PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
(Pertemuan
Ke 3)
IDENTITAS
Hari /
Tanggal : Senin, Rabu dan Kamis / 20, 22 dan 23 Feb 2023
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Kelas : 9 (Sembilan ) C, D, E dan F
KD : 4.7. Menyajikan dalil naqli tentang qadha dan qadar
JUDUL
BERIMAN
KEPADA QADHA' DAN QADAR BERBUAH KETENANGAN HATI
TUJUAN
PEMBELAJARAN :
Melalui
pendekatan membaca dan menghafal Al-Quran dan Hadits berikut artinya yang berkaitan pada Qadha
dan Qadar pada buku cetak maka siswa-siswi diharapkan akan dapat memahami dalil-dalil naqli qadha’
dan qadar
MATERI
DALIL
NAQLI TENTANG QADHA DAN QADAR
Terdapat sebuah
dalil naqli atau dalil yang berasal dari ayat Al-Quran tentang qadha dan qadar,
yakni dalam Surat Ar-Ra’d ayat 11.
إِنَّ
اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ
وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ
دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Artinya,
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS.
Ar-Ra’d: 11)
Selain dalil
dalam Al-Quran, terdapat juga sebuah hadits yang menjelaskan tentang qadha dan qadar.
عَنْ
عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ
عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ
يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ
إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ
وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ
اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ
تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ
الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا
لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ :
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي
عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ
تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ:
مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ
أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ
الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ
انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ
السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ
أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ .
Dari Umar
radhiyallahu anhu, ia berkata, “Suatu hari ketika kami duduk-duduk di dekat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba-tiba datang seorang laki-laki
yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak
padanya bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di antara kami yang
mengenalnya. Kemudian dia duduk di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
lalu menempelkan kedua lututnya kepada lutut Beliau dan meletakkan kedua
telapak tangannya di paha Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, sambil berkata,
“Wahai Muhammad, beritahukanlah kepadaku tentang Islam?” Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Islam adalah kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, kamu
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika kamu
mampu,“ kemudian dia berkata, “Engkau benar.“ Kami semua heran, dia yang bertanya
dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahukanlah kepadaku
tentang Iman?“ Beliau bersabda, “Kamu beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir, dan
kamu beriman kepada qadar yang baik maupun yang buruk.” Dia berkata, “Engkau
benar.” Kemudian dia berkata lagi, “Beritahukanlah kepadaku tentang ihsan.”
Beliau menjawab, “Ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu
melihat-Nya. Jika kamu tidak merasa begitu, (ketahuilah) bahwa Dia melihatmu.”
Kemudian dia berkata, “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan terjadinya).”
Beliau menjawab, “Yang ditanya tidaklah lebih mengetahui dari yang bertanya.”
Dia berkata, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya?“ Beliau menjawab, “Jika
seorang budak melahirkan tuannya dan jika kamu melihat orang yang sebelumnya
tidak beralas kaki dan tidak berpakaian, miskin dan penggembala domba,
(kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunan,” Orang itu pun pergi dan aku
berdiam lama, kemudian Beliau bertanya, “Tahukah kamu siapa yang bertanya
tadi?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda,
“Dia adalah Jibril yang datang kepadamu dengan maksud mengajarkan agamamu.”
(HR. Muslim)
EVALUASI
Simak penjelasannya
terlebih dahulu lalu hafalkan artinya
LATIHAN/TUGAS
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar