PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
IDENTITAS
Mata Pelajaran |
Pendidikan Agama Islam |
Kelas / Fase |
8 (Delapan) / Fase D |
Elemen Mapel |
Aqidah dan Akhlak |
Pertemuan Ke |
4 (Tiga) |
Guru Pengampu |
Achmad Rifki, S.Ag |
Waktu Pembelajaran |
Senin, Rabu, Kamis dan Jum’at / 26, 28, 29 dan 30
Agustus 2024 (Sesuai Jadwal) |
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Elemen Mapel |
Capaian Pembelajaran |
Aqidah dan Akhlak |
Tema 1 Menjadi
Generasi Pecinta Al-Qur’an Yang Toleran Pada akhir fase
ini, peserta didik mampu: 1.
Peserta didik dapat
membaca Q.S. Ar-Rum/30: 41, Q.S. 2.
Ibrahim/14: 32 dan Q.S.
Az-Zukhruf/43: 13. 3.
Peserta didik dapat
menulis Q.S. Ar-Rum/30: 41, Q.S. Ibrahim/14: 32 dan Q.S. Az-Zukhruf/43: 13 4.
Peserta didik dapat
menghafal Q.S. Ar-Rum/30: 41, Q.S. Ibrahim/14: 32 dan Q.S. Az-Zukhruf/43: 13. 5.
Peserta didik dapat
menjelaskan hukum bacaan lam jalalah dan menjelaskan makna Iman kepada
Kitab-kitab Allah Swt. 6.
Peserta didik dapat
menunjukkan contoh bacaan lam jalalah dan ra. Tema 2 Al-Quran
Dan Sunnah Sebagai Pedoman Hidup Pada akhir fase
ini, peserta didik mampu: 1. menjelaskan
perbedaan kitab dan suhuf 2.
Peserta didik dapat
menunjukkan contoh perbuatan yang mencerminkan Iman kepada Kitabkitab Allah
Swt 3.
Peserta didik dapat
mengimplementasikan cara beriman kepada kitab-kitab Allah Swt 4.
Peserta didik dapat
menjelaskan cara menjadi generasi yang mencintai Al-Qur’an 5.
Peserta didik dapat
menjelaskan ciri-ciri generasi cinta Al-Qur’an 6.
Peserta didik dapat
menyebutkan hikmah beriman kepada Kitab Allah Swt Pada akhir fase D
ini, peserta didik mendalami enam rukun Iman. Mereka dapat menjelaskan pengertian
Iman kepada Kitab-kitab Allah Swt dan Implementasinya. |
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pemahaman dan penyampaian materi
melalui blog ini sebagai bahan literasi pendukung, peserta didik dapat membaca
dan mengetahui makna yang terkandung Menjadi Generasi Pecinta Al-Qur’an Yang
Toleran dengan baik serta
mempresentasikan maknanya di depan kelas menggunakan PPT atau video/mind map
atau karya lain sesuai dengan diferensiasi gaya belajar siswa.
Assalamu'alaikum Wa Rohmatullahi .Wa
Barokatuh.
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ
العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ
وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin,
wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa
wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin,wa mantabi’ahum
biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Sebelum kita memasuki materi hari ini,
mari kita ingat lagi tentang materi Al- Menjadi
Generasi Pecinta Al-Qur’an Yang Toleran
Aqidah adalah pegangan dan pedoman hidup, ajaran islam tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Aqidah memegang
peran penting dalam berprilaku sehari-hari.
Sedangkan, Akhlaq sebagai
impementasi dari Aqidah sebagai prilaku
MATERI 1
Pengertian Iman Kepada Kitab Allah SWT
dan Dalilnya dalam Al-Qur'an
Iman kepada kitab Allah adalah kewajiban
setiap muslim tanpa pengecualian. Kewajiban ini merupakan satu dari 6 rukun
iman yang menjadi tuntunan dan prinsip hidup umat Islam (aqidah).
Arti iman kepada kitab Allah SWT bagi
muslim sedikit unik. Mengimani tidak lantas menjadikannya pedoman dalan
menjalani kehidupan. Karena seorang muslim hanya menggunakan Al-Qur'an dan
sunnah.
Pengertian Iman Kepada Kitab Allah SWT
Penjelasan pengertian iman kepada kitab
Allah SWT adalah meyakini Allah SWT telah menurunkan kitab tersebut pada Nabi
dan Rasul. Kitab berisi wahyu Allah SWT tersebut disampaikan pada manusia.
Kitab-Kitab Yang Allah Turunkan dan Nabi
Penerimanya
1. Taurat
Taurāt adalah kitab yang diturunkan
kepada Nabī Musa as sebagai pedoman hidup bagi kaum Banī Israil. Firman Allah
SWT:
وَاٰتَيْنَا
مُوْسَى الْكِتٰبَ وَجَعَلْنٰهُ هُدًى لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَلَّا
تَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِيْ وَكِيْلًاۗ
Artinya: "Dan Kami berikan kepada
Musa kitab (Taurāt) dan Kami jadikan kitab Taurāt itu petunjuk bagi Bani Israil
(dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku." (QS
Al-Isrā [17]:2)
Adapun isi pokok Kitab Taurāt adalah:
Jangan ada padamu Tuhan lain di hadirat-Ku.
Jangan membuat patung ukiran dan jangan
pula menyembah patung karena Aku Tuhan Allah mu.
Jangan kamu menyebut Tuhan Allah mu
dengan sia-sia.
Ingatlah akan hari sabat (sabtu), supaya
kamu sucikan dia.
Berilah hormat kepada bapak ibumu.
Jangan membunuh sesama manusia.
Jangan berzina.
Jangan mencuri.
Jangan menjadi saksi palsu.
Jangan berkeinginan memiliki hak orang
lain.
2. Zabur
Zabūr adalah kitab yang diturunkan kepada
Nabi Daud as untuk dijadikan pedoman hidup bagi kaumnya. Firman Allah SWT:
وَرَبُّكَ اَعْلَمُ
بِمَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيّٖنَ عَلٰى
بَعْضٍ وَّاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًا
Artinya: "Dan Tuhan-mu lebih
mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami
lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan
Zabūr kepada Daud." (QS. Al-Isrā [17]:55)
Isi dari Kitab Zabūr adalah nyanyian
pujian kepada Allah atas segala nikmat illahiah.
3. Injil
Injil adalah kitab yang diturunkan kepada
Nabi Isa as sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi Bani Israil. Firman Allah
SWT:
وَقَفَّيْنَا عَلٰٓى
اٰثَارِهِمْ بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰىةِ
ۖواٰتَيْنٰهُ الْاِنْجِيْلَ فِيْهِ هُدًى وَّنُوْرٌۙ وَّمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ
مِنَ التَّوْرٰىةِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِيْنَۗ
Artinya: "Dan Kami iringkan jejak
mereka (nabi-nabi Banī Isrāīl) dengan Isa putra Maryam, membenarkan Kitab yang
sebelumnya, yaitu: Taurāt. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil
sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurāt. Dan menjadi petunjuk
serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Māidah [5]:46)
Isi pokok Kitab Injil adalah ajaran untuk
hidup dengan zuhud dan menjauhi kerakusan dan ketamakan dunia. Ini dimaksudkan
untuk meluruskan kehidupan orang-orang Yahudi yang materialistis.
4. Al-Qur'an
Al-Qurān adalah kitab yang diturunkan
kepada Nabi terakhir, Muhammad SAW sebagai petunjuk hidup umatnya. Berbeda
dengan kitab-kitab sebelumnya yang hanya terbatas untuk satu kaum, al Qurān
tidak hanya diturunkan untuk bangsa Arab, melainkan untuk
seluruh umat. Firman Allah SWT:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ
قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
Artinya: "Sesungguhnya Kami
menurunkannya berupa Al Qurān dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya." (QS. Yūsuf [12]:2)
Cara Menerapkan Iman kepada Kitab-Kitab
Allah SWT
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT bisa
diterapkan dengan cara berikut
1. Cara beriman kepada kitab-kitab
sebelum Al-Qur'an:
Meyakini bahwa kitab-kitab itu (Zabur,
Taurat, Injil) adalah benar-benar wahyu Allah, bukan buatan para Rasul.
Meyakini bahwa isi kitab-kitab itu benar.
2. Cara beriman kepada Al-Qur'an:
Meyakini bahwa Al-Qur'an itu benar-benar
wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad SAW.
Meyakini bahwa isi Al-Qur'an itu benar
dan tidak ragu sedikitpun.
Mempelajari, memahami, dan menghayati isi
Al-Qur'an.
Mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dalam
kehidupan sehari-hari.
Penjelasan pengertian iman kepada
kitab-kitab Allah SWT serta dalil dan caranya semoga bisa meningkatkan keimanan
kita
MATERI 2
Al-Quran Tentang Tata Ruang dan
Kelestarian Lingkungan
Menjaga lingkungan merupakan salah satu
perbuatan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Perbuatan menjaga lingkungan itu
dicatat sebagai pahala karena merupakan bagian dari sunah Nabi Saw.
Ada 7 cara menjaga lingkungan ala
Rasulullah agar umat Islam mampu merawat dan menjaga lingkungan serta
kelestarian alam.
Berikut tujuh cara menjaga lingkungan ala
Rasulullah SAW, yang dikutip dari buku Fikih Energi Terbarukan karya Abdul
Moqsith Ghazali dkk.
1. Larangan untuk Mengeksploitasi dan
Memonopoli Sumber Energi
Rasulullah SAW menganjurkan kita tentang
pentingnya menggunakan sumber daya alam secara efisien. Semisal dalam
penggunaan air, meski air melimpah, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk
menghemat penggunaan air. Bisa jadi di suatu tempat air melimpah, sementara di
tempat lain terjadi kekeringan manusia bertikai untuk berebut air bersih.
Perintah tentang menggunakan sumber daya
alam secara efisien ini merujuk pada sebuah hadis dari Abdullah bin Umar bin
Ash bahwasanya Rasulullah SAW berjalan melewati Saad yang sedang berwudhu dan
menegurnya. “Kenapa kamu boros memakai air?”
Saad balik bertanya, “Apakah untuk wudhu
pun tidak boleh boros?”.
Beliau menjawab, “Ya tidak boleh boros
meskipun kamu berwudhu di sungai yang mengalir.” (HR. Ahmad).
Selain itu, Rasulullah SAW juga
menganjurkan pemanfaatan sumber energi di muka bumi untuk kepentingan bersama
dan dikelola secara komunal bukan untuk kepentingan pribadi dan untuk
dimonopoli.
2. Senantiasa Menjaga Kebersihan
Lingkungan
Rasulullah SAW menganjurkan pentingnya
hidup bersih. Hidup bersih diposisikan sebagian dari iman, maka kesadaran
menjaga kebersihan akan mempengaruhi kualitas keimanan seseorang.
Dalam sebuah hadis menyebutkan dari Saad
bin musayyab berkata, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah baik dan
menyukai kebaikan, bersih menyukai kebersihan, mulia menyukai kemuliaan, murah
hati (baik) menyukai kebaikan. Maka bersihkanlah lingkungan rumahmu Dan
janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.” (HR. Turmuzi)
3. Melakukan Penghijauan
Upaya yang memiliki dampak nyata terhadap
pengelolaan lingkungan ialah dengan melakukan penghijauan.
Penghijauan memiliki fungsi ekologis yang
sangat vital karena dapat mengembalikan fungsi tanah sebagai resapan air. Pohon
dapat menyimpan cadangan air yang cukup ketika krisis air melanda di kemudian
hari.
Perilaku menanam pohon ini telah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda:
Dari Anas bin Malik ra Rasulullah
bersabda: “Apabila kiamat tiba terhadap salah seorang diantara kamu dan
ditangannya ada benih tumbuhan maka tanamlah.”
4. Tidak Melakukan Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan baik dalam skala
kecil dan besar memiliki dampak yang sama terhadap lingkungan, yaitu mengotori
keasriannya.
Rasulullah meneladankan persoalan ini,
semisal melarang sahabatnya untuk kencing di air yang tergenang karena khawatir
ada yang mandi di dalam air itu.
Kemudian, buang air kecil dan besar di
bawah pohon juga tidak boleh dilakukan, sebab hal ini dapat meninggalkan bau
dan kesan yang tidak enak terhadap siapa saja yang berteduh di bawah pohon
tersebut.
Rasulullah SAW besabda: “Janganlah salah
seorang dari kalian kencing dalam air yang diam yaitu Air yang tidak mengalir
kemudian ia mandi di dalamnya.” (HR Bukhari)
5. Tidak Melakukan Penggundulan dan
Penebangan Hutan secara Sembarangan
Hutan sebagai sumber asupan oksigen
paling utama tentu memiliki peranan penting terhadap kehidupan manusia.
Menebang pohon tanpa mengikuti prosedur yang benar tentu mengancam keseimbangan
ekosistem.
Selain dari menipisnya kadar oksigen
menebang pohon secara sembarangan juga menimbulkan hilangnya tempat hidup bagi
sebagian hewan yang biasa hidup di sana.
6. Memanfaatkan Tanah yang Terlantar
Tanah dalam ajaran Islam harus
dimanfaatkan untuk kepentingan yang bermanfaat dan produktif.
Soal ini dalam kajian fiqih dibahas dalam
bab ihya al mawat atau menghidupkan tanah mati yaitu membuka lahan atau tanah
mati yang belum pernah ditanami sehingga tanah tersebut dapat memberikan
kemanfaatan seperti dijadikan sebagai tempat tinggal dan bercocok tanam.
Jika tanah dikelola secara produktif,
maka tentu akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat, terutama pihak yang mengelolanya.
7. Menetapkan Suatu Tempat sebagai
Kawasan Konservasi
Rasulullah SAW mengenalkan konsep hima,
yaitu suatu zona tertentu untuk konservasi alam yang di dalamnya dilarang untuk
mendirikan bangunan.
Ini merupakan kawasan hukum yang dilarang
untuk diolah dan dimiliki seseorang secara pribadi sehingga ia tetap menjadi
wilayah yang dipergunakan bagi siapa saja pun sebagai tempat tumbuhnya padang
rumput dan tempat menggembalakan hewan.
Rasulullah meneladankan dan menekankan
pentingnya konsep hima ini, seperti dalam sebuah riwayat:
“Dari Jabir berkata, nabi Muhammad SAW,
bersabda: “Sesungguhnya Ibrahim memaklumkan Mekah sebagai tempat suci dan
sekarang memaklumkan Madinah yang terletak di antara dua lava yang mengalir
(lembah) sebagai tempat suci. Pohon-pohonnya tidak boleh dipotong dan
binatang-binatangnya tidak boleh diburu.” (HR Muslim)
Dari ketujuh perilaku di atas menekankan
bahwasanya lingkungan tempat tinggal kita ini perlu untuk kita jaga jaga kelestariannya.
Kelangsungan hidup manusia, hewan, dan
tumbuhan sangat bergantung pada kesehatan lingkungan.
Apabila lingkungan sudah rusak maka
manusia, hewan, dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup secara normal.
Sedangkan berbuat kerusakan di muka bumi ialah perbuatan yang dilarang oleh
Allah SWT.
EVALUASI
1.
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2.
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk
mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
3.
Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya.
4.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi
tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
KESIMPULAN
Bagaimana anak anak, pada materi kali ini
apakah kalian sudah memahami makna dan mampu memahami tentang
kitab-kitab Allah dan Rasul-rasul yang menerimanya
Baiklah... Berikut kesimpulan materinya :
Generasi Pecinta Al-Qur’an Yang Toleran maka harus mampu berakhlaq dan beraqidah
baik dan benar sesuai ajaran isla . Karena keselamatan hidup di masa yang akan
datang. Aturannya adalah arah jalan yang lurus.
Tetap semangat dalam belajar tanpa batas karena islam
mengajarakan kepada kita semua BELAJARLAH MULAI DARI BUAIAN HINGGA LIANG LAHAT.
BUKU REFERENSI :
Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
terbitan Kemdikbud Kurikulum Merdeka.
Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Tiga serangkai Kurikulum merdeka
Kitab Al-Quran Terbitan Kementrian Agama
dan referensi lain yang