Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti P1 Kelas 8 Tema Ibadah dengan Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama Melalui Shalat Gerhana, Istisqa, dan Jenazah

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

IDENTITAS

Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam

Kelas / Fase

8 (Delapan)  / Fase D

Elemen Mapel

Fiqih

Pertemuan Ke

1 (Satu)

Guru Pengampu

Achmad Rifki, S.Ag

Waktu Pembelajaran

Senin, Rabu, Kamis dan Jum’at / 23, 25, 26 dan 27 September 2024 (Sesuai Jadwal)

CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

Elemen Mapel

Capaian Pembelajaran

Aqidah

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu:

1.   Dapat menjelaskan pengertian shalat Gerhana, Istisqa, Jenazah dan dalilnya

2.   Dapat menjelaskan ketentuan salat jenazah

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pemahaman dan penyampaian materi melalui blog ini sebagai bahan literasi pendukung, peserta didik dapat membaca dan mengetahui makna yang terkandung dalam Ibadah dengan Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama  dengan baik serta mempresentasikan maknanya di depan kelas menggunakan PPT atau video/mind map atau karya lain sesuai dengan diferensiasi gaya belajar siswa.

Assalamu'alaikum Wa Rohmatullahi .Wa Barokatuh.

  الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin,wa mantabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.

Sebelum kita memasuki materi hari ini, mari kita  ingat lagi tentang materi Sebelumnya yakni Ibadah dengan Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama Melalui Shalat Gerhana, Istisqa, dan Jenazah

MATERI

Pengertian Sholat Jenazah Beserta Tata Cara Sholat Jenazah

Tata cara sholat jenazah

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan meninggal dunia, hanya saja waktunya tidak ada yang tahu. Dalam Islam, ketika seseorang yang beragama Islam meninggal dunia, maka jenazah harus dishalatkan terlebih dahulu. Kemudian, barulah dimakamkan di pemakaman yang sudah dipilih.

Namun, terkadang bagi sebagian umat Islam mungkin belum mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian sholat jenazah dan juga tata cara sholat jenazah. Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar bersama mengenai pengertian sholat jenazah dan tata cara sholat jenazah. Jadi, simak artikel ini sampai selesai, Kalian.

Arti Sholat

Sebelum membahas lebih jauh tentang tata cara sholat jenazah, sebaiknya kita mengetahui lebih dulu apa arti sholat itu sendiri.

Shalat dapat diartikan sebagai salah satu kewajiban bagi umat Islam. Shalat menjadi bagian dari rukun Islam yang kedua yang sangat ditekankan atau menjadi ibadah yang paling utama setelah dua kalimat syahadat.

Umat Islam yang sudah baligh dan memenuhi syarat wajib untuk shalat, maka ia harus menjalankan shalat lima waktu. Shalat juga merupakan tiang atau pondasi agama, sehingga kewajiban ini sangat penting bagi umat Islam.

Shalat adalah suatu ibadah yang meliputi peragaan tubuh yang khusus, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Taslim). Shalat merupakan ibadah yang mencakup berbagai ibadah di dalamnya, seperti dzikir kepada Allah SWT, tilawah kitabullah, berdiri menghadap Allah SWT, bersujud, berdoa, bertasbih dan takbir.

Shalat wajib adalah ibadah wajib dan paling utama setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Ibadah shalat menjadi salah satu bagian dalam rukun Islam yaitu rukun Islam yang kedua. Adapun rukun sendiri adalah hal yang wajib dilaksanakan. Jadi, jika tidak dilakukan, orang yang melewatkannya akan mendapat dosa dan tidak ada yang dapat membantu menggugurkan rukun tersebut.

Hukum Shalat Jenazah

Sebagai umat Muslim, tentu penting untuk mengetahui cara melaksanakan shalat jenazah, agar bisa ikut shalat ketika ada keluarga atau kerabat yang meninggal. Bukan hanya tata caranya saja yang perlu diketahui, melainkan juga bacaan doanya.

Shalat jenazah adalah salah satu proses yang harus dilakukan ketika ada orang beragama Islam meninggal. Hukumnya fardhu kifayah dan wajib dilakukan berjamaah, bukan sendiri-sendiri. Hal ini tertuang dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Ketika ada seorang laki laki meninggal dalam berhutang disampaikan disampaikan kepada Rasulullah, maka beliau bertanya apakah ia meninggalkan harta untuk membayar hutangnya. Jika dikatakan ia meninggalkan hartanya untuk membayar hutang, maka beliau akan menshalatkannya. Jika tidak maka beliau akan memerintahkan kepada kaum muslimin,”shalatkan temanmu ini”. (HR Bukhari Muslim).

Jadi, jika ada yang menyolati biar sebagian kaum muslimin tidak berdosa. Demikian pun sebaliknya, jika tidak ada sama sekali yang melaksanakannya, seluruh kaum muslimin di sekitarnya terkena dosa.

Syarat Sah Melakukan Shalat Jenazah

Berikut ini syarat sah yang perlu dilakukan sebelum melakukan shalat jenazah: 

1.   Shalat jenazah sama dengan shalat lain, yakni menutup aurat, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.

2.   Jenazah sudah dimandikan dan dikafani. Letak jenazah berada di sebelah kiblat orang yang menyalatkannya, kecuali kalau shalat dilakukan di dekat makamnya atau shalat gaib.

Orang Terkait yang Berhak Mengurus Jenazah

Berikut ini orang terkait yang berhak mengurus jenazah:

1.   Orang yang diwasiatkan dengan syarat.

2.   Orang yang diwasiatkan bukan orang yang fasik atau ahli bid’ah.

3.   Ulama atau pemimpin agama.

4.   Orang tua dari jenazah tersebut.

5.   Anak anak si jenazah ke bawah.

6.   Keluarga terdekat.

7.   Kaum muslimin.

Rukun Shalat Jenazah

Rukun shalat jenazah yang benar yakni:

1.   Niat

2.   Berdiri bagi yang mampu

3.   Melakukan 4 kali takbir

4.   Mengangkat tangan pada takbir pertama

5.   Membaca shalawat

6.   Berdoa untuk jenazah

7.   Salam

Niat Shalat Jenazah

Shalat jenazah adalah salah satu proses yang harus dilakukan ketika ada orang beragama Islam yang meninggal. Hukum fardhu kifayah dan wajib dilakukan berjamaah, bukan sendiri sendiri. Bukan hanya tata caranya saja yang perlu diketahui, melainkan juga bacaan doanya. Apakah ada perbedaan mulai dari niat serta bacaan doanya untuk jenazah laki laki maupun perempuan?

Niat shalat jenazah sebenarnya bisa diucapkan hanya di dalam hati saja. Diketahui menurut ulama, tidak ada keharusan untuk melafalkannya sebelum shalat. Namun, ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa Sunnah melafadzkan niat, terutama dari kalangan madzhab Syafi’i. Di samping itu, untuk menambah kekhusukan saat melaksanakannya, boleh untuk mengucapkannya.Yang perlu diketahui, ada perbedaan lafal niat bagi jenazah perempuan dan juga laki laki.

Niat Shalat Jenazah Untuk Jenazah Perempuan

Lafadz niat shalat untuk jenazah perempuan yakni:

“Usholli ‘ala hadzihil mayyitati arba’a takbirotin fardhal kifayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa”.

Artinya:

“Saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala”.

Niat Shalat Jenazah Untuk Jenazah Laki-Laki

Lafadz niat shalat untuk jenazah laki laki yakni:

“Usholli ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa”.

Artinya:

“Saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala”.

Waktu Pelaksanaan Shalat Jenazah

Selain itu, dalam melakukan shalat jenazah juga tidak ditentukan waktunya secara khusus. Namun, shalat jenazah bisa dilakukan kapan saja, kecuali di 3 waktu ini, yaitu:

1.   Saat matahari terbit hingga ia agak meninggi

2.   Matahari tepat berada di pertengahan langit

3.   Saat matahari hampir terbenam

4.   Hal ini didasarkan pada hadits:

Ada tiga waktu, di mana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita untuk melakukan shalat sunah mutlak dan menguburkan jenazah kaum muslimin, yaitu ketika matahari baru terbit hingga sudah naik ke atas, ketika matahari tepat berada di atas kepada hingga dia condong sedikit dan ketika matahari hampir terbenam, sampai tenggelam. (HR. Ahmad 17841, Muslim 1966, Abu Daud 3194 dan yang lainnya).

Selain waktu pelaksanaan, tempat atau lokasi untuk shalat jenazah juga perlu diketahui. Meski sebenarnya bisa dilakukan di mana saja selama layak dan bersih, tetapi akan lebih baik lagi jika dilakukan di masjid.

Tata Cara Shalat Jenazah dan Bacaannya

Untuk tata cara sholat jenazah dan bacaan sholat jenazah sebenarnya berbeda dengan ibadah lain pada umumnya. Berikut adalah tata cara dan juga bacaan shalat jenazah sesuai dengan urutannya:

Takbir pertama

Setelah membaca niat, segera lakukan takbiratul ihram. Hal ini dengan melakukan tangan di atas pusarnya sebagaimana shalat pada umumnya.

Lalu membaca Al Fatihah:

Takbir kedua

Takbir dilakukan sambil mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar bahu. Kemudian, kembali meletakkan tangan di atas pusar. Setelah itu, membaca shalawat Nabi dan bisa memilih shalawat Ibrahimiyah yang dianggap lebih afdhal, yakni:

“Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibraahiima wa ‘alaa aali Ibrahim, innaka hamidum majiid”.

Artinya:

“Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad Sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia”

Shalat jenazah adalah salah satu proses yang harus dilakukan ketika ada orang beragama Islam yang meninggal dunia. Hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah dan wajib dilakukan berjamaah, bukan sendiri-sendiri. Jika ada sebagian kaum muslimin memenuhinya, maka orang yang tidak melakukannya tidak berdosa. Namun, jika tidak ada sama sekali yang melaksanakannya, seluruh kaum muslimin di sekitarnya terkena dosa.

Keutamaan Shalat Jenazah

Jika ada seseorang beragama Islam yang meninggal dunia, maka pengurusan jenazah merupakan hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Sebab, hal tersebut sebaiknya dilakukan dengan segera seperti diungkapkan dalam sebuah hadits. Hadits dari Abu Hurairah RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Bersegeralah kamu dalam mengurusi jenazah karena jika ia termasuk jenazah yang saleh berarti kamu menyegerakan kebaikan baginya. Tetapi jika ia tidak termasuk jenazah yang saleh (buruk), berarti kamu meletakkan keburukan di pundakmu“. (HR Muttafaq ‘alaih).

Selain itu, shalat jenazah juga memiliki keutamaan atau fadhilah yang sangat besar bagi yang melaksanakannya. Beberapa keutamaannya di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Berpahala Sebesar Gunung Uhud

Dengan menshalatkan, mengiringi, dan mengantarkan jenazah hingga ke pemakaman, maka bisa mendapatkan pahala sebesar gunung Uhud.

2. Pahala Mengalir bagi Jenazah

Bukan hanya untuk orang yang menyalatkan, ternyata ada pula keutamaan bagi jenazah yang dishalatkan. Apalagi jika jamaah yang menshalatkan terdiri atas 40 orang atau lebih bisa mengalirkan pahala kepada jenazah.

3. Dikabulkan Do’a

Keutamaan sholat jenazah selanjutnya adalah doanya akan dikabulkan. Dalam sebuah hadits dari Aisyah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang mayat dishalatkan (dengan shalat jenazah) oleh sekelompok kaum muslimin yang mencapai 100 orang lalu semuanya memberi syafaat (mendoakan kebaikan untuknya), maka syafaat (do’a mereka) akan diperkenankan“. (HR Muslim).

Sebagai umat Islam, tentu kita perlu memahami shalat beserta shalat jenazah. Untuk mendapatkan pengetahuan lebih dalam, Kalian bisa membaca buku yang telah tersedia

EVALUASI

1.     Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

2.     Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.

3.     Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

4.     Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

KESIMPULAN

Bagaimana anak anak, pada materi kali ini apakah kalian sudah memahami makna dan mampu memahami tentang badah dengan Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama Melalui Shalat Gerhana, Istisqa, dan Jenazah

Baiklah... Berikut kesimpulan materinya : ibadah dengan Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama Melalui Shalat Gerhana, Istisqa, dan Jenazah maka  harus mampu berakhlaq dan beraqidah baik dan benar sesuai ajaran islam. Karena keselamatan hidup di masa yang akan datang. Aturannya adalah arah jalan yang lurus.

Tetap semangat  dalam belajar tanpa batas karena islam mengajarakan kepada kita semua BELAJARLAH MULAI DARI BUAIAN HINGGA LIANG LAHAT.

BUKU REFERENSI :

Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti terbitan Kemdikbud Kurikulum Merdeka.

Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Tiga serangkai Kurikulum merdeka

Kitab Al-Quran Terbitan Kementrian Agama dan referensi lain yang

Tidak ada komentar: