PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
(Pertemuan
Ke 1)
IDENTIFIKASI
Hari /
Tanggal : Senin, Rabu dan Kamis / 26, 28, 29 Sept 2022
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : 9 (Sembilan ) C, D, E dan F
KD :
3.7. Memahami
hikmah zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam
Materi :
Pengertian
zakat, infaq, dan sedekah
APERSEPSI
:
Assalaamu’alaikum
anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.
Bagaimna
kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....
Aamiin 3x Yaa
Robbal ‘Aalamiin....
O iya... Mari
kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT
agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....
Rasa syukur
kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah
sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....
Bagaimana
anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan
sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau
musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik
berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat
dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...
Semoga apa yg
kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....
Aamiin 3x Yaa
Robbal ‘Aalamiin....
TUJUAN
PEMBELAJARAN :
Melalui
pendekatan tertulis pada blog dan tayangan video maka kalian akan Mendeskripsikan
pengertian zakat, infaq, dan sedekah sebagai implementasi rukun Islam dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar.
VIDEO
PEMBELAJARAN :
Pengertian
Zakat, Infak, dan Sedekah Secara Bahasa dan Istilah
Zakat, infak,
dan sedekah memiliki pengertian yang berbeda secara bahasa dan istilah
Zakat
Zakat berasal
dari kata zakah, yang memiliki arti bersih, suci, subur, dan berkembang. Secara
istilah, zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang
muslim, untuk diberikan kepada mustahiq atau golongan yang berhak menerima
zakat. Zakat merupakan kewajiban yang masuk ke dalam rukun keempat dari rukun
Islam. Seseorang yang memiliki harta, dan hitungan hartanya telah mencapai
nisab serta haul, maka hukumnya wajib membayar zakat
Infak
Secara bahasa,
Infak berasal dari kata anfaqa-yunfuqu yang memiliki arti membelanjakan atau
membiayai hal-hal yang berkaitan dengan usaha mewujudkan perintah-perintah
Allah. Dalam bahasa Indonesia juga mendefinisikan infak sebagai pemberian atau
sumbangan harta yang digunakan untuk kebaikan. Secara istilah, infak memiliki
arti yakni mengeluarkan sebagian harta atau penghasilan yang kita miliki untuk
menjalankan kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam. Posisi infak
berbeda dengan zakat wajib. Infak tidak mengenal nisab atau jumlah harta yang
dimiliki oleh seorang muslim. Tidak ada kewajiban dalam infak untuk disalurkan
kepada mustahiq, infak dapat diberikan kepada anak, keluarga, sanak saudara,
tetangga, dan lain sebagainya. Karena tidak memiliki hukum wajib mencapai
nisab, maka infak dapat dilakukan oleh siapapun dan bagaimanapun kondisinya.
Infak merupakan materi yang dikeluarkan dengan tujuan untuk menjalankan ajaran
agama Islam.
Shadaqoh
Asal mula kata shadaqoh
berasal dari shadaqa, yang artinya ‘benar’. Secara istilah, sedekah adalah
pemberian yang dilakukan seorang muslim kepada seorang muslim secara ikhlas dan
sukarela, tak terbatas waktu dan jumlah tertentu. Sedekah memiliki semesta yang
lebih luas daripada zakat dan infak. Sedekah dapat berupa bentuk materi dan
juga non materi. Seperti senyum adalah sedekah, merupakan sedekah non materi.
Sehingga siapapun bisa melaksanakan ibadah sedekah, walaupun tidak memiliki
materi sepeser pun.
Secara
pendekatan bahasa dan istilah, zakat, infak, dan sedekah memiliki perbedaan yag
sangat jelas. Zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan dengan syarat
tertentu. Infak adalah harta yang dikeluarkan tanpa ada syarat tertentu dengan
tujuan untuk menjalankan agama Islam. Sedangkan sedekah adalah pemberian yang
dilakukan oleh seorang muslim yang semestanya lebih luas, bentuknya bisa berupa
materi ataupun non materi.
Perintah
Zakat, Infak, dan Sedekah Dalam Al-Qur’an
Ibadah zakat,
infak dan sedekah ada di beberapa ayat Al-Qur’an. Sebagai berikut:
Perintah
Wajib Berzakat Zakat
Perintah zakat
di Al-Quran ada cukup banyak. Pembahasannya disebutkan sebanyak 44 kali oleh
Allah. Berikut ini beberapa perintah zakat, merupakan ibadah wajib dilaksanakan
oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat.
“Ambillah zakat
dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. At-Taubah [9] ayat 103).
“Apakah kamu
takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan
pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah
memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah
kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al Mujaadilah [58] ayat 13).
“Tetapi
orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin,
mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa
yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang
itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” (QS. An-Nisaa’
[4] ayat 162).
Anjuran
Allah untuk Berinfak
Dalam Al-Quran,
infak bersifat perintah yang sangat dianjurkan. Tidak memiliki syarat wajib
seperti zakat, namun apabila melaksanakannya, Allah memberikan balasan surga
dan pahalanya tidak terputus. Ada 54 ayat yang membahas tentang infak, beberapa
di antaranya sebagai berikut:
“Hai
orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak
ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah
orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah [2] ayat 254).
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Qs. Ali ‘Imran [3] ayat
133-134).
“Bagi orang
laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan
bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.
Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin,
maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang baik.” (QS. An-Nisaa’ [4] ayat 7-8).
Berlomba-lomba
Dalam Sedekah
Sedekah menjadi
amalan yang sangat dianjurkan Allah. Apabila kita melaksanakannya, menjadi
pahala yang besar diberikan oleh Allah SWT. Di dalam Al-Quran, terdapat 13 ayat
yang membahas tentang sedekah, berikut ini beberapa di antaranya:
“Jika kamu
menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Baqarah [2] ayat 271).
“Perkataan yang
baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu
yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.”
(QS. Al-Baqarah [2] ayat 263).
“Tidak ada
kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari
orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian
karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang
besar.” (QS. An-Nisaa' ayat 114).
Hadits
Zakat, Infak, dan Sedekah
Sebelumnya,
kita telah melihat dalil-dalil Al-Quran yang berbeda ayat tentang zakat, infak,
dan sedekah. Berikut ini adalah dalil-dalil hadits zakat, infak, dan sedekah.
Hadits
Perintah Wajib Menunaikan Zakat
Dalam beberapa
hadits, Rasulullah menyebut kewajiban membayar zakat bersamaan dengan 4
kewajiban lain. Salah satu di antaranya telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
“Dari Abi
Abdurrahman, Abdullah ibn Umar ibn Khattab ra, ia berkata, ‘Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda: Islam didirikan dengan lima perkara, kesaksian bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, mendirikan
shalat, membayar zakat, haji ke Baitullah, dan berpuasa di Bulan Ramadan,” (HR
Bukhari).
Nabi Muhammad
SAW bersabda, “Jagalah harta-harta kalian dengan zakat, obatilah orang-orang
sakit di antara kalian dengan shadaqah, dan bersiap-siaplah terhadap musibah
dengan doa.” (HR Imam Ath-Thabarani).
Dari Ibnu Abbas
RA, ia berkata, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang
yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan perkataan kotor, dan sebagai makanan
bagi orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat (Idul
Fitri), berarti ini merupakan zakat yang diterima, dan barang siapa yang
menunaikannya setelah shalat (idul fitri) berati hal itu merupakan sedekah
biasa. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Daru Quthni)
Hadits yang
tertulis di atas, merupakan penegasan bahwa mengamalkan zakat fitrah dan zakat
maal merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim. Perintah zakat
berdiri bersamaan dengan perintah wajib lainnya seperti shalat dan puasa.
Hadits
Infak Sebagai Kunci Rezeki
Infak merupakan
aktivitas mengeluarkan harta untuk dibelanjakan menjalani ajaran agama Islam.
Dalam hadits-hadits berikut, dijelaskan bahwa harta tidak akan berkurang
apabila seorang muslim berinfak di jalan Allah. Selain itu, infak juga sebagai
kunci rezeki. Allah akan mengganti infak yang kita tunaikan dalam bentuk
berbagai rezeki lain yang tidak pernah kita duga arah datangnya.
Diriwayatkan
oleh Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Tidaklah para hamba berada di pagi
hari kecuali di dalamnya terdapat dua malaikat yang turun. Salah satunya
berdo’a, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang berinfak ganti (dari apa yang
ia infakkan)’. Sedang yang lain berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang
yang menahan (hartanya) kebinasaan (hartanya).”
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda. “Berinfaklah wahai Bilal !
Jangan takut dipersedikit (hartamu) oleh Dzat Yang memiliki Arsy.” (HR. Oleh
Imam Al-Baihaqi).
Hadits
Sedekah Sebagai Penghapus Dosa, Penyelamat dari Api Neraka
Sedekah
memiliki semesta yang lebih luas daripada zakat dan infak. Sedekah yang
dikeluarkan seorang muslim bukan hanya berbentuk harta, namun juga perbuatan
dan amalan baik dapat dihitung sebagai sedekah. Berikut ini adalah dalil hadits
tentang sedekah.
Tidak perlu
khawatir harta kita habis ketika kita memutuskan untuk bersedekah.
“Harta tidak
akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah
tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)
“Perumpamaan orang
yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju
besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang
bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di
kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak
meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan
pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia
berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Sedekah tidak
hanya dalam bentuk harta, tapi amalan baik kepada sesama manusia dan alam
semesta juga dapat dihitung sebagai sedekah.
Dari Abu Dzar
radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai)
sedekah bagimu.“ (HR at-Tirmidzi No. 1956)
Rasulullah
bersabda, "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya
kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a
anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
“Sedekah dapat
menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)
“Orang (yang)
memberikan dan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil
oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju
kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan
Sholat, ia akan dipanggil dari pintu Sholat, yang berasal dari kalangan
mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan
yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666,
Muslim No. 1027).
PERSAMAAN
YANG DAPAT DITEMUKAN
Dari
dalil-dalil yang sudah diuraikan di atas, kita dapat menemukan persamaan
sekaligus perbedaan zakat, infak, dan sedekah. Persamaan yang dapat ditemukan,
dari ketiga ibadah ini, sama-sama mengeluarkan sebagian harta serta
membelanjakannya di jalan Allah. Ditujukan untuk berbuat kebaikan, membantu
orang-orang yang kesulitan, saling membantu dan mendukung agar kualitas hidup
dapat meningkat, agar damai kehidupan yang dijalankan oleh masyarakat muslim.
Ketiga ibadah ini sama-sama memiliki timbal balik pahala serta balasan surga
dari Allah SWT.
PERBEDAAN
ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH
Walaupun
memiliki kesamaan, terdapat perbedaan zakat, infak, dan sedekah yang perlu kita
perhatikan. Agar tidak tertukar mana kewajiban utama yang perlu dipenuhi. Bisa
jadi yang kita keluarkan ternyata adalah infak, tapi kita malah berpikir itu
zakat.
Perbedaan
zakat, infak, dan sedekah dapat dilihat dari fungsi teknis serta hukum yang
berlaku di dalamnya. Pertama kita bahas zakat terlebih dahulu, kemudian fungsi
dan teknis infak serta sedekah.
Fungsi
dan Teknis Ibadah Zakat
Terdapat dua
jenis zakat, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Di dalam zakat maal, terdapat
pembagian jenis-jenisnya lagi. Seperti zakat profesi, zakat pertanian dan
peternakan, zakat harta, zakat harta temuan, zakat emas dan perak, dan
sebagainya.
Zakat fitrah
dilakukan pada saat bulan Ramadhan. Tujuan zakat fitrah adalah untuk membersihkan
proses ibadah puasa yang kita jalankan. Selain itu, zakat fitrah juga dapat
menyucikan jiwa, mempersipakan diri kembali ke fitri. Zakat fitrah juga dapat
memberikan kemakmuran bagi mustahiq, dan berbahagia bersama di saat hari raya
Idul Fitri. Zakat fitrah diwajibkan kepada siapa saja yang memiliki kemampuan
makan dalam sehari, walaupun itu hanya sehari semalam. Besarannya pun
disamaratakan untuk setiap muslim yaitu sekitar 2,5 kg beras atau makanan
pokok.
PETUNJUK PEMBELAJARAN :
Baca materinya
dan simak videonya terlebih dahulu lalu kerjakan tugas
TUGAS
:
Bacalah Materi di atas kemudian dimengerti lalu kerjalan tugas yang diberikan , selanjutnya kalian komentar secara jujur nama dan kelas, sudah sholat subuh dan dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah atau belum di blog ini..