PAI KELAS 8 Bahaya mengkonsumsi minuman keras, judi, dan pertengkaran Pertemuan ke 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 1)

JUDUL

BAHAYA MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS, JUDI, DAN PERTENGKARAN

IDENTITAS

Hari / Tanggal          : Rabu / 27 September 2023

Mata Pelajaran        : Pendidikan Agama Islam

Kelas                       : 8 (Delapan ) A dan B

Guru Pengampu     : Achmad Rifki, S.Ag

Waktu                     : 3 Jam Pelajaran

KD

Mengerti dampak negatif mengkonsumsi minuman keras, judi, dan pertengkaran

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui pendekatan tertulis pada blog, tayangan video LCD dan penjelasan guru maka siswa-siswi akan dapat mengerti dampak negatif mengkonsumsi minuman keras, judi, dan pertengkaran

APERSEPSI

Pada pertemuan sebelumnya peserta didik bersama-sama dengan guru menggali kemampuan membaca dalil naqli tentang beriman Kitab-kitab Allah dan mampu menghafalkan dalil naqli tentang beriman Kitab-kitab Allah

MATERI

A.    Pengertian Minuman Keras

Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan cara mencampur ethanol atau dengan cara pengenceran minuman mengandung ethanol.

B.    Dampak Negatif Minuman Keras

Adapun dampak negatif minuman beralkohol antara lain sebagai berikut:

1.    Dampak negatif bagi diri sendiri:

a.    GMO  (Gangguan Mental Organik), yang mengakibatkan perubahan perilaku seperti bertindak kasar, sehingga bermasalah dengan keluarga,masyarakat,  dan  kariernya.   Perubahan  fisiologis,  seperti  mata juling, muka merah, dan jalan sempoyongan. Kemudian, perubahan psikologi,seperti  susah  konsentrasi,  bicara   melantur,   mudah  tersinggung,  dan lainnya.

b.    Merusak Daya Ingat, yaitu pada usia remaja (17-19 tahun), otak manusia masih mengalami perkembangan pesat, oleh karena itu, sayang sekali jika remaja sudah biasa dengan kecanduan minuman beralkohol, karena akan menghambat perkembangan memori dan sel-sel otak.

c.    Odema Otak, merupakan pembengkakan dan terbendungnya darah pada jaringan-jaringan otak sehingga mengakibatkan gangguan koordinasi dalam otak secara normal.

d.    Sirosis Hati, penyakit ini ditandai oleh pembentukan jaringan ikat disertai nodul pada hati karena infeksi akut dan virus hepatitis yang menyebabkan peradangan sel hati yang luas dan kematian sel.

e.    Gangguan Jantung, mengonsumsi minuman beralkohol, apalagi kecanduan, bisa mengakibatkan gangguan jantung, dimana lama kelamaan jantung tidak akan berfungsi dengan baik.
f.     Gastrinitis, yaitu karena kecanduan minuman keras dimana menyebabkan radang, atau luka pada lambung.

g.    Paranoid, yaitu gangguan kejiwaan karena kecanduan dimana seolah-olah merasa dipukuli, sehingga perilakunya kasar terhadap orang-orang yang ada disekitarnya, atau seperti ada bisikan-bisikan untuk melakukan sesuatu, dan ia akan melakukan sesuatu diluar nalarnya.

2.    Dampak negatif bagi lingkungan:

a.      Merusak keamanan dan ketertiban masyarakat

Sering kita mendengar berita tentang seseorang yang melakukan perbuatan kriminal dalam keadaan mabuk dan tidak sadarkan diri. Orang-orang yang mabuk terutama yang berkelompok sering membuat keributan dalam masyarakat seperti memicu perkelahian dan tawuran antar warga. Perilaku ini sebenarnya dapat dihindari jika seseorang menjauhi minuman keras. lebih parahnya lagi jika perilaku mabuk dapat menjerumuskan seseorang pada perbuatan zina.

b.      Merusak generasi bangsa

Alkohol hampir sama efeknya dengan obat-obatan terlarang atau narkoba yang dapat menyebabkan kecanduan meskipun berbeda efeknya. Perilaku mengkonsumsi alkohol yang dilakukan generasi muda atau para remaja dapat merusak moral dan pikirannya. Hindari jauh-jauh minuman keras terutama dari jangkauan anak-anak dan remaja.

C.    Jenis-Jenis Minuman Keras Yang Dilarang Allah SWT

Ada banyak jenis minuman keras yang beredar di seluruh dunia dan minuman ini dapat dibagi dalam tiga golongan utama yakni :

Golongan A, adalah golongan pertama minuman keras yang memiliki kadar alkohol atau ethanol terendah yakni hanya mengandung 1–5% alkohol. Minuman ini biasanya banyak beredar dipasaran muali dari toko hingga minimarket atau supermarket. Meskipun jika dikonsumsi tidak membawa efek memabukkan namun tetap saja golongan ini berbahaya bagi kesehatan.

Golongan B atau golongan kedua adalah minuman keras yang memiliki kadar alkohol 5 hingga 20%. Contoh minuman keras golongan ini adalah wine atau anggur dengan Golongan C atau golongan ketiga minuman keras adalah jenis minuman keras yang paling tinggi kadar alkoholnya yakni mengandung 20 hingga 45%. Minuman keras yang termasuk dalam golongan ini diantaranya adalah whisky, red label, vodka, bir dan lain sebagainya.

berbagai jenisnya seperti champagne, riesling, red wine dan lain sebagainya. Minuman golongan kedua ini bisa menjadi sangat memabukkan jika diminum dengan takaran tinggi dan bagi yang belum terbiasa meminumnya.

D.    Hukum dan Dasar Larangan Minuman keras

Islam melarang dengan keras segala jenis minuman beralkohol untuk dikonsumsi umat muslim karena mudharat atau keburukan yang didapatkan. Adapun perkara mengenai minuman keras ini disebutkan dalam alqur’an dan hadits yang menjadi dasar diharamkannya minuman keras atau khamr (baca manfaat membaca alqur’an dalam kehidupan dan manfaat membaca alqur’an setiap hari). Dalil tersebut antara lain

1.    Surah An-Nahl ayat 67:

وَمِنْ ثَمَرٰتِ النَّخِيْلِ وَالْاَعْنَابِ تَتَّخِذُوْنَ مِنْهُ سَكَرًا وَّرِزْقًا حَسَنًاۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ

Artinya:   Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.

2.    Surat Al-Baqarah Ayat 219

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ

Artinya:   Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya…

Dan masih banyak lagi dalil dan haditsnya yang akan kita bahas dipertemuan selanjutnya

EVALUASI

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari dan peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

TUGAS :

Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

PAI KELAS 7 Meneladani nama dan sifat Allaah SWT dengan Asmaul Husna Al-Aliim, Al- Khabir, As-Sami’, dan Al-Bashir

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 3)

IDENTITAS

Hari / Tanggal     : Selasa / 19 September 2023

Mata Pelajaran   : Pendidikan Agama Islam

Fase                    : D

Waktu                  : 3 Jam Pelajaran

Kelas                   : 7 (Tujuh) B dan C

Nama Guru         : Achmad Rifki, S.Ag

Elemen Mapel    : Akhlaq

CAPAIAN PEMBELAJARAN

1.   Mendalami iman kepada ALLAH SWT

2.   Mendalami iman kepada Malaikat

APERSEPSI

Pada materi sebelumnya peserta didik sudah diarahkan dan dianggap sudah mampu memahami sifat dan makna nama Allah SWT yang berkaitan dengan al-Asmaul Husna Al- ‘Alim, Al- Khabir, As-Sami’, dan Al-Bashir

JUDUL BAB PEMBAHASAN

Mendalami iman kepada ALLAH SWT

TUJUAN PEMBELAJARAN :

·        Melalui teknik pembelajaran diskusi, peserta didik dapat menemukan cara menampilkan perilaku percaya diri, tekun, teliti, menjadi pendengar yang baik

MATERI

Cara Meningkatkan Dan Memperkuat Iman Kepada Allah SWT

Iman merupakan bagian yang sangat diutamakan dalam kehidupan. Karena dengan imanlah orang tersebut memperoleh derajat dari Allah SWT, dengan iman orang tersebut ikhlas melakukan perintah Allah SWT, dengan iman pula orang tersebut ikhlas dan sabar menerima cobaan dari Allah SWT. Sehingga dibutuhkan cara atau langkah untuk menjaga iman tersebut. Banyak sekali langkah-langkah atau cara yang diajarkan dalam islam untuk memperkuat iman, agar iman kita tidak mudah goyah, karena iman itu bisa naik dan bisa turun tergantung pendirian kita kepada Allah SWT.

Agar pendirian kita tetap kepada Allah SWT, berikut tips atau kiat-kiat untuk memperkuat iman yaitu:

Pertama: Faktor Primer (utama) merupakan tips yang paling utama dalam kehidupan yaitu berupa tindakan nyata yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin memperkuat keimanannya. Di antaranya yaitu:

1) Akrab dengan Al-Qur’an

Al-Qur'an merupakan petunjuk utama untuk memperoleh keteguhan iman, dan merupakan penghubung yang amat kokoh antara hamba dengan tuhan-Nya. Karena barang siapa yang berpegang teguh kepada al-Qur’an, niscaya Allah akan memeliharanya dan menunjukinya kejalan yang benar.

Allah SWT berfirman:

Artinya: "Wahai manusia sungguh telah datang pelajaran dari Tuhan-Mu (al-Qur'an), sebagai penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (QS. Yunus: 57).

2)  Berusaha untuk lebih istiqamah dengan syari’at Islam

Orang yang ber istiqamah terhadap agama Allah, maka kepada orang tersebut akan diturunkan malaikat, agar dia senantiasa merasa tentram didalam hatinya.  Dan dengan beristiqamah maka Allah akan memelihara keimanan kita.

Allah SWT berfirman:

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah kemudian dia beristiqamah dengan perkataannya, maka malaikai-malaikat akan turun kepada mereka dan berkata: "janganlah kamu takut dan sedih, berilah kabar gembira dengan surga yang dijanjikan." (QS. Al-Ahqaf: 13).

3)  Menjauhi perbuatan maksiat

Rasullullah SAW menggambarkan maksiat ibarat sebuah noda yang menempel di hati. Semakin seseorang menjauhi maksiat maka akan bercahayalah hatinya sehingga petunjukpun akan mudah diterimanya. Sebaliknya, jika seseorang sering berbuat maksiat maka hatinya sedikit demi sedikit akan tertutupi hingga cahaya petunjuk pun sulit diraihnya.

4)  Bergaul dengan orang-orang yang sholeh

Berteman dengan orang-orang yang shaleh  merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat mewarnai kualitas keimanan seseorang. Allah dan Rasul pun menyuruh kepada kita untuk lebih selektif dalam memilih teman agar tidak menyesal di kemudian hari, Karena teman bisa menjadi tolok ukur baik atau tidaknya agama seseorang. Oleh karena itu pilihlah teman yang bisa mengajak kita kepada kebaikan.

Allah SWT berfirman:

Artinya: "Wahai celaka aku, sekiranya aku dulu tidak menjadikan fulan sebagai teman akrabku." (QS. Al-Furqan: 28)

Rasulullah SAW bersabda: "Kualitas agama seseorang itu bisa dilihat dari teman akrabnya, maka hendaklah di antara kalian memperhatikan kepada siapa dia berteman." (HR. Ahmad).

Kedua: Faktor Sekunder merupakan faktor pendukung dari faktor utama (primer), artinya setelah kita melakukan faktor utama tadi seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an, beristiqamah, menjauhi perbuatan maksiat dan bergaul dengan orang-orang yang shaleh. Maka langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah menyambungkan usaha tersebut dengan doa. Sebab akan sangat mustahil jika seseorang hanya berdo’a saja, sementara ia tidak melakukan tindakan apapun untuk memperbaiki dan memelihara keimanannya. Begitu juga sebaliknya, seseorang tidak akan berhasil memelihara keimanannya jika ia hanya mendasarkan pada usaha saja dengan meninggalkan doa, karena masalah keimanan ini sangat erat kaitannya dengan Allah SWT selaku Khalik (Allah SWT).

Demikian, langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk memperkuat iman

EVALUASI

·        Membuat susunan pembagian tugas setiap anggota.

·        Kelompok 1, Mewujudkan Kebaikan Hidup Sesuai dengan Nama dan Sifat Allah.

·        Kelompok 2, Perilaku Teliti dan Percaya Diri

·        Kelompok 3, Percaya Diri dan Pendengar yang Baik

KESIMPULAN

Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi Asmaul Husna Allah SWT kemudian siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran

PAI KELAS 7 Meneladani nama dan sifat Allaah SWT dengan Asmaul Husna Al-Aliim, Al- Khabir, As-Sami’, dan Al-Bashir

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 3)

IDENTITAS

Hari / Tanggal     : Senin / 18 September 2023

Mata Pelajaran   : Pendidikan Agama Islam

Fase                    : D

Waktu                  : 3 Jam Pelajaran

Kelas                   : 7 (Tujuh) A dan D

Nama Guru         : Achmad Rifki, S.Ag

Elemen Mapel    : Akhlaq

CAPAIAN PEMBELAJARAN

1.   Mendalami iman kepada ALLAH SWT

2.   Mendalami iman kepada Malaikat

APERSEPSI

Pada materi sebelumnya peserta didik sudah diarahkan dan dianggap sudah mampu memahami sifat dan makna nama Allah SWT yang berkaitan dengan al-Asmaul Husna Al- ‘Alim, Al- Khabir, As-Sami’, dan Al-Bashir

JUDUL BAB PEMBAHASAN

Mendalami iman kepada ALLAH SWT

TUJUAN PEMBELAJARAN :

·        Melalui teknik pembelajaran diskusi, peserta didik dapat menemukan cara menampilkan perilaku percaya diri, tekun, teliti, menjadi pendengar yang baik

MATERI

Cara Meningkatkan Dan Memperkuat Iman Kepada Allah SWT

Iman merupakan bagian yang sangat diutamakan dalam kehidupan. Karena dengan imanlah orang tersebut memperoleh derajat dari Allah SWT, dengan iman orang tersebut ikhlas melakukan perintah Allah SWT, dengan iman pula orang tersebut ikhlas dan sabar menerima cobaan dari Allah SWT. Sehingga dibutuhkan cara atau langkah untuk menjaga iman tersebut. Banyak sekali langkah-langkah atau cara yang diajarkan dalam islam untuk memperkuat iman, agar iman kita tidak mudah goyah, karena iman itu bisa naik dan bisa turun tergantung pendirian kita kepada Allah SWT.

Agar pendirian kita tetap kepada Allah SWT, berikut tips atau kiat-kiat untuk memperkuat iman yaitu:

Pertama: Faktor Primer (utama) merupakan tips yang paling utama dalam kehidupan yaitu berupa tindakan nyata yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin memperkuat keimanannya. Di antaranya yaitu:

1) Akrab dengan Al-Qur’an

Al-Qur'an merupakan petunjuk utama untuk memperoleh keteguhan iman, dan merupakan penghubung yang amat kokoh antara hamba dengan tuhan-Nya. Karena barang siapa yang berpegang teguh kepada al-Qur’an, niscaya Allah akan memeliharanya dan menunjukinya kejalan yang benar.

Allah SWT berfirman:

Artinya: "Wahai manusia sungguh telah datang pelajaran dari Tuhan-Mu (al-Qur'an), sebagai penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (QS. Yunus: 57).

2)  Berusaha untuk lebih istiqamah dengan syari’at Islam

Orang yang ber istiqamah terhadap agama Allah, maka kepada orang tersebut akan diturunkan malaikat, agar dia senantiasa merasa tentram didalam hatinya.  Dan dengan beristiqamah maka Allah akan memelihara keimanan kita.

Allah SWT berfirman:

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah kemudian dia beristiqamah dengan perkataannya, maka malaikai-malaikat akan turun kepada mereka dan berkata: "janganlah kamu takut dan sedih, berilah kabar gembira dengan surga yang dijanjikan." (QS. Al-Ahqaf: 13).

3)  Menjauhi perbuatan maksiat

Rasullullah SAW menggambarkan maksiat ibarat sebuah noda yang menempel di hati. Semakin seseorang menjauhi maksiat maka akan bercahayalah hatinya sehingga petunjukpun akan mudah diterimanya. Sebaliknya, jika seseorang sering berbuat maksiat maka hatinya sedikit demi sedikit akan tertutupi hingga cahaya petunjuk pun sulit diraihnya.

4)  Bergaul dengan orang-orang yang sholeh

Berteman dengan orang-orang yang shaleh  merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat mewarnai kualitas keimanan seseorang. Allah dan Rasul pun menyuruh kepada kita untuk lebih selektif dalam memilih teman agar tidak menyesal di kemudian hari, Karena teman bisa menjadi tolok ukur baik atau tidaknya agama seseorang. Oleh karena itu pilihlah teman yang bisa mengajak kita kepada kebaikan.

Allah SWT berfirman:

Artinya: "Wahai celaka aku, sekiranya aku dulu tidak menjadikan fulan sebagai teman akrabku." (QS. Al-Furqan: 28)

Rasulullah SAW bersabda: "Kualitas agama seseorang itu bisa dilihat dari teman akrabnya, maka hendaklah di antara kalian memperhatikan kepada siapa dia berteman." (HR. Ahmad).

Kedua: Faktor Sekunder merupakan faktor pendukung dari faktor utama (primer), artinya setelah kita melakukan faktor utama tadi seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an, beristiqamah, menjauhi perbuatan maksiat dan bergaul dengan orang-orang yang shaleh. Maka langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah menyambungkan usaha tersebut dengan doa. Sebab akan sangat mustahil jika seseorang hanya berdo’a saja, sementara ia tidak melakukan tindakan apapun untuk memperbaiki dan memelihara keimanannya. Begitu juga sebaliknya, seseorang tidak akan berhasil memelihara keimanannya jika ia hanya mendasarkan pada usaha saja dengan meninggalkan doa, karena masalah keimanan ini sangat erat kaitannya dengan Allah SWT selaku Khalik (Allah SWT).

Demikian, langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk memperkuat iman

EVALUASI

·        Membuat susunan pembagian tugas setiap anggota.

·        Kelompok 1, Mewujudkan Kebaikan Hidup Sesuai dengan Nama dan Sifat Allah.

·        Kelompok 2, Perilaku Teliti dan Percaya Diri

·        Kelompok 3, Percaya Diri dan Pendengar yang Baik

KESIMPULAN

Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi Asmaul Husna Allah SWT kemudian siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran

PAI KELAS 8 Meyakini Kitab-kitab Allah dan Meyakini Al-Quran Pertemuan ke 3

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 3)

JUDUL

MEYAKINI KITAB-KITAB ALLAH DAN MEYAKINI AL-QURAN

IDENTITAS

Hari / Tanggal       : Rabu / 13 September 2023

Mata Pelajaran     : Pendidikan Agama Islam

Kelas                    : 8 (Delapan ) A dan B

Guru Pengampu  : Achmad Rifki, S.Ag

Waktu                  : 3 Jam Pelajaran

KD

·        Membaca dalil naqli tentang beriman Kitab-kitab Allah

·        Menghafalkan dalil naqli tentang beriman Kitab-kitab Allah

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui tema kali ini diharapkan peserta didik mampu membaca dalil naqli tentang beriman Kitab-kitab Allah dan mampu menghafalkan dalil naqli tentang beriman Kitab-kitab Allah

APERSEPSI

Pada pertemuan sebelumnya peserta didik bersama-sama dengan guru menggali kemampuan dalam menyebutkan nama-nama /Rasul penerima Kitab-kitab Allah SWT, mampu menjelaskan Isi kitab-kitab Allah SWT, dan mampu menjelaskan hikmah iman kepada kitab-kitab Allah SWT

MATERI

Dalil Iman Kepada Kitab Allah

Iman kepada Kitab Allah merupakan sesuatu yang wajib kita imani. Iman ini menjadi iman yang 3 yang harus kita imani setelah Malaikat Allah. Sebelum kalian mengetahui mengenai dalil naqli iman kepada Kitab Allah, alangkah baiknya kalian mengetahui pengertian iman kepada Kitab Allah

Dalil iman kepada Kitab Allah dibagi menjadi 2, dalil naqli dan dalil aqli. Dalil naqli merupakan dalil yang langsung bersumber dari ayat-ayat Allah.

Sedangkan dalil aqli merupakan hasil pemikiran manusia yang didasarkan kepada ayat-ayat Allah (biasanya bersumber dari Al-Quran).

Berikut beberapa kumpulan dalil tentang Iman kepada Kitab Allah dari beberapa sumber :

Dalil Naqli Iman Kepada Kitab Allah

1. QS Surat An-Nisa ayat 136

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اٰمِنُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ وَالۡكِتٰبِ الَّذِىۡ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوۡلِهٖ وَالۡكِتٰبِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ مِنۡ قَبۡلُ‌ؕ وَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلٰلًاۢ بَعِيۡدًا

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya.

2. QS Surat Ali Imran Ayat Ali Imran ayat 3-4

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ

مِنْ قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ەۗ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍۗ

Artinya : “Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya membenarkan Kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelum (Al-Qur’an) menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan.”

3. QS. Faathir ayat 31

وَالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ هُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِعِبَادِهٖ لَخَبِيْرٌۢ بَصِيْرٌ

Artinya : “Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.”

4. QS Al-Maidah ayat 48

وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Artinya : “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.”

5. QS Al-Baqarah ayat 4

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ

Artinya: “Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”.

Dalil Aqli Iman Kepada Kitab Allah

Allah SWT tahu bahwa manusia merupakan makhluk yang lemah. Allah SWT adalah Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang, sehingga Allah berkehendak memberi bimbingan kepada manusia supaya menjadi makhkul yang paling ulai di sisi-nya  lewat kitab suci lengkap dengan contoh tauladan yang baik berupa seorang Nabi dan Rasul.

EVALUASI

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang dalil naqli tentang beriman Kitab-kitab Allah kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

TUGAS :

Peserta didik secara individu membaca dalil naqli tentang beriman Kitab-kitab Allah dan menghafalkan dalil naqli tentang beriman Kitab-kitab Allah

PAI KELAS 7 Meneladani nama dan sifat Allaah SWT dengan Asmaul Husna Al-Aliim, Al- Khabir, As-Sami’, dan Al-Bashir

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 2)

IDENTITAS

Hari / Tanggal     : Selasa / 12 September 2023

Mata Pelajaran   : Pendidikan Agama Islam

Fase                    : D

Waktu                  : 3 Jam Pelajaran

Kelas                   : 7 (Tujuh) B dan C

Nama Guru         : Achmad Rifki, S.Ag

Elemen Mapel    : Akhlaq

CAPAIAN PEMBELAJARAN

1.   Mendalami iman kepada ALLAH SWT

2.   Mendalami iman kepada Malaikat

APERSEPSI

Pada materi sebelumnya peserta didik sudah diarahkan dan dianggap sudah mampu memahami sifat dan makna nama Allah SWT yang berkaitan dengan al-Asmaul Husna Al- ‘Alim, Al- Khabir, As-Sami’, dan Al-Bashir

JUDUL BAB PEMBAHASAN

Meneladani nama dan sifat Allah SWT dengan Asmaul Husna  Al-Aliim, Al- Khabir, As-Sami’, dan Al-Bashir

TUJUAN PEMBELAJARAN :

·        Melalui teknik pembelajaran diskusi, peserta didik dapat menemukan cara menampilkan perilaku percaya diri, tekun, teliti, menjadi pendengar yang baik

MATERI

Al-‘Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-Bashir adalah asmaul husna atau nama-nama Allh SWT. Adapun makna Al-‘Alim adalah MAHA MENGETAHUI, sementara Al-Khabir artinya adalah MAHA TELITI, As-Sami’ artinya adalah MAHA MENDENGAR dan terakhir Al-Bashir artinya adalah MAHA MELIHAT.

Perilaku Meneladani Al-‘Alim antara lain:

·        Giat dalam belajar mencari ilmu agar pengetahuan bertambah.

·        Bersungguh-sungguh ke sekolah dan mengerjakan tugas yang diberikan.

·        Rajin membaca buku untuk menambah pengetahuan.

Perilaku Meneladani Al-Khabir antara lain:

·        Teliti saat mengerjakan soal ujian.

·        Teliti saat menyeberang di jalan raya padat kendaraan.

·        Teliti mempersiapkan keperluan sekolah.

Perilaku Meneladani As-Sami’ antara lain:

·        Senantiasa mendengarkan perintah dan nasehat guru.

·        Senantiasa mendengarkan perintah dan nasehat orangtua.

·        Senantiasa menjadi pedengar yang baik bagi sahabat.

·        Rajin membaca dan mendengarkan Al-Quran.

Perilaku Meneladani Al-Bashir, antara lain:

·        Memberi perhatian pada sesama utamanya yang membutuhkan.

·        Memberi perhatian pada orangtua dan saudara.

·        Memperhatikan kebesaran Allah melalui alam yang Ia ciptakan.

EVALUASI

·        Membuat susunan pembagian tugas setiap anggota.

·        Kelompok 1, Mewujudkan Kebaikan Hidup Sesuai dengan Nama dan Sifat Allah.

·        Kelompok 2, Perilaku Teliti dan Percaya Diri

·        Kelompok 3, Percaya Diri dan Pendengar yang Baik

KESIMPULAN

Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi Asmaul Husna Allah SWT kemudian siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran

PAI KELAS 7 Meneladani nama dan sifat Allaah SWT dengan Asmaul Husna Al-Aliim, Al- Khabir, As-Sami’, dan Al-Bashir

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

(Pertemuan Ke 2)

IDENTITAS

Hari / Tanggal     : Senin / 11 September 2023

Mata Pelajaran   : Pendidikan Agama Islam

Fase                    : D

Waktu                  : 3 Jam Pelajaran

Kelas                   : 7 (Tujuh) A dan D

Nama Guru         : Achmad Rifki, S.Ag

Elemen Mapel    : Akhlaq

CAPAIAN PEMBELAJARAN

1.   Mendalami iman kepada ALLAH SWT

2.   Mendalami iman kepada Malaikat

APERSEPSI

Pada materi sebelumnya peserta didik sudah diarahkan dan dianggap sudah mampu memahami sifat dan makna nama Allah SWT yang berkaitan dengan al-Asmaul Husna Al- ‘Alim, Al- Khabir, As-Sami’, dan Al-Bashir

JUDUL BAB PEMBAHASAN

Meneladani nama dan sifat Allah SWT dengan Asmaul Husna  Al-Aliim, Al- Khabir, As-Sami’, dan Al-Bashir

TUJUAN PEMBELAJARAN :

·        Melalui teknik pembelajaran diskusi, peserta didik dapat menemukan cara menampilkan perilaku percaya diri, tekun, teliti, menjadi pendengar yang baik

MATERI

Al-‘Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-Bashir adalah asmaul husna atau nama-nama Allh SWT. Adapun makna Al-‘Alim adalah MAHA MENGETAHUI, sementara Al-Khabir artinya adalah MAHA TELITI, As-Sami’ artinya adalah MAHA MENDENGAR dan terakhir Al-Bashir artinya adalah MAHA MELIHAT.

Perilaku Meneladani Al-‘Alim antara lain:

·        Giat dalam belajar mencari ilmu agar pengetahuan bertambah.

·        Bersungguh-sungguh ke sekolah dan mengerjakan tugas yang diberikan.

·        Rajin membaca buku untuk menambah pengetahuan.

Perilaku Meneladani Al-Khabir antara lain:

·        Teliti saat mengerjakan soal ujian.

·        Teliti saat menyeberang di jalan raya padat kendaraan.

·        Teliti mempersiapkan keperluan sekolah.

Perilaku Meneladani As-Sami’ antara lain:

·        Senantiasa mendengarkan perintah dan nasehat guru.

·        Senantiasa mendengarkan perintah dan nasehat orangtua.

·        Senantiasa menjadi pedengar yang baik bagi sahabat.

·        Rajin membaca dan mendengarkan Al-Quran.

Perilaku Meneladani Al-Bashir, antara lain:

·        Memberi perhatian pada sesama utamanya yang membutuhkan.

·        Memberi perhatian pada orangtua dan saudara.

·        Memperhatikan kebesaran Allah melalui alam yang Ia ciptakan.

EVALUASI

·        Membuat susunan pembagian tugas setiap anggota.

·        Kelompok 1, Mewujudkan Kebaikan Hidup Sesuai dengan Nama dan Sifat Allah.

·        Kelompok 2, Perilaku Teliti dan Percaya Diri

·        Kelompok 3, Percaya Diri dan Pendengar yang Baik

KESIMPULAN

Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi Asmaul Husna Allah SWT kemudian siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran