Kebudayaan Islam di Nusantara
PERTEMUAN KE 1




(Materi disampaikan di kelas 9 A-H SMP Al-Azhar 3 Bandarlampung pada hari senin hingga jum'at tanggal 24-28 Februari 2020)

Pengaruh Islam dalam kebudayaan nusantara telah berlangsung sejak beberapa abad yang lampau. Proses akulturasi antara nilai-nilai keislaman yang masuk melalui jalur perdagangan dari Gujarat dengan unsur-unsur budaya lokal menghasilkan karakter yang khas pada kebudayaan masyarakat muslim di Indonesia.

Kombinasi antara dua entitas budaya yang berbeda ini, di samping juga unsur-unsur kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk sebelumnya dan kebudayaan barat yang masuk pada era kolonial, menghasilkan keragaman budaya yang sangat kaya.

Seiring waktu, kekayaan budaya ini mengalami pasang dan surut, sehingga berbagai upaya pelestarian dibutuhkan agar tidak ditelan zaman. Hal inilah yang mendasari munculnya gagasan pendirian Museum Istiqlal di kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah. Museum yang berdiri berdampingan dengan Museum Bayt Al-Qur'an ini sejak awal dicita-citakan untuk merepresentasikan kekayaan karya seni budaya Indonesia bernapaskan Islam.

Keragaman suku membuat peninggalan budaya Islam di setiap daerah di Indonesia masing-masing memiliki warna tersendiri. Hal ini terlihat dari banyaknya koleksi benda peninggalan dari berbagai daerah yang ditampilkan di museum ini. Benda-benda peninggalan yang terdiri dari karya arsitektur, senjata, manuskrip, hiasan, busana, beraneka jenis kerajinan tangan, dan karya seni kaligrafi diharapkan dapat membuka mata masyarakat awam akan kekayaan budaya Islam yang dimiliki nusantara.

Di antara koleksi museum ini antara lain arsip foto arsitektur masjid-masjid di berbagai pelosok tanah air. Di samping itu, ditampilkan pula beraneka jenis pakaian tradisional yang mencerminkan pengaruh keislaman yang kuat seperti busana tradisional Aceh, aneka tenun songket dari beberapa daerah di Sumatera, dan aneka motif tekstil baik tradisional maupun kontemporer. Terdapat pula beberapa naskah kuno berbahasa arab, berbagai guci tanah liat, dan replika batu nisan yang menjadi bukti awal eksistensi keberadaan masyarakat Islam di Indonesia.

19 komentar:

nabilla mengatakan...

pak,saya nabilla zaizafun s 9f sudah baca

kurnia dita indriana mengatakan...

Pak sya kurnia 9b sudh baca

Gita Arthajunia mengatakan...

Assalamualaikum pak, saya GITA ARTHAJUNIA 9D sudah baca

zahwa N mengatakan...

Assalamualaikum pak saya zahwa natasya hamzah 9c sudah membaca

Syifa Ananda Lupita mengatakan...

Syifa ananda 9a

muhammad farhan mengatakan...

muhammad farhan 9a

citra R mengatakan...

citra 9a

AufaDika mengatakan...

Aufa 9A

Dzulfadhli15 mengatakan...

Dzulfadhli 9b

devalrn mengatakan...

deva lourentika 9a

samc mengatakan...

Ade 9A

Ice Rosiana mengatakan...

Alisya melda s kls 9b

Ice Rosiana mengatakan...

Alisya melda safitri 9b sudah baca

HainunPutriKencana23 mengatakan...

Hainun putri kencana 9f sdh baca

Helen Gista mengatakan...

Helen Gista, 9A

2356051018 mengatakan...

Andrea Wijaya 9a

Dilla marceliana mengatakan...

Dilla marcelyana 9c

Andin Mezashika Fortuna mengatakan...

Saya andin mezashika 9D sudah baca pak

Resya mengatakan...

Saya resya sabila 9d sudah baca pak