumal-qiyāmati wa lā yuzakkīhim wa lahum 'ażābun alīm

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. (QS. Ali Imran/3:77)

Makna Sopan Santun

Sopan santun adalah sikap ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta penuh keharmionisan. Sikap sopan santun adalah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap kelompok mulai dari anak-anak sampai orangtua tanpa ada kecuali. Menurut modul pembelajaran kelas IX dari Kemendikbud, kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah SWT mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut ini: “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al ‘Ashri: Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” (H.R. Ibnu Majah) Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain pun merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, maka orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja, karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang terbaik.

Makna Memiliki Rasa Malu

Dalam Kehidupan Pengertian Malu Malu adalah sikap menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Hal ini seperti disampaikan Abu Hurairah berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW: “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman.” (H.R. Muslim) Memiliki rasa malu bukan berarti tidak percaya diri, minder atau merasa rendah diri. Misalnya, seseorang malu berjilbab karena takut diejek teman-temannya, atau malu karena mendapat giliran maju presentasi di depan kelas. Terhadap hal-hal yang baik dan positif tidak boleh ada perasaan malu, karena rasa malu seperti itu tidaklah tepat. Rasa malu haruslah dilandasi karena Allah SWT, bukan karena selain-Nya Pada saat kita malu berbuat sesuatu tanyalah kepada hati kita: “Apakah malu ini karena Allah SWT atau bukan?” Jika bukan karena Allah SWT, bisa jadi hal itu adalah sifat malas, minder, atau rendah diri. Sifat malas, minder atau rendah diri merupakan perilaku tercela yang harus dihindari. Malu sendiri berasal dari keimanan dan pengakuan akan keagungan Allah SWT. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan menghayati betul bahwa Allah SWT itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah SWT Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Allah Swt. Semua aktivitas badan, pikiran dan hati kita semua diketahui oleh Allah SWT. Manfaat Malu Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan bila seseorang memiliki perasaan malu:

1. Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah SWT.

2. Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah SWT akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah di akhirat kelak.

3. Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah SWT. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

PETUNJUK PEMBELAJARAN :

Baca materinya dan simak videonya terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.

TUGAS :

1 Tulislah surat ali Imran ayat 77 dan al ahzab ayat 70

2 Sebutkan makna sopan santun dan malu secara singkat

Kemudian foto lalu ditandatangani oleh orang tua kirim ke WhatsApp dalam bentuk foto grid bersama foto diri saat sedang mengerjakan tugas, jangan lupa beri nama dan kelas mu, selanjutnya kalian komentar secara jujur nama dan kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah atau belum di blog ini..

PAI Pertemuan Ke 1 dan 2 / 19, 20, 22 Okt 2021

 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 1 dan 2)

IDENTIFIKASI

Hari / Tanggal               : Senin, Selasa dan Jumat / 19, 20, 22 Okt  2021

Mata Pelajaran             : Pendidikan Agama Islam

Kelas                            : 7 (Tujuh ) A, B, C dan D

KD :

3.7.   Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar dan kecil berdasarkan ketentuan syari’at Islam

4.7.   Menyajikan cara bersuci dari hadas besar dan kecil

APERSEPSI :

Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.

Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

O iya... Mari kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....

Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....

Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...

Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui pendekatan tertulis pada blog dan tayangan video maka diharapkan dapat Meyakini bahwa jujur, amanah, dan istiqamah adalah perintah agama tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

VIDEO PEMBELAJARAN :


PEMBAHASAN :

SEMUA BERSIH HIDUP JADI NYAMAN

Hadats Kecil

Tata cara bersuci dari hadas kecil adalah berwudhu dan bertayamum, langkahnya sebagai berikut:

Wudhu

·        Menghadirkan niat wudhu untuk membersihkan hadas kecil

·        Mengucapkan “Bismillah” atau “Bismillahirromaanirrohiim”.

·        Membasuh dua telapak tangan dengan air 3x

·        Mengambil air dengan tangan kanan, lalu berkumur 3x dan membersihkan hidung, dengan memasukan air ke dalam hidung dan mengeluarkanya sebanyak 3x.

·        Membasuh wajah sebanyak 3x. Jika memiliki jenggot, basuh jenggot dengan bersih dan menyeluruh.

·        Membasuh tangan kanan dan kiri hingga siku sebanyak 3x, bersamaan dengan menyela-nyela jari tangan. 

·        Membasuh kaki kanan dan kiri, mulai dari telapak kaki hingga mata kaki, dengan disertai menyela-nyela jari kaki

Tayamum

Mengusap wajah dan kedua tangan dengan sho'id (tanah, pasir, debu)

Hadats Besar

Tidak seperti bersuci dari hadas kecil yang cukup dilakukan melalui wudu, bersuci dari hadas besar harus dilakukan dengan mandi janabah. Mandi janabah atau mandi junub termasuk bagian dari ibadah dan diganjar pahala bagi yang melakukannya.

Selain itu, tanpa bersuci dari hadas besar, seorang muslim juga tak bisa melaksanakan ibadah salat, berdiam diri di masjid, memegang mushaf Alquran, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW: “Allah SWT tidak akan menerima sedekah dari hasil ghulul [korupsi], tidak pula menerima shalat tanpa bersuci,” (H.R. Abu Daud).

Dalam uraian "Pola Hidup Bersih Sesuai dengan Ketentuan Syariat Islam" yang diterbitkan Kementerian Agama RI, disebutkan beberapa kondisi yang menjadikan seseorang berhadas besar, sebagai berikut:

·        Melakukan hubungan seksual;

·        Keluar sperma (mani);

·        Menstruasi (haid);

·        Melahirkan;

·        Nifas (keluar darah setelah melahirkan);

·        dan Meninggal dunia.

Artinya, usai terjadi hal-hal di atas, seorang muslim mesti menyucikan dirinya sendiri agar terbebas dari hadas besar tersebut. Kecuali, untuk poin terakhir, ketika ia meninggal dunia maka orang lain yang akan memandikannya sebelum dikafani dan disalatkan.

Ketentuan Bersuci dari Hadas Besar Sebagaimana ibadah-ibadah yang lain, bersuci dari hadas besar diatur oleh syariat Islam sebagai berikut:

1. Bersuci dari Hadas Besar Bagi Laki-Laki

Dalam kitab Safinatun Najah, Syekh Salim bin Sumair Al Hadlrami menjelaskan rukun mandi janabah untuk bersuci dari hadas besar dibagi menjadi dua: niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Niat mandi janabah adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Lafaz latinnya:

"NAWAITUL GUSLA LIROF'IL HADATSIL AKBARI MINAL JINABATI FARDHON LILLAHI TA'ALA"

Artinya:

"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."

Kemudian, mandi janabah dilakukan dengan meratakan air ke seluruh badan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

·        Ambil air di kamar mandi, lalu basuh tangan 3 kali;

·        Bersihkan najis atau kotoran yang menempel pada tubuh;

·        Berwudu; Guyur kepala hingga 3 kali pakai air, bersamaan dengan mengucap niat;

·        Siram seluruh anggota badan bagian kanan hingga 3 kali;

·        Lalu siram semua anggota badan bagian kiri sebanyak 3 kali;

·        Gosok seluruh tubuh 3 kali, baik bagian depan atau belakang;

·        Pastikan air membasuh seluruh bagian kulit;

·        Menyela rambut, bulu tebal serta jenggot agar kulit terbasuh air;

·        Jika menyentuh kemaluan saat mandi, berwudu kembali di akhir mandi.

2. Bersuci dari Hadas Besar Bagi Perempuan

Bagi perempuan, bersuci dari hadas besar biasa dilakukan karena mereka memiliki siklus bulanan, yaitu haid atau menstruasi. Tentu saja, setelah menstruasi, mandi janabah wajib dilakukan. Sebenarnya, tata cara mandi janabah bagi perempuan tidak jauh berbeda dengan tata cara mandi besar bagi laki-laki. Bedanya adalah bagi perempuan diperbolehkan menggelung rambutnya.

Rujukannya adalah hadis dari Ummu Salamah, beliau bertanya: "Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi janabah?” Nabi SAW menjawab: “Jangan [kamu buka]. Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyur kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu suci,” (HR. Muslim).

Tata cara mandi janabah untuk perempuan adalah sebagai berikut:

·        Ambil air di kamar mandi, lalu basuh tangan 3 kali;

·        Bersihkan najis atau kotoran yang menempel pada tubuh;

·        Berwudu;

·        Guyur kepala 3 kali, bersama dengan mengucap niat (rambut boleh digelung);

·        Siramkan air ke seluruh badan, dimulai dari bagian kanan, lalu kiri;

·        Gosok seluruh tubuh sebanyak 3 kali, baik depan maupun belakang;

·        Pastikan air membasuh semua bagian kulit;

·        Menyela rambut dan bulu tebal agar kulit terbasuh air;

·        Jika menyentuh kemaluan saat mandi, berwudu kembali di akhir mandi janabah.

Sebagai catatan, saat mandi janabah, laki-laki maupun perempuan diperbolehkan memakai sabun dan sampo atau tidak memakainya.

PETUNJUK PEMBELAJARAN :

Baca materinya dan simak videonya terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.

TUGAS :

Jawablah pertanyaan berikut ini:

1.      Tuliskan niat mandi wajib (tulisan Arab dan latinnya)?

2.      Tuliskan Arti niat mandi wajib?

3.      Tuliskan tatacara berwudhu yang benar sesuai urutannya?

Setelah di jawab kemudian foto lalu ditandatangani oleh orang tua kirim ke WhatsApp dalam bentuk foto grid bersama foto diri saat sedang mengerjakan tugasm foto tugas yang di tulis dibuku TULIS MAPEL dan SS daring (google meet), jangan lupa beri nama dan kelas mu, selanjutnya kalian komentar secara jujur nama dan kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah atau belum di blog ini..

PAI Pertemuan Ke 1, 04, 07, 08 Oktober 2021

 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

 (Pertemuan Ke 1)

IDENTIFIKASI

Hari / Tanggal     : Senin, Kamis, Jumat / 4, 7, 8 Okt 2021

Mata Pelajaran   : Pendidikan Agama Islam

Kelas                  : 7 (Tujuh ) A, B, C dan D

KD :

Menunjukkan tata cara bersuci dari hadas kecil dan hadas besar berdasarkan syariat Islam Bersuci

Materi : Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman

APERSEPSI :

Assalaamu’alaikum anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.

Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

O iya... Mari kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....

Rasa syukur kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....

Bagaimana anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...

Semoga apa yg kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....

Aamiin 3x Yaa Robbal ‘Aalamiin....

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui pendekatan tertulis pada blog dan tayangan video maka kalian akan memahami betapa pentingnya Hidup Bersih

VIDEO PEMBELAJARAN :



PEMBAHASAN :

SEMUA BERSIH HIDUP JADI NYAMAN

Dalam Islam, kebersihan merupakan sebagian dari iman. Ketentuan tentang kebersihan ini telah diatur oleh Allah SWT dalam Alquran dan Hadist.

Bersuci dalam Islam dikenal dengan istilah thaharah. Ini adalah suatu kegiatan bersuci dari hadas dan najis yang menyebabkan seseorang diperbolehkan mengerjakan ibadah.

Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa menyucikan diri. Perintah ini tertuang dalam Surat Al-Maidah ayat 6.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan sholat, Maka basuhlah oleh kalian muka dan tangan kalian sampai dengan siku, dan sapulah kepala kalian dan basuhlah kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki.”

Bagaimana cara thaharah menurut syariat Islam? Apa saja macam-macam alat thaharah? Agar lebih memahaminya simaklah penjelasan berikut.

Cara Thaharah Menurut Syariat Islam

Tata cara thaharah dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan kadar hadas dan najisnya. Adapun cara thaharah untuk membersihkan hadas kecil dan besar menurut syariat Islam adalah sebagai berikut:

1.  Mandi Wajib

Mandi wajib adalah salah satu bentuk thaharah yang dilakukan untuk menghilangkan hadas besar seperti haid, nifas, dan keluarnya sperma.  Mandi wajib dilakukan dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh dari ujung kepala hingga kaki.

Mandi wajib harus dibarengi dengan membaca niat, yaitu sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il-hadatsil-akbari fardhal lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

2. Berwudhu

Thaharah dengan berwudhu dilakukan untuk menghilangkan hadas kecil ketika hendak melaksanakan sholat. Dalam Islam, wudhu termasuk ke dalam syarat sah pelaksanaan sholat.

Seorang yang akan berwudhu hendaknya membaca niat sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًاِللهِ تَعَالَى

Nawaitul wudhuu'a liraf'il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat berwudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah."

Tayamum

Thaharah tayamum merupakan cara bersuci untuk menggantikan mandi dan wudhu apabila tidak menemukan. Syarat tayamum adalah menggunakan tanah yang suci dan tidak tercampur benda lain. Tayamum diawali dengan niat berikut:

نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لاِسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ فَرْضً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitut tayammuma lisstibaahatishsholaati fardhol lillaahi taala

Artinya: "Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah."

 

Macam-macam Alat Thaharah

Alat thaharah adalah sesuatu yang biasa digunakan untuk bersuci. Berdasarkan jenisnya, alat thaharah dibagi menjadi tiga, yaitu air, batu dan debu.

1. Air

Mengutip dari buku Fiqih Thaharah, air yang bisa digunakan untuk thaharah adalah air suci yang menyucikan. Air ini disebut juga dengan air mutlak.

Air mutlak adalah air murni yang belum tercampuri oleh suatu najis. Berdasarkan ayat dan hadist, ada beberapa jenis air mutlak yang bisa digunakan untuk bersuci, di antaranya air hujan, air laut, air sungai, air sumur, air es, dan air embun.

Rasulullah SAW bersabda:

الماء لاينجسه شيئ الّا ما غلب على طعمه اولونه اوريحه

“Air itu tidaklah menyebabkan najisnya sesuatu, kecuali jika berubah rasanya, warnanya, atau baunya.” (HR. Ibn Majjah dan Baihaqi)

2. Debu

Jika seorang Muslim hendak bersuci, namun ia tidak bisa menemukan air, maka diperbolehkan baginya untuk thaharah menggunakan debu yang suci. Bersuci dengan debu ini dalam Islam disebut juga dengan istilah tayamum

3. Benda yang Dapat Menyerap Kotoran

Selain air dan debu, alat thaharah selanjutnya adalah benda yang dapat menyerap kotoran. Benda yang dimaksud dalam hal ini di antaranya batu, tisu, kayu, dan sejenisnya. Dalam Islam, benda ini dikhususkan untuk menghilangkan najis, seperti beristinja’.

PETUNJUK PEMBELAJARAN :

Baca materinya dan simak videonya terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke whatsapp.

TUGAS :

Jawablah pertanyaan berikut ini:

1.   Jelaskan pengertian Thaharah

2.   Jelaskan Tatacara Tayamum

3.   Jelaslan Tatacara mandi wajib

Setelah di jawab kemudian foto lalu ditandatangani oleh orang tua kirim ke WhatsApp dalam bentuk foto grid bersama foto diri saat sedang mengerjakan tugas dan daring(google meet), jangan lupa beri nama dan kelas mu, selanjutnya kalian komentar secara jujur nama dan kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah atau belum di blog ini..