PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
(Pertemuan
Ke 2)
IDENTIFIKASI
Hari /
Tanggal :
Kamis / 24 dan 25 Maret 2022
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : 9 (Sembilan) A dan B
KD :
2.7 Menghayati perilaku tata krama, sopan santun, dan rasa malu.
3.7 Memahami makna tata krama, sopan santun, dan
rasa malu.
Materi :
MENGASAH
PRIBADI YANG UNGGUL DENGAN JUJUR, SANTUN DAN MALU
APERSEPSI
:
Assalaamu’alaikum
anak-anak didik ku yang soleh dan solehah.
Bagaimna
kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan ya....
Aamiin 3x Yaa
Robbal ‘Aalamiin....
O iya... Mari
kita mulai pelajaran kali ini dengan berdoa dan mengucap sykur kepada Allah SWT
agar senantiasa nikmat yang telah diberikan-Nya bisa menjadi berkah....
Rasa syukur
kita kepada Allah dapat pula kita apresiasikan dalam bentuk taat beribadah
sesuai petunjuk Na dan tetap bersemangat dalam menuntut ilmu....
Bagaimana
anak-anak didik ku yang soleh dan soleha subuh ini sholat tepat waktu kan
sebaiknya yang laki-laki upayakan sholat subuhnya berjama’ah di masjid atau
musholla-musholla terdekat dari rumah mu dan yang perempuan lebih baik
berjama’ah di rumah guna menghindari fitnah, jangan lupa pula nanti sholat
dhuha dan muroja’ah hafalan mu ya...
Semoga apa yg
kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua....
Aamiin 3x Yaa
Robbal ‘Aalamiin....
TUJUAN
PEMBELAJARAN :
Melalui pendekatan tertulis pada blog dan tayangan video maka diharapkan
dapat meyakini bahwa berbakti dan taat tata krama, sopan santun, dan rasa malu
adalah ajaran pokok agama dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
VIDEO
PEMBELAJARAN :
PEMBAHASAN :
Anak-anakku....
pada pertemuan yang lalu kita sudah membahas tentang Iman Kepada Qada' dan Qadar.
Pastikan kalian sudah paham betul yaa tentang materi tersebut yaa.
Nah,
anak-anakku....umat Islam hendaknya memiliki akhlak yang terpuji dalam
hidupnya, karena Islam telah mengajarkan tentang akhlak-akhlak terpuji yang
diperintahkan oleh Allah swt. untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa akhlak terpuji yang harus dimiliki atau diterapkan oleh umat Islam
dalam kehidupan sehari-hari adalah Tata Krama, Santun dan Malu. Bagaimana cara
menerapkan tata krama yang baik, sikap santun yang benar dan sikap malu yang
tepat dalam kehidupan sehari-hari? Yuk kita bahas bersama...
1. TATA
KRAMA
Tata krama
terdiri dari kata "tata" dan "krama". Tata berarti aturan,
adat, norma, atau peraturan. Krama berarti sopan santun, perilaku santun,
tingkah laku yang santun, bahasa yang santun. Jadi, tata krama artinya aturan
tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopanan yang islami. Tata krama dalam
kehidupan sehari-hari disebut juga etika. Etika adalah aturan perilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antarsesama. Pergaulan hidup di masyarakat
harus berdasarkan etika dan tata krama yang berlaku. Karena tata krama atau
norma atau etika dalam pergaulan jika diterapkan dengan benar, maka akan
terjalin hubungan yang baik dan harmonis di dalam lingkungan pergaulan.
Ibnu Sarh
berkata: dari Rasulullah saw. bersabda: " Siapa yang tidak menyayangi
orang kecil di antara kami dan tidak mengerti hak orang yang lebih besar di
antara kami, maka ia bukan dari golongan kami." (H.R. Abu Dawud).
Contoh Tata
Krama dalam Kehidupan dapat dilihat dalam berbagai aktivitas seperti berbuat
baik kepada Ibu Bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin
serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.
a. Tata
Krama Berpakaian
Aurat
merupakan bagian tubuh yang harus tertutup sehingga terjaga dari pandangan
orang lain. Aurat laki-laki dewasa adalah antara pusar dan lutut. Aurat
perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Dengan
demikian, jika bagian tubuh yang merupakan aurat tersebut tertutup oleh
pakaian, akan terjaga dari pandangan ornag-orang di sekitar serta terjaga dari
gangguan yang tidak diinginkan karena dipicu oleh pandangan.
Allah swt.
menjelaskan bahwa pakaian berfungsi sebagai penutup aurat dan untuk memperindah
jasmani manusia. Sebagaimana firman Allah swt. dalam Q.S. Al A'raf ayat 26.
Artinya:
"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk
menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang
lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka ingat."
Ayat
tersebut memberi acuan cara berpakaian sebagaimana dituntut oleh sifat takwa,
yaitu untuk menutup aurat dan berpakaian rapi, sehingga tampak simpati dan
berwibawa serta naggun dipandangnya, bukan menggiurkan dibuatnya.
Pakaian yang
kita kenakan harus bersih dan sesuai dengan tuntutan Islam serta di sesuaikan
dengan situasi dan kondisi. Pada saat menghadiri pesta, kita menggunakan
pakaian yang cocok untuk berpesta, misalnya kemeja, baju batik. Pada saat
tidur, kita cukup menggunakan piyama, dan begitu seterusnya. Disamping itu,
pemilihan model dan warna pakaian juga harus disesuaikan dengan badan kita,
sehingga menjadi serasi dan tidak menjadi bahan tertawaan orang lain.
b. Tata
Krama Berhias
Berhias
artinya berdandan atau merapikan diri baik fisiknya maupun pakaiannya. Berhias
dalam pandangan Islam adalah suatu kebaikan dan sunah untuk dilakukan,
sepanjang untuk beribadah atau kebaikan. Menghias diri agar tampil menarik dan
tidak mengganggu kenyamanan orang lain yang memandangnya, merupakan suatu
keharusan bagi setiap muslim, terutama bagi kaum wanita di hadapan suaminya dan
kaum pria dihadapan istrinya.
Islam
membolehkan umatnya berhias dengan cara apapun, sepanjang tidak melanggar
kaidah-kaidah agama atau melanggar kodarat kewanitaan dan kelaki-lakian, serta
tidak berlebihan dalam melakukannya. Wanita tidak boleh berhias dengan cara
laki-laki, begitu pula dengan sebaliknya laki-laki tidak boleh berhias seperti
layaknya perempuan. Sebab yang demikian itu dilarang dalam ajaran Islam.
c. Tata
Krama Bertamu
Dalam ajaran
Islam ada dua konsep yang harus ditegakkan, yaitu Hablumminallah dan
Hablumminannas. Hablumminallah artinya melakukan hubungan dengan Allah,
sedangkan Hablumminannas artinya melakukan hubungan antarsesama manusia.
Bertamu adalah berkunjung ke rumah orang lain dalam rangka mempererat
silaturahim. Maksudnya orang lain di sini adalah tetangga, saudara (sanak
family), teman sekantor, teman seprofesi, dan sebagainya. Bertamu tentu ada maksud
dan tujuannya, antara lain menjenguk yang sedang sakit, berbicara biasa,
membicarakan tentang pelajaran, dan sebagainya. Orang yang suka bersilaturahim
akan dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, sebagaimana hadis
Rasulullah saw., dari riwayat Abu Hurairah:
"Sabda
Rasulullah saw.: Barangsiapa yang menginginkan diperluas rezekinya dan
diperpanjang umurnya maka sebaiknya ia bersilaturahim."
Silaturahim
tidak hanya menghubungkan tali persaudaraan, tetapi juga akan banyak menambah
wawasan, pengalaman karena pada saat berinteraksi terdapat
pembicaraan-pembicaraan yang berkaitan dengan masalah-masalah perdagangan atau
penghasilan, sehingga satu sama lain akan mendapatkan pandangan baru tentang
usaha pendapatan rezeki dan sebagainya.
Suasana yang
dialami bagi orang yang biasa bersilaturahim, hidup menjadi lebih menyenangkan,
nyaman, dan hati menjadi tentram sehingga hidup merasa luas seakan umut
bertambah, walaupun kenyataan yang sebenarnya umur dan ajal manusia sudah
ditentukan jauh sebelum ia dilahirkan oleh Allah swt..
d. Tata
Krama Menerima Tamu
Menerima
tamu iadalah menerima seseorang yang berkunjung ke rumah kita, baik yang
berasal dari jauh maupun yang tinggal di dekat rumah kita, yang disebut
tetangga atau kerabat. Sebagai tuan rumah atau orang yang kedatangan tamu, kita
harus menerima mereka dengan baik sesuai tata cara dalam ajaran Islam. Tamu
adalah raja yang harus dihormati dan dihargai sesuai dengan kemampuan
batas-batas penghormatan tertentu.
Islam
mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa menghormati tamu. Menghormati tidak
berarti menjamu dengan makaknan dan minuman yang lezat dan mewah, melainkan
yang terpenting menunjukkan sikap hormat dan sopan kepada tamu, selama mereka
berada di rumah kita.
Dari Ka'ab
bin Malik, Rasulullah saw. bersabda: "Hormatilah tamu-tamu yang berkunjung
ke rumahmu, karena sesungguhnya dalam penghormatan terhadap mereka terdapat
rahmat." (H.R. Ahmad)
2. SOPAN
SANTUN
Sopan adalah
sikap hormat. Sedangkan santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah
laku halus dan baik. Kesopanan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah
lakunya. Ucapannya lemah lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan
orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencangkup dua hal, yaitu
santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan.
"Dari
Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah saw. bersabda kepada al-Asyad al-Ashri,
sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah swt yaitu
sifat santun dan malu." (H.R. Ibnu Majah)
Allah swt.
pun menegaskan tentang perintah memiliki sikap sopan santun, salah satunya
Allah swt. berfirman dalam Q.S. Al Baqarah ayat 83.
Artinya:
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu
bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah
kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat.
Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu,
dan kamu selalu berpaling."
Ayat
tersebut menjelaskan tentang perintah memiliki dan menerapkan sikap sopan dan
santun dengan berkata yang baik kepada sesama manusia.
Sopan santun
menjadi sangat penting dalam pergaulan sehari-hari. Kita akan dihargai dan
dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan dan santun. Orang lain merasa
nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, maka
orang lain tidak akan menghargai dan mneghormati kita. Orang yang memiliki
sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai
keadaan, dimana saja dan kapan saja, karena sopan santun merupakan perwujudan
cara kita dalam bersikap yang terbaik.
3. RASA MALU
Malu adalah
menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela dan hina. Sifat malu itu
terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun
demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan.
Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk
melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan.
"Dari
Abu Hurairah, Dari Nabi saw., beliau bersabda: Iman adalah pokoknya, cabangnya
ada tujuh puluh lebih, dan malu temasuk cabangnya iman." (H.R. Muslim)
Hadis di
atas menegaskan bahwa malu merupakan salah satu cabang iman. Seseorang malu
untuk mencuri bila ia beriman, malu berdusta bila ia beriman. Seorang wanita
malu membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu
berkutang dan mulai luntur maka pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu
mulai menipis. Malu merupakan salah satu benteng pertahanan seseorang dalam
menghindari perbuatan maksiat. Malu juga merupakan faktor pendorong bagi
seseorang untuk melakukan kebaikan.
Wahai
generasi muda Islam yang cerdas, ketahuilah bahwa rasa malu bukan berarti tidak
percaya diri, minder atau merasa rendah diri. Misalnya, seseorang malu
berjilbab karena takut diejek teman-temannya atau malu karena mendapat giliran
maju presentasi di depan kelas. Terhadap hal-hal yang baik dan positif kalian
tidak boleh malu. Malu seperti itu tidaklah tepat. Rasa malu haruslah dilandasi
karena Allah swt. bukan karena selainNya. Jika malu bukan berlandaskan karena
Allah swt. maka bisa jadi hal itu adalah sifat malas, minder, atau rendah diri
yang merupakan sifat-sifat tercela yang harus dihindari.
Dari manakah
sebenarnya sumber rasa malu? Malu berasal dari keimanan dan pengakuan akan
keagungan Allah swt.. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan menghayati
betul bahwa Allah swt. Maha Melihat, Maha Mengetahui, Maha Mendengar. Tidak ada
yang bisa kita sembunyikan dari Allah swt.. Semua aktivitas badan, pikiran dan
hati kita diketahui oleh Allah swt..
PETUNJUK
PEMBELAJARAN :
Baca materinya dan
simak videonya terlebih dahulu lalu fahami, kerjakan tugas dan kirim ke
whatsapp.
TUGAS
:
Baca
tulisan di atas kemudian simpulkan?
Setelah di
kerjakan kirim ke WhatsApp dalam bentuk foto grid dan jangan lupa kirim juga SS
Absen blog, berkomentarlah secara jujur nama dan kelas, sudah sholat subuh dan
dhuha tepat waktu atau tidak, sudah muroja'ah atau belum
27 komentar:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh pak oke terimakasih banyak atas materi dan tugas nya 🙏🏻
- Anisa Putri 9 A
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum pak terimakasih atas tugas dan materinya
Diajeng Ayu Wulan 9A
Assalamu'alaikum pak terimakasih atas tugasnya
Tegar assharul 9A
Assalamu'alaikum ok Pak
Magjun 9A
assalamualaikum pak trimakasih-tazkia 9A
Assalamualaikum pak terimakasih atas tugasnya
Muhammad Satria Fadhil 9A
assalamualaikum pak, terimakasih atas tugasnya
Alfarin Azzura 9A
Assalamualaikum pak, terimakasih atas materinya
Abiyyu 9A
Assalamualaikum pak, terimakasih atas materinya
muhammad dafa setiawan 9A
Assalamualaikum pak terimakasih atas
Tugas dan materinya
-Muhammad Faiz seachan 9a
Assalamualaikum. Terimakasih pak
-Annisa devina 9a
Assalamualaikum pak terimakasih atas materinya danTugas nya
ZIGO ARI GHOPICAN IX A
Assalamualaikum pak terimakasih atas materi dan tugasnya
Ahmad Fauzan Harahap 9A
Asalamualaikum pak terimakasih atas materinya dan tugasnya
Nama:Radaffa j. P
Kelas:9B
Assalamualaikum pak, terimakasih atas materi dan tugasnya 🙏🏻
Alifia Sabrina 9B
Assalamualaikum pak, terimakasih.
Rafi adrian pranata 9b
Assalamualaikum, terimakasih pak
Raisyah 9B
assalamualaikum pak, terimakasih
—s.r.azizah 9b
Assalamualaikum pak, Terimakasih
Bram Prasetia Ali 9B
Assalamualaikum pak terima kasih
Dzaky Atha 9b
Assalamualaikum pak, trimakasih
Raditya Rizky 9B
assalamualaikum pak, terimakasih
-syafa suci 9B
assalamualaikum pak trmksi
Rizky Jaka p 9b
Assalamualaikum pak terimakasih atas materi dan tugasnya
Elifa Dewi Baryza 9B
Assalamualaikum pak, terimakasih
Nadia Adzra Aisyah 9b
Αssαlαmuαlαikum pαk, terimαkαsih αtαs mαteri dαn tugαsnyα pαk
— 🍃• Zαlfα Ghαisαni 9B
Assalamualaikum pak, terimakasih atas materi dan tugasnya
Klarisa Rahma Cantika 9B
Posting Komentar