PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI
IDENTITAS
Mata Pelajaran |
Pendidikan Agama Islam |
Kelas / Fase |
8 (Delapan) / Fase D |
Elemen Mapel |
Sejarah Peradaban Islam |
Pertemuan Ke |
3 (Tiga) |
Guru Pengampu |
Achmad Rifki, S.Ag |
Waktu Pembelajaran |
Senin, Rabu, Kamis dan Jum’at / 18, 20,
21, 22 Nov 2024 (Sesuai Jadwal) |
CAPAIAN
PEMBELAJARAN (CP)
Elemen Mapel |
Capaian Pembelajaran |
Aqidah |
Pada akhir fase ini, peserta didik
mampu: · menjelaskan kemajuan peradaban Islam di bidang Seni pada masa Bani Abbasiyah ·
menjelaskan
kemajuan peradaban Islam di bidang ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah |
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Melalui pemahaman dan penyampaian materi
melalui blog ini sebagai bahan literasi pendukung, peserta didik dapat membaca
dan mengetahui makna yang terkandung dalam Ibadah dengan Disiplin dan Penuh
Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama dengan baik serta mempresentasikan maknanya di
depan kelas menggunakan PPT atau video/mind map atau karya lain sesuai dengan
diferensiasi gaya belajar siswa.
Assalamu'alaikum Wa Rohmatullahi .Wa
Barokatuh.
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ
العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ
وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin,
wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa
wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin,wa mantabi’ahum
biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.
Sebelum kita memasuki materi hari ini,
mari kita ingat lagi tentang materi Sebelumnya yakni Peradaban Islam pada Masa Abbasiyah
(750–1258M)
MATERI
Kehidupan seni dan budaya Daulah
Abbasiyah
Seni budaya
yang berkembang pada masa Daulah Abbasiyah tidak lepas dari peran para
khalifah. Para khalifah Daulah Abbasiyah mengembangkan berbagai jenis kesenian terutama
kesusastraan pada khususnya, dan kebudayaan pada umumnya. Seni dan budaya yang
dikembangkan meliputi seni musik, seni sastra, arsitektur, dan kaligrafi.
Hasilnya, pada masa Daulah Abbasiyah, hidup budayawan dan sastrawan masyhur
seperti Abu Tammam, Al-Jahiz, dan Abu Al-Faraj. Ada pula Ibnu Mukaffa, yang
menerjemahkan sastra-sastra Persia, dan penyair Arab klasik paling terkenal,
Abu Nawas.
Sedangkan di
bidang seni kaligrafi, terdapat nama besar seperti Ibnu Muqlah bin Bawwab dan
Yaqut Al-Mustashim.
Seni sastra
Kemajuan bidang
seni sastra Dinasti Abbasiyah dapat dicapai karena para sastrawan diberi
kebebasan dan tidak terikat dengan usaha mempertahankan kemurnian Arab. Sastra
yang berkembang pada masa ini meliputi puisi, syair, prosa, dan novel.
Seni musik
Sejak zaman
jahiliyah, orang Arab pada umumnya berbakat di dunia musik dan seni suara.
Larangan
terhadap penggunaan musik dari para ahli fikih (hukum agama Islam) tidak begitu
berpengaruh di masa pemerintahan Bani Abbasiyah di Baghdad. Kebaikan hati para
khalifah terhadap para musisi pun tidak jarang ditunjukkan dengan memberi
tunjangan resmi. Pada masa ini, istana kekhalifahan di Baghdad melahirkan
banyak penyanyi, pencipta lagu, dan pemain alat musik.
Meski terdapat
dua pendapat bertolak belakang di kalangan ulama terkait musik, di mana ada
memperbolehkan dan ada yang mengharamkan, pada kenyataannya musik telah
menemani proses penyebaran agama Islam ke segenap penjuru wilayah kekhalifahan.
Salah satu ciri musik dan nyanyian warisan dari zaman Daulah Abbasiyah adalah
ringkas dalam melodi tetapi kuat dalam ritme. Beberapa alat musik yang berasal
dari masa Dinasti Abbasiyah seperti kecapi, hurdy gurdy, alboka, keyboard
gesek, timpani, dan masih banyak lainnya.
Arsitektur
Di bidang
arsitektur, Bani Abbasiyah mengembangkan ciri khas tersendiri, terutama dalam
hal dekorasi bangunan. Bangunan-bangunan pada masa Abbasiyah umumnya didirikan
menggunakan batu bata. Bukti kemajuan peradaban masa Daulah Abbasiyah di bidang
seni arsitektur dapat dilihat pada bangunan istana dan masjid.
Beberapa istana
yang dibangun pada masa Daulah Abbasiyah di antaranya, Istana Ukhaidir, Istana
Qashru al-Dzahab, Istana Jawsaq al-Khaqani, dan Istana Qasr al-'Ashiq.
Sedangkan keunikan arsitektur masjid dari masa Dinasti Abbasiyah dapat
disaksikan pada Masjid Agung Samarra, Masjid Al-Mansur, Masjid Ibnu Tulun, dan
Masjid Al-Khulafa.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa
Dinasti Abbasiyah
Pada masa Bani
Abbasiyah umat Islam mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang. Ini terjadi
karena perhatian yang besar dari pemerintah terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Khalifah Al-Ma’mun melakukan penerjemahan buku-buku asing dan mendirikan baitul
hikmah yang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Kemudian muncul para
ilmuwan yang memiliki akidah kuat dan menguasai ilmu agama dan sains. Seperti
Al-Khawarizmi menemukan angka nol, Al- Farazi penemu astrolabe, Imam Bukhari
dan Imam Muslim yang menyusun hadis shahih yang menjadi panduan umat islam
hingga saat ini. Berdasarkan bukti sejarah tersebut, nilai keteladanan untuk
memajukan ilmu pengetahuan masa kini adalah pemerintah harus berperan aktif
dalam memberi penghargaan terhadap jasa para ilmuwan. Pada masa pemerintahan
Dinasti Abbasiyah, pemerintah membangun berbagai infrastruktur dan lembaga,
termasuk lembaga pendidikan. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan yang
ditunjukkan para khalifah pun terlihat jelas. Para khalifah yang memimpin turut
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dengan kebijakan-kebijakannya. Alhasil,
penduduk berduyun-duyun mendatangi tempat-tempat menuntut ilmu, sementara para
ilmuwan memiliki kedudukan penting dan derajat yang tinggi. Baca juga: Sejarah
Singkat Khulafaur Rasyidin Kebijakan para khalifah dalam bidang ilmu
pengetahuan Beberapa langkah atau kebijakan yang dikeluarkan khalifah pada masa
pemerintahan Daulah Abbasiyah adalah sebagai berikut. Menggalang penyusunan
buku Penyusunan buku pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah dilakukan secara
besar-besaran. Hasil penelitian para ulama kemudian disusun dalam sebuah buku
sehingga dapat dengan mudah dipelajari oleh generasi penerus. Menggalang
penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa asing Khalifah Bani
Abbasiyah mendukung dan mendanai penerjemahan ilmu-ilmu pengetahuan dari bahasa
asing ke Bahasa Arab.
Peradaban Islam mengalami kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah, antara lain karena:
Pendirian pusat ilmu pengetahuan: Didirikannya Bait
al-Hikmah sebagai pusat penerjemahan dan penelitian. Bait al-Hikmah berfungsi
sebagai perpustakaan, lembaga pendidikan, lembaga riset, observatorium, dan
biro penerjemahan.
Penerjemahan buku-buku asing: Terjadi penerjemahan
besar-besaran karya-karya ilmiah dari Yunani, Persia, dan India ke dalam bahasa
Arab.
Pembentukan
mazhab-mazhab ilmu pengetahuan: Terbentuknya mazhab-mazhab ilmu pengetahuan dan
keagamaan.
Perkembangan ilmu-ilmu keislaman: Dimulainya
sistematisasi beberapa cabang keilmuan seperti Tafsir, Hadits, dan Fiqh.
Perkembangan ilmu-ilmu sosial dan sains: Ilmu-ilmu sosial dan
sains juga mengalami perkembangan.
Perkembangan ilmu matematika: Sidharta dari India
memperkenalkan sistem angka dari Hindu yang terdiri dari 1-9.
Perkembangan ilmu fisika: Tokoh-tokoh ilmu
fisika pada masa ini adalah al-Bakhi, al-Biruni, dan Naisiri Khusraw.
Perkembangan ilmu falak: Muhammad al-Fazzari
merupakan ahli falak Islam yang menerjemahkan kitab al-Sind Hind, berisi ilmu
falak dan matematika.
Perkembangan
toko-toko buku: Toko-toko buku berkembang dengan pesat dan menjadi pusat
lingkungan studi.
EVALUASI
1.
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
hari ini.
2.
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen,
dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan
perbaikan.
3.
Menginformasikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4.
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan
berdoa.
KESIMPULAN
Bagaimana anak anak, pada materi kali ini
apakah kalian sudah memahami makna dan mampu memahami tentang badah dengan
Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah SWT serta Peduli terhadap Sesama dengan mengetahui kemajuan peradaban Islam di
bidang Seni pada masa Bani Abbasiyah dan kemajuan peradaban Islam di bidang
ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah
Baiklah... Berikut kesimpulan materinya :
kemajuan peradaban Islam di bidang Seni pada masa Bani Abbasiyah dan kemajuan
peradaban Islam di bidang ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah maka pesetrta
didik harus mampu berakhlaq dan beraqidah baik dan
benar sesuai ajaran islam. Karena keselamatan hidup di masa yang akan
datang. Aturannya adalah arah jalan yang lurus.
Tetap semangat dalam belajar tanpa batas karena islam
mengajarakan kepada kita semua BELAJARLAH MULAI DARI BUAIAN HINGGA LIANG LAHAT.
BUKU REFERENSI :
Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
terbitan Kemdikbud Kurikulum Merdeka.
Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Tiga serangkai Kurikulum merdeka
Kitab Al-Quran Terbitan Kementrian Agama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar