PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
IDENTITAS
Mata Pelajaran |
Pendidikan Agama Islam |
Kelas / Fase |
8 (Delapan) / Fase D |
Elemen Mapel |
Fiqih |
Pertemuan Ke |
2 (Dua) |
Guru Pengampu |
Achmad Rifki, S.Ag |
Waktu Pembelajaran |
Senin, Rabu, Kamis dan Jum’at / 07, 09,
10 dan 11 Oktober 2024 (Sesuai Jadwal) |
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Elemen Mapel |
Capaian Pembelajaran |
Aqidah |
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu:
1. Dapat menjelaskan
pengertian Shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari beserta dalilnya 2. Dapat menjelaskan ketentuan Shalat Gerhana Bulan dan
Gerhana Matahari 3. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan dan
Gerhana Matahari Hikmah Shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari |
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pemahaman dan penyampaian materi
melalui blog ini sebagai bahan literasi pendukung, peserta didik dapat membaca
dan mengetahui makna yang terkandung dalam Ibadah dengan Disiplin dan Penuh
Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama dengan baik serta mempresentasikan maknanya di
depan kelas menggunakan PPT atau video/mind map atau karya lain sesuai dengan
diferensiasi gaya belajar siswa.
Assalamu'alaikum Wa Rohmatullahi .Wa Barokatuh.
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ
العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ
وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin,
wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa
wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin,wa mantabi’ahum
biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Sebelum kita memasuki materi hari ini,
mari kita ingat lagi tentang materi Sebelumnya yakni Ibadah
dengan Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama Melalui Shalat
Gerhana, Istisqa, dan Jenazah
MATERI
Pengertian Shalat Gerhana Beserta Tata Cara Shalat Gerhana
Shalat gerhana ada 2 macam atau sering di
sebut Shalat kusufain berarti Shalat dua gerhana atau Shalat yang dilakukan
saat terjadi gerhana bulan maupun gerhana matahari. Shalat yang dilakukan saat
gerhana bulan disebut dengan Shalat KHUSUF
sedangkan saat gerhana matahari disebut dengan Shalat KUSUF.
Ketentuan Shalat Gerhana Bulan
Sebelum mengetahui tata cara Shalat
Gerhana Bulan atau Shalat Khusuf, simak dulu ketentuan dari Shalat Gerhana
Bulan. Mengutip dari buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc,
MA, para ulama telah sepakat saat terjadi gerhana, sebaiknya disegerakan untuk
sholat gerhana secara berjamaah.
Berikut ketentuan Shalat Gerhana Bulan.
·
Disunnahkan untuk mandi, berdoa, membaca
takbir, dan sedekah sebelum sholat
·
Dalam satu rakaat terdapat dua kali berdiri
dan dua kali rukuk
·
Disunnahkan membaca surat Al-Baqarah atau
yang semacamnya pada rakaat pertama. Kemudian, membaca Ali Imran pada berdiri
berikutnya
·
Disunnahkan membaca bacaan tasbih pada
rukuk dan sujud dengan dipanjangkan
·
Disunnahkan jahr (jelas) pada Shalat
Gerhana Bulan
·
Disunnahkan berkhutbah setelah Shalat
Gerhana Bulan.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Shalat Gerhana Bulan dilaksanakan hingga
fenomena alam tersebut berakhir. Berikut ini merupakan niat dan tata cara Shalat
Gerhana Bulan atau Shalat Khusuf.
1. Membaca niat Shalat Gerhana Bulan.
Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini
imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Saya sholat sunnah Gerhana Bulan
dua raka'at sebagai imam/makmum karena Allah SWT,"
2. Takbiratul ihram seperti Shalat biasa
3. Membaca doa iftitah dan taawudz, lalu
dilanjutkan dengan surah Al Fatihah dan membaca surah panjang seperti Al
Baqarah sambil mengeraskan suara, bukan lirih
4. Rukuk
5. Bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil
mengucap "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd,"
6. Setelah i'tidal, lanjutkan baca surah
Al Fatihah dan surah panjang
7. Selanjutnya, rukuk kembali (rukuk
kedua)
8. Bangkit dari rukuk (i'tidal)
9. Sujud, kemudian duduk di antara dua
sujud dan sujud kembali
10. Bangkit dari sujud dan mengerjakan
rakaat kedua seperti rakaat pertama
11. Tasyahud akhir
12. Salam
Ketentuan Shalat Gerhana Matahari
Berikut ketentuan sholat gerhana yang
dapat dikerjakan berjamaah atau munfarid (sendiri),
Ketentuan sholat gerhana
·
Disunnahkan untuk mandi, berdoa, membaca
takbir, dan sedekah sebelum sholat
·
Dalam satu rakaat terdapat dua kali
berdiri dan dua kali rukuk
·
Disunnahkan membaca surat Al Baqarah atau
yang semacamnya pada rakaat pertama. Kemudian membaca Ali Imran pada berdiri
berikutnya
·
Disunnahkan membaca bacaan tasbih pada
rukuk dan sujud dengan dipanjangkan
·
Disunnahkan jahr (jelas) pada gerhana
bulan dan Sirr (pelan) pada gerhana matahari
·
Disunnahkan berkhutbah setelah sholat
gerhana
·
Menurut mazhab Syafi'i, sholat gerhana
matahari atau bulan dapat dilaksanakan pada semua waktu. Sebab sholat gerhana
termasuk sholat yang mempunyai sebab. Sholat gerhana disebut berakhir apabila
seluruh yang menyelimuti matahari telah hilang atau mahari tersebut sudah
tengelam.
Tata Cara Shalat Gerhana Matahari
Dijelaskan dalam buku Ringkasan Fikih
Sunnah Sayyid Sabiq susunan Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, sholat
gerhana lebih baik dilakukan secara berjamaah. Sebab, sholat tersebut dimulai
dengan panggilan "AsShalatu jami'ah (mari sholat berjamaah)" dari
imam.
Seperti apa tata caranya? Merujuk pada
sumber yang sama, simak cara pengerjaan sholat gerhana yang dapat diamalkan
oleh kaum muslimin.
·
Niat
"Ushallâ
sunnatal kusûfil shamsi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillâhita'âlâ."
Artinya:
"Saya niat sholat sunnah gerhana matahari dua raka'at menghadap kiblat
karena Allah.
·
Takbiratul ihram
·
Membaca doa iftitah dan dilanjutkan
dengan taawudz serta surah Al-Fatihah dengan lantang.
·
Membaca surah Al-Baqarah atau surah lain
dengan bacaan panjang yang sama dibaca dengan lantang.
·
Melakukan rukuk sambil memanjangkannya.
·
Bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil
mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd."
·
Setelah i'tidal, tidak langsung sujud,
melainkan melanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lain. Bagian
berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama, hanya membaca surah
Al-Fatihah dan surah Ali Imran.
·
Melakukan rukuk kembali, yang panjangnya
lebih pendek dari rukuk sebelumnya.
·
Bangkit dari rukuk dan i'tidal yang
kedua.
·
Melakukan sujud yang panjang, sama
seperti sujud pada rukuk pertama.
·
Duduk di antara dua sujud.
·
Melakukan sujud kedua yang panjang, sejajar
dengan sujud kedua pada rukuk kedua.
·
Bangkit dari sujud, lalu melaksanakan
rakaat kedua seperti rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya
lebih singkat dari sebelumnya. Pada rakaat kedua, dianjurkan membaca surah
An-Nisa dan surah Al-Maidah.
·
Melakukan salam.
·
Dianjurkan mendengarkan dua khutbah
tausiyah.
Demikian ketentuan mengenai sholat
gerhana yang dapat diamalkan. Semoga bermanfaat.
Hukum Shalat Gerhana
Hukum Shalat gerhana adalah sunnah
mu'akkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Shalat gerhana berlaku untuk
gerhana matahari (kusuf) dan gerhana bulan (khusuf).
Syarat Sah Melakukan Shalat Gerhana
Syarat sah untuk melakukan Shalat gerhana
adalah: Berada di wilayah yang dilintasi gerhana, Menyaksikan gerhana
Rukun Shalat Gerhana
Rukun-rukun Shalat gerhana adalah:
·
Berniat di dalam hati
·
Takbiratul ihram
·
Membaca doa iftitah dan berta'awudz
·
Membaca surat Al-Fatihah
·
Membaca surat yang panjang dengan tidak
dikeraskan suaranya
·
Dua kali berdiri dan dua kali rukuk dalam
satu rakaat
·
Membaca bacaan tasbih pada rukuk dan
sujud dengan dipanjangkan
·
Selain itu, ada beberapa ketentuan lain
yang perlu diperhatikan, yaitu:
·
Disunnahkan untuk mandi, berdoa, membaca
takbir, dan sedekah sebelum sholat.
·
Disunnahkan berkhutbah setelah sholat
gerhana.
·
Sholat gerhana disebut berakhir apabila
seluruh yang menyelimuti matahari telah hilang atau mahari tersebut sudah
tengelam.
·
Sholat gerhana dapat dilaksanakan secara
munfarid yaitu sendiri-sendiri ataupun berjamaah.
·
Sholat gerhana hanya dapat dikerjakan oleh
mereka yang berada di wilayah yang dilintasi gerhana
Hikmah Shalat Gerhana
Hikmah shalat gerhana adalah:
·
Menyadarkan bahwa matahari dan bulan
bukanlah sesembahan
·
Menghormati Allah SWT dengan
melanggengkan rasa takut dan waspada
·
Mendekatkan diri kepada Allah SWT agar
terhindar dari hal yang ditakuti
·
Menyadari kebesaran dan kekuasaan Allah
SWT
Selain itu, gerhana juga memiliki hikmah
lain, seperti: Mengingatkan akan kebesaran Allah, Takjub dengan pesona ciptaan
Allah, Sebagai momen untuk mengingat-ingat dosa, Menghapuskan kekeliruan,
Mengingatkan bahaya zina.
Shalat gerhana atau salat kusuf hukumnya
sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Shalat ini dilakukan
oleh orang-orang yang berada di wilayah yang dilintasi gerhana.
EVALUASI
1.
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
hari ini.
2.
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen,
dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan
perbaikan.
3.
Menginformasikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan
berdoa.
KESIMPULAN
Bagaimana anak anak, pada materi kali ini
apakah kalian sudah memahami makna dan mampu memahami tentang badah
dengan Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama
Melalui Shalat Gerhana, Istisqa, dan Jenazah
Baiklah... Berikut kesimpulan materinya :
ibadah dengan
Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama Melalui Shalat
Gerhana, Istisqa, dan Jenazah maka harus
mampu berakhlaq dan
beraqidah baik dan benar sesuai ajaran islam. Karena keselamatan hidup di masa yang akan
datang. Aturannya adalah arah jalan yang lurus.
Tetap semangat dalam belajar tanpa batas karena islam
mengajarakan kepada kita semua BELAJARLAH MULAI DARI BUAIAN HINGGA LIANG LAHAT.
BUKU REFERENSI :
Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
terbitan Kemdikbud Kurikulum Merdeka.
Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Tiga serangkai Kurikulum merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar