PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
(Pertemuan Ke 2)
IDENTITAS
Hari /
Tanggal : Senin / 25 Maret 2024
Mata
Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : 7 (Tujuh) A dan D
Fase : D
Elemen
Mapel : Aqidah dan Akhlaq
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran
inquiry, peserta didik dapat peserta didik dapat menelaah perbedaan antara
konten gibah dengan kritik.
APERSEPSI
Pada materi sebelumnya
peserta didik sudah diarahkan dan dianggap sudah mampu memahami Tanda Kekuasaan
Allah SWT yang berkaitan dan hubungannya dengan Menghindari Gibah Dan
Melaksanakan Tabayun dalam menjalani kehidupan
JUDUL PEMBAHASAN
MENGHINDARI GIBAH DAN MELAKSANAKAN TABAYUN
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta didik dapat menghubungkan
Menghindari Gibah Dan menelaah perbedaan antara gibah dengan kritik
MATERI
Penjelasan Ghibah dan Kritik, Dua Istilah yang
Berbeda
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang pasti
akan terlibat dalam percakapan yang melibatkan pendapat atau penilaian terhadap
orang lain. Dua istilah yang sering muncul dalam konteks ini adalah ghibah dan
kritik.
Meskipun keduanya melibatkan penilaian terhadap
orang lain, perlu diketahui bahwa ghibah dan kritik merupakan dua istilah yang
berbeda. Ghibah merupakan sebuah gunjingan, sedangkan kritik adalah sebuah
komentar.
Agar mengetahui perbedaan ghibah dan kritik
lebih lanjut, maka hendaknya memahami pengertian ghibah dan kritik. Berikut
pengertian serta perbedaan ghibah dan kritik dalam Islam.
Pengertian Ghibah
Dirangkum dari buku Akhlak Keagamaan Rofa'ah,
ghibah atau menggunjing merupakan perilaku membicarakan sesuatu kepada orang
lain. Jika orang yang dibicarakan tersebut mendengarnya, maka ia tidak akan
merasa senang.
Islam menghimbau umatnya agar menghindari
perbuatan ghibah. Allah SWT telah mengumpamakan pelaku ghibah dengan sesuatu
yang sangat menjijikkan. Termaktub dalam surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT
berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا
مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب
بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا
فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Yang artinya: “Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.”(Q.S. al- Ḥujurāt/49: 12)
Sudah seharusnya seorang muslim menghindari
ghibah. Sebab ghibah tidak memiliki manfaat.
Jika ada suatu kesalahan pada seseorang, maka
lebih baik menegur dan mengingatkannya dengan baik. Ghibah juga tidak akan
membawa kebaikan dan akan cenderung menyakiti orang yang di ghibah.
Pengertian Kritik
Merangkum buku Kalo Sensi Jangan Baca Buku Ini
oleh Cahyo Satria Wijaya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik adalah
tanggapan dan/atau kecaman terhadap apa saja. Kritik ditujukan kepada celah
keburukan, sehingga banyak orang yang tidak tahan dengan kritikan.
Namun, jika seseorang yang dikritik menerima
kritikan tersebut dan menjadikan kritikan tersebut menjadi bahan evaluasi, maka
kritik bisa bermakna positif. Sedangkan jika yang dikritik tidak menerimanya,
maka kritik tersebut bermakna negatif.
Dalam Islam, mencari kesalahan atau keburukan
orang lain sebenarnya tidak diperbolehkan. Namun, terkadang kritik dibutuhkan
untuk membangun kualitas diri.
Perbedaan Ghibah dan
Kritik
Ghibah dan kritik merupakan dua istilah yang
berbeda. Dirangkum dari sumber sebelumnya dan buku Belajar dari Akhlaq Ustadz
Salafi oleh Abduh Zulfidar Akaha, berikut beberapa perbedaan ghibah dan kritik,
Ghibah menyebutkan kekurangan atau kelemahan atau aib seseorang yang
tidak ditujukan kepada yang bersangkutan, melainkan kepada orang ketiga, dimana
jika yang bersangkutan mendengarnya dia tidak akan suka.
Sedangkan kritik ditujukan kepada orangnya
langsung, baik secara lisan atau melalui media lain seperti buku, majalah, atau
koran. Kritik merupakan bentuk lain dari nasehat.
- Kritik
ditujukan kepada orang yang masih hidup. Jadi
yang dikritik pun mengetahui kesalahannya dan diharapkan ia menyadari dan
memperbaiki kesalahan pada dirinya.
- Ghibah
disampaikan dengan membicarakan orang lain
tanpa sepengetahuan yang bersangkutan. Sedangkan kritik disampaikan langsung di
depan orang yang bersangkutan.
Ghibah merupakan keinginan untuk membinasakan
orang lain, sedangkan kritik dapat bertujuan untuk memberikan evaluasi pada
diri seseorang.
EVALUASI
Apa perbedaan antara gibah dengan kritik kita
sebagai muslim harus membedakannya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
silahkan baca keterangan di atas
KESIMPULAN
Peserta didik diharapkan
mampu memahami perbedaan antara gibah dengan kritik dalam menjalani kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar