PAI KELAS 8A dan 8B Iman kepada Nabi dan Rasul Pertemuan ke 3 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

 JUDUL

IMAN KEPADA NABI DAN RASUL

IDENTITAS

Hari / Tanggal     : Rabu / 28 Februari 2024

Mata Pelajaran   : Pendidikan Agama Islam

Kelas                  : 8 (Delapan ) A dan B

Guru Pengampu : Achmad Rifki, S.Ag

Waktu                  : 3 Jam Pelajaran

KD

·        Menyebutkan nama dan sifat-sifat Rasul Allah

·        Meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui pendekatan tertulis pada blog, tayangan video LCD dan penjelasan guru maka siswa-siswi akan dapat mengerti dampak negatif mengkonsumsi minuman keras, judi, dan pertengkaran

APERSEPSI

Pada pertemuan sebelumnya peserta didik bersama-sama dengan guru menggali Iman Kepada Nabi Dan Rasul

MATERI

4 Sifat Wajib Rasul serta Sifat Mustahil Rasul, dan Kisah Dibaliknya

Sifat wajib bagi Rasul ialah sifat yang pasti dimiliki oleh para Rasul dan dapat ditunjukkan dalam kisah keseharian mereka. Berikut, sifat-sifat wajib yang dimiliki oleh para rasul.

1. Siddiq

Siddiq mempunyai arti yaitu benar. Maksudnya ialah tiap-tiap perkataan yang diucapkan atau disampaikan oleh rasul sifatnya selalu benar. Baik benar dalam menyampaikan wahyu yang sumbernya dari Allah SWT maupun benar dalam perkataan-perkataan yang memiliki hubungan dengan persoalan dunia.

Siddiq menjadi salah satu sifat yang wajib bagi para rasul ini juga telah dibenarkan di dalam Al-Qur’an. Salah satunya yakni surah Maryam ayat 41,

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا

Artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur’an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi,”

 

Kata Siddiq dalam konteks sifat khusus yang dimiliki para rasul pun disinggung dalam surah Maryam ayat 50,

وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِنْ رَحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا

Artinya: “Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia.”

Maka dari itulah, tidak mungkin bagi para rasul untuk memiliki sifat sebagai pendusta.

2. Amanah

Sifat wajib bagi para rasul yang selanjutnya yakni amanah yang artinya yaitu dapat dipercaya. Para rasul senantiasa menjaga diri dari segala perbuatan dosa untuk menjaga kepercayaan umat atas dirinya.

Bukti bahwa para rasul memiliki sifat yang amanah ditunjukkan melalui surah An Nisa ayat 58,

۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Dengan demikian, mustahil bagi para rasul untuk melakukan hal-hal yang khianat.

3. Tabligh

Tablig yaitu sifat wajib bagi para rasul yang memiliki makna yakni menyampaikan wahyu. Dalam menjalankan tugas kerasulannya, seorang rasul wajib menyampaikan wahyu yang harus diimani oleh umat manusia.

Wahyu yang telah disampaikan oleh para rasul tersebut dapat berupa pengetahuan, syariat, maupun pedoman, ataupun risalah kenabian yang lain. Sekalipun wahyu yang disampaikannya tidak mudah maupun bukan sesuatu yang menyenangkan, para rasul akan senantiasa menyampaikannya tanpa mengurangi satu huruf pun sesuai dengan surah Al Maidah ayat 67,

۞ يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Artinya: Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.

Maka dari itu sifat mustahil bagi rasul yakni kitman atau menyembunyikan. Tidak ada ajaran yang disembunyikan atas alasan pribadi atau pun kepentingan yang lainnya.

4. Fatanah

Sifat wajib bagi para rasul yang terakhir ialah fatanah yang artinya yaitu pandai, cerdas, dan bijaksana. Sebagai utusan Allah SWT bagi umat manusia, para rasul mampu untuk memahami berbagai permasalahan umat sekaligus memberikan jalan keluarnya.

Allah SWT memberikan kemampuan kepada para rasul dalam menyampaikan ajaran di antara kaumnya. Termasuk ketika berargumentasi menghadapi kaum yang menentang ajarannya seperti disinggung dalam surah Al An’am ayat 83,

وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَىٰ قَوْمِهِ ۚ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Dan itulah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana, Maha Mengetahui

SIFAT MUSTAHIL RASUL

Sifat mustahil bagi Rasul artinya sifat yang tak mungkin ada dalam diri rasul. Karena, Rasul adalah manusia yang dipilih oleh Allah yang dan diberikan tugas untuk menyampaikan seluruh risalah-Nya untuk mengajak umat manusia beriman kepada Allah SWT. Sifat mustahil bagi para rasul ini ada empat yakni kidzib, khianah, Kitman, dan juga baladah. Berikut empat sifat mustahil bagi rasul yang perlu untuk diketahui:

1. Kidzib

Al-Kidzib artinya yakni berdusta. Mustahil bagi rasul untuk melakukan dusta atau bohong. Semua perkataan dan juga perbuatan rasul tidak pernah palsu dan mengada-ada. Hal ini telah ditegaskan melalui surah an-Najm: 2-4, berikut ini:

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ . وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’ān) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. an-Najm: 2-4)

2. Khianah

Khianah, artinya yaitu mustahil bagi rasul untuk berkhianat. Semua yang diamanatkan kepadanya pasti akan dilaksanakan. Hal ini telah dijelaskan di dalam surat al-An’am ayat 106:

اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS. al-An’am: 106).

3, Kitman

Kitman, berarti mustahil jika rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang rasul terima dari Allah SWT pasti akan disampaikan kepada para umatnya. Hal ini juga telah disebutkan dalam surat al-An’am ayat 50:

قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (QS. al-An’am: 50)

4. Baladah

Baladah berarti mustahil apabila rasul itu bodoh. Rasulullah memanglah merupakan orang yang ummi (tak dapat membaca dan menulis) tetapi beliau diberikan anugerah kecerdasan yang luar biasa dari Allah SWT.

KISAH RASUL

1. Sidiq

diriwayatkan Imam Tirmizi dari Abdullah bin Hamsa bahwa beliau berkata :

“Aku pernah mengadakan transaksi jual beli dengan Rasulullah sebelum dia diutus sebagai seorang Rasul. Lalu aku masih membawa piutang beliau dan aku berjanji akan membayarnya di tempat yang sama, namun aku lupa. Setelah tiga hari aku ingat, lalu aku datang ke tempat yang telah saya janjikan dan ternyata beliau ada di situ,” katanya.

Nabi SAW bersabda, “Wahai anak muda, engkau telah menyusahkan aku, aku di sini sejak tiga hari yang lalu untuk menunggumu,” katanya.

 

Kejujuran dalam tiap-tiap perkataannya bahkan telah dicontohkan jauh sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, yaitu di masa Nabi Ismail AS. Kisah ini diabadikan juga dalam Alquran surat Maryam ayat 54.

وَاذۡكُرۡ فِى الۡـكِتٰبِ اِسۡمٰعِيۡلَ‌ ۚاِنَّهٗ كَانَ صَادِقَ الۡوَعۡدِ وَكَانَ رَسُوۡلًا نَّبِيًّا‌

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.”

Menurut Tafsir Al-Wajiz dari tulisan Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih serta tafsir dari Suriah, ayat ini menceritakan perihal Nabi Ismail bin Ibrahim yang jujur atas setiap perkataannya.

Hal tersebut meliputi janjinya yang dibuat bersama dengan Allah SAW kepada Nabi Ibrahim AS ketika berjanji kepada dirinya sendiri untuk bersabar atas rencana penyembelihan dirinya yang akan dilakukan oleh sang ayah, seperti dalam Ash-Shaffat:102

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”

Nabi Ismail AS memenuhi janjinya, dan memberikan kemudahan bagi ayahnya untuk melakukan penyembelihan.

Sebuah musibah terberat yang menimpa seseorang. Kemudian Allah memberikan sifat nubuwwah (kenabian) dan risalah (kerasulan), yang adalah nikmat paling yang Allah berikan kepada hambaNya serta menjadikannya sebagai insan yang berada pada tingkatan tertinggi dari para makhluk.

2. Amanah

Saat dalam Perang Khaibar, Rasul SAW serta pasukan muslim berada di dalam keadaan yang sangat sulit. Sedemikian sulitnya, hingga mereka terpaksa harus memakan daging dari hewan yang dianggap makruh untuk bertahan hidup. Demikianlah keadaan pasukan muslim pada saat itu.

Tatkala itu, seorang lelaki datang dan menghadap Rasul SAW. Ia berkata, “Wahai Rasulullah! Aku adalah seorang Yahudi dan mengembala adalah pekerjaanku. Aku sedang membawa domba-domba orang Yahudi yang ingin aku kembalikan lagi kepada pemiliknya. Sekarang, aku ingin engkau menjelaskan kepadaku tentang hakikat Islam. Sehingga aku bisa bangga menjadi seorang Muslim.”

Rasul SAW kemudian memandangnya dengan penuh rasa welas asih. Lalu, beliau mengajarkan mengenai Islam hingga dua kalimat syahadat kepadanya.

Setelah memeluk agama Islam, lelaki tersebut pergi dan tidak lama kemudian kembali lagi ke sisi Rasulullah dengan membawa banyak domba.

“Wahai Rasulullah! Ini adalah domba-domba orang-orang Yahudi yang sekarang sedang berperang denganmu. Sekarang engkau dan pasukan Muslimin sedang kesulitan. Menurutku, ambillah domba-domba ini sebagai harta rampasan perang, sehingga kesulitan ini dapat teratasi.” jelasnya.

 

Rasul SAW lalu menatapnya dan bersabda, “Wahai Fulan! Khianat dalam amanah merupakan sebuah dosa besar dalam agama Islam. Sekarang kamu adalah seorang Muslim maka kamu harus menjalankan ajaran Islam dan menjaga amanah adalah sesuatu yang wajib. Maka pergilah engkau ke Benteng Khaibar dan kembalikanlah domba-domba ini kepada pemiliknya!”

3. Tabligh

Dalam sebuah hadis yang diriwayatka oleh Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Aisyah RA pernah berkata: “Peristiwa awal turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW adalah diawali dengan Ar-ru’yah ash-shadiqah (mimpi yang benar) di dalam tidur. Tidaklah Beliau bermimpi, kecuali yang Beliau lihat adalah sesuatu yang menyerupai belahan cahaya Shubuh. Dan di dalam dirinya dimasukkan perasaan untuk selalu ingin menyendiri.”

Setelah mendapatkan mimpi itu, Rasulullah SAW memutuskan untuk pergi ke Gua Hira untuk berdiam diri. Beliau melakukan ibadah di dalam sana pada setiap malam selama hingga beberapa hari. Hingga pada 17 Ramadhan, datanglah malaikat Jibril menemuinya.

Sebagaimana dikatakan oleh Aisyah RA, malaikat Jibril datang ke Rasulullah sembari berkata “Iqra”. Kemudian Rasulullah SAW menjawab “aku tidak bisa membaca”. Lalu, malaikat pun menarik serta menutupi Rasulullah SAW hingga beliau merasa kesulitan.

Kemudian malaikat datang kembali kepada Rasulullah SAW dan berkata “Iqra”. Dan beliau pun kembali menjawab “aku tidak bisa membaca”. Kemudian malaikat menarik lagi dan mendekap Rasulullah SAW hingga ketiga kalinya hingga beliau merasa kesulitan.

Kemudian malaikat Jibril menyuruh beliau membaca surat Al-Alaq ayat 1-5:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Setelah Rasulullah SAW berhasil membaca bacaan surat tersebut dengan lancar, sang malaikat Jibril pun meninggalkannya pergi. Kemudian Rasulullah SAW pulang dengan keadaan gelisah dan menggigil seperti demam.

Setelah sampai di rumah, Rasululah SAW meminta tolong Khadijah untuk menyelimutinya. Lalu, Rasulullah SAW menceritakan apa yang telah dialaminya kepada Khadijah sembari berkata, “Wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku? Sungguh aku merasa khawatir atas diriku sendiri.”

Lalu, Khadijah menjawab, “Tidak, bergembiralah engkau. Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakan engkau. Sesungguhnya engkau selalu menyambung tali persaudaraan, selalu menanggung orang yang kesusahan, selalu mengupayakan apa yang diperlukan, selalu menghormati tamu dan membantu derita orang yang membela kebenaran.”

ari peristiwa tersebut Nabi Muhamad SAW dikukuhkan statusnya menjadi seorang Rasul. Dengan ini, beliau menerima perintah untuk menyampaikan dan mendakwahkan agama Islam bagi seluruh umat manusia.

4. Fathanah

Diriwiyatkan dari Ali bin Abu Thalib bahwa saat pasukan Islam dan pasukan suku Qurais sedang bersiap untuk pertempuran di daerah Badar, Rasulullah SAW mencari informasi dari dua orang pemuda yang menyediakan air minum untuk pasukan suku Qurais perihal kondisi dari pasukan mereka. Beliau bertanya perihal lokasi perkemahan tentara suku Qurais. Mereka pun menjawab,”Mereka berada di balik bukit pasir ini, di bibir lembah yang paling ujung.”

Kemudian Rasulullah SAW menanyakan perihal jumlah pasukan suku Qurais. Kedua pemuda itu tampak kebingungan. Para sahabat pun dibuat tak sabar oleh sikap kedua orang tersebut. Meski begitu, pada akhirnya mereka menjawab,”Jumlah pasukan kami banyak sekali.” Rasulullah bertanya lagi,”Ya, jumlahnya berapa?” Jawaban mereka pun tetap sama seperti jawaban yang pertama.

Akhirnya, Rasulullah SAW mengganti pertanyaannya untuk kedua pemuda itu, “Berapakah jumlah unta dan kambing yang mereka sembelih setiap harinya?” Mereka hanya menjawab bahwa pada tiap harinya pasukan suku Qurais menyembelih kambing kurang lebih 10 ekor. Mengetahui hal tersebut, Rasulullah SAW memprediksikan jumlah pasukan musuh sekitar seribu orang. Tiap satu kambing diberikan untuk seratus pasukan. Beliau pun akhirnya tahu kekuatan musuh yang sebenarnya.

Itulah salah satu bukti kecerdasan dari Rasulullah SAW. Masih banyak lagi bukti kecerdasan Rasulullah SAW dalam bidang lainnya yang  menjadi faktor kesuksesan beliau dalam melaksanakan misi kerasulannya.

EVALUASI

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari dan peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

TUGAS :

Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

45 komentar:

Red Andrian bong mengatakan...

assalamualaikum pak red andrian bong 8a hadir

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum pak Rifat Achmad 8a hadir

Dhimas anggitho mengatakan...

Assalamu'alaikum pak Dhimas anggitho 8a hadir

Alzachari Fadhlan mengatakan...

Assalamualaikum pak Alzachari Fadhlan Jamaal 8B hadir

Anonim mengatakan...

assalamualaikum pak Sabrina azti 8A hadir

Nazla Lubna mengatakan...

Assalamu'alaikum pak
Nazla Lubna Aulia 8B hadir

Anonim mengatakan...

assalamualaikum pak m.fajri rafialdo kelas 8a hadir pan

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum pak Emir Ikram Alfattah 8A hadir

M.Fadillah CF mengatakan...

Assalamualaikum Pak
M.Fadillah CF 8A hadir

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum arkan armanda abdillah 8a

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum pak defa QIANDRAISTA 8a hadir

Anonim mengatakan...

assalamualaikum pak melfa Anindia Saputri Rasyid hadir

Niggas mengatakan...

Assalamualaikum pak
Faiq abad 8A hadir pak

Anonim mengatakan...

assalamualikum pakk calista 8a hadirrr

Anonim mengatakan...

assalamualaikum pak ghina fakhira 8a hadir

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum pak asyifa 8a hadir

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum adelia nazwa okca mirza 8a hadir

Reinareii mengatakan...

Assalamualaikum pak Reina dini mulia 8a hadir

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum jibral Wahid 8a hadir pak

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum, Azura Revalina 8a hadir

Citra mengatakan...

Assalamualaikum Lahita Citra Sari 8a hadir

Anonim mengatakan...

assalamualaikum pak cahaya atilahtul jannah 8a hadir

Anonim mengatakan...

assalamualaikum putri khernisa 8a hadir pa

Renkwrenn mengatakan...

Assalamu'alaikum Karenina Aswin 8a hadir pak

Aisyah mengatakan...

Assalamualaikum Aisyah Azka Kamila 8A hadir

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum Pak saya daffa 8A hadir

Bintang Ramadhan mengatakan...

Assalamu'alaikum saya bintang Ramadhan 8A hadir

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum pak saya Sultan 8A hadir

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Pak
Muhammad Rassya Amirus 8B Hadir

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Nazira Mutiabela 8b hadir

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum saya gelasia ayu Fadhillah kelas 8b

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum callysta shalum. S kelas 8b hadir

Revan mengatakan...

Assalamualaikum Muhammad Revan AL Ridho kelas 8b hadir pak

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum
Aqeela nadya safwah hadir

Anonim mengatakan...

Asalamualaikum saya Alfin Arnaldo kelas 8b hadir

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Faiz Razannata Barrel surbakti kelas 8B hadir

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum Dandi Putra Yudha hadir

Anonim mengatakan...

assalamualaikum saya asyka alifa 8b hadir

Agha mengatakan...

Assalamu'alaikum athilla ghaazy
Kelas:8b hadir

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum
Zalfaa 'Aarifa Q. 8B hadirrr

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Moh Fahri Akbar humaeni 8B hadir

Anonim mengatakan...

assalamualaikum pak, nabila hanifatun azizah 8b hadir

Nurhalizah Salsabila Chaniago mengatakan...

Assalamualaikum pak saya Nurhaliza salsabila Chan 8b hadir

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum m.fakhri Rizal 8B hadir

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum suqry hafizul Rahmat 8B hadir